Darah berceceran di atas lantai kamar. Gita yang mengeluarkan banyak darah, jatuh dan kehilangan kesadaran. Sang bunda yang khawatir nekat membuka pintu kamar Gita dengan kunci cadangan betapa terkejutnya sang ibu, melihat Gita yang terbaring di bawah ranjang dengan berlumuran darah sang bunda berteriak dan segera menghubungi ambulans Gita di evakuasi ke rumah sakit.
Di lorong rumah sakit yang terlihat lenggang di depan UGD tampak seorang wanita paruh baya menangis pilu dipelukan sang suami.
Tak lama pintu UGD terbuka memperlihatkan seorang dokter muda yang berjalan keluar menghampiri pasangan suami istri yang sedari tadi menunggu di depan ruang UGD.
“Dok, gimana keadaan anak saya, dia baik- baik saja kan?"
“Semuanya baik Bu, karena ibu sudah membawanya ke sini tepat waktu. Sehingga Gita tidak sampai kehilangan banyak darah.Gita akan saya pindahkan ke ruang rawat, ibu bisa menemui Gita di sana,” ujar sang dokter berlalu pergi.
“Ma sepertinya kita harus membawa Gita ke psikolog setelah dia sembuh papa takut Gita akan nekat melalukan percobaan bunuh diri lagi, sekalian dia di rawat di sana khusus untuk membantu orang -orang yang mengalami depresi , ada dokter dan psikologinya juga papa yakin Gita pasti bisa sembuh dan kembali seperti dulu mama harus kuat,” ujar papa Gita menenangkan sang istri.
Gita di rawat di rumah sakit selama beberapa hari , kondisi lukanya semakin membaik dan pulih hanya saja perubahan terjadi pada psikologis Gita , yang sekarang menjadi pendiam dengan tatapan kosong tidak pernah menanggapi saat di ajak berbicara sering termenung sendiri dan terkadang berteriak histeris melukai dirinya sendiri.
Melihat keadaan psikologis Gita yang semakin memburuk setiap harinya, membuat kedua orang tuanya memutuskan untuk memasukkan Gita ke tempat perawatan khusus depresi milik dokter Rahmi.
Flashback off
Setellah mendengarkan cerita Azzam, hati gue di penuhi amarah seketika.
Gue kecewa sama Yusha, kenapa di saat Gita dalam keadaan depresi dia justru menghilang dan menghindar tanpa kabar.
Kenapa saat Gita menghilang dia mencarinya ke mana – mana tapi saat Gita kembali dia malah pergi entah ke mana.
Dalam hati gue bertekad untuk mencari keadilan untuk Gita Yusha harus mempertanggung jawab kan semuanya ,dan Reihan sumber utama masalah ini harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
“Gue janji Zam, gue bakal buat Yusha mempertanggung jawab kan semuanya dan gue pastikan Yusha dapat hukuman atas apa yang sudah dia lakukan,“ ujar gue bertekad.
“Soal Reihan kita harus cari bukti untuk itu Dee agar kepala sekolah percaya kalau itu memang dia yang menyebarkan foto Gita dan Yusha, bukan cuma dugaan kita saja.
“Oke kita sama – sama mencari bukti itu.”
Gue melihat Gita yang sekarang terbangun duduk menatap ke luar jendela dengan tatapan kosong Gita yang berprestasi dan ceria berubah jadi seperti ini, gue menghampiri Gita mengusap puncak kepalanya pelan dan memeluknya.
“Git gue janji gue bakal buat Yusha menebus semuanya, dan mencari bukti bahwa Reihan yang menyebarkan foto Lo dan Yusha gue bakal memastikan dia di hukum.” ujar gue berjanji Gita masih tetap menatap keluar jendela tidak merespons.
Sekarang gue nggak akan bertanya – tanya lagi tentang kebencian Azzam, gue bisa memaklumi keadaan Azzam melihat kondisi Gita seperti ini pasti sangat berat untuknya, tapi ada satu hal yang masih mengganjali di hati gue tentang identitas Azzam.
"Siapa dia sebenarnya?Kenapa dia terlihat begitu peduli dan sayang sama Gita.
Gue memutuskan untuk bertanya langsung pada Azzam menghilangkan rasa penasaran.
Gue menengok ke arah Azzam.
“Zam boleh gue bertanya sama Lo kenapa Lo kelihatan peduli banget sama Gita ?”
Azzam menatap gue lama
“Lo mau tahu siapa gue sebenarnya? Oke gue kasih tahu. Gue saudara sepupunya Gita dari kecil gue tinggal sama keluarga Gita sampai SMP gue balik ke luar kota tinggal dengan orang tua gue lagi, tapi begitu gue dengar kabar bahwa Gita depresi dan sempat mencoba bunuh diri, gue memutuskan untuk balik ke sini jagain Gita dan mencari tahu siapa yang sudah buat dia seperti ini yang ternyata adalah sahabat Lo Yusha, gue mencari tahu segalanya tentang Yusha sampai gue menemukan akun Facebook Lo yang gue lihat dekat sekali dengan Yusha lewat postingan - postingan Lo ,itu sebabnya gue kirimi Lo pesan seperti itu awalnya karena gue ingin minta bantuan Lo buat menyampaikan langsung ke Yusha , selama ini Yusha selalu menghindar dari gue dan gue terpaksa mencari orang terdekatnya, ” ujar Azzam menjelaskan.
Sekarang barulah gue paham maksud Azzam mengirimi gue pesan seperti itu, Azzam berusaha keras untuk mencari keadilan untuk Gita dengan segala cara yang dia bisa tanpa terasa langit di luar mulai terlihat gelap.
Gue melirik jam tangan gue yang menunjukkan pukul 17.50, panntas saja sudah gelap.
“Zam balik yuk “ ajak gue.
Azzam mengangguk, menghampiri Gita mengelus kepalanya pelan.
“Git gue balik dulu ya besok gue balik lagi, “ ujarAzzam.
Gue dan Azzam berdampingan menuju tempat motor Azzam berada. Baik gue atau Azzam tidak ada yang bersuara.
Gue dan Azzam sama- sama terdam dengan pikiran masing- masing.
“ besok gue harus menemui Yusha, kali ini di harus bertanggung jawab gue nggak akan biarin Lo lari lagi Yus," batin gue pelan.
Sekarang semua sudah terbukti ke khawatiran gue dari dulu tentang pergaulan Yusha dengan Reihan dan Zidan yang berandal akan membawa dampak buruk buat Yusha dan sekarang terbukti.
ke khawatiran gue menjadi kenyataan, Azzam menyodorkan helm ke arah gue dan menstater motornya.
Buru – buru gue memakai helm dan naik ke motor Azzam, kami pun melaju sampai tiba di depan rumah gue.
"Thanks buat hari Ini Zam Lo tenang saja gue pasti bantu Lo,“ ujar gue.
Azzam hanya tersenyum dan melambai ke arah gue.