Reynaldi berjalan keluar dari aula sekolah, dengan langkah pelan ia berjalan ke sebuah bangku yang berada di pinggiran lapangan sekolah. Setelah duduk ia meminum minuman yang tadi dibawanya. Lalu ia pun melamun beberapa kali dia melihat ke atas.... lalu ke bawah....
"Mikirin apa HAYOOOOO......”
Tiba tiba Raihan memecah lamunannya.
“Yang lain kumpul di aula kamu malah melamun....”
“Malas aja kumpul-kumpul gitu... terus bosan aja. Lagi ingin menikmati sore”
Jawab Reynaldi.
“Cieeee galau nih ye.....Mikirin apa ? Utang ?....”
“HEI.. WOI... kalian dicariin tuh !!!!” Ricky tiba tiba memanggil mereka, sambil berjalan mendekat.
“Dicariin sama siapa ky ?” tanya Reynaldi penasaran.
“Sama gue....wkwkwkwkw” jawab Ricky sambil tertawa.
“Bisa aja lo ky... sini kumpul kita rapat terakhir waktu SMA gih...” ajak Raihan.
“Serem amat kalimatnya “TERAKHIR” gitu gak ada kalimat lain apa ?” jawab Raihan.
“Kau kan tau saya nggak pandai memilih kata-kata, itu mah keahlianmu ky !”
“Mau ngomongin apa emangnya ?” tanya Ricky setelah duduk.
“Tentang grup kita “3R” gimana nanti setelah kita lulus” tanya Raihan.
3R adalah sebuah grup yang dibentuk oleh mereka bertiga : Reynaldi, Raihan, Ricky. Grup ini dibangun semasa mereka kelas 1 SMA, tujuan grup ini dibangun untuk memecahkan permasalahan, kayak jadi detektif gitulah simpelnya.
Ricky dia suka membaca buku, dia juga suka pergi ke perpustakaan, bukan cuma buat ngadem tapi untuk membaca buku, ayahnya adalah seorang supir truk, biasa setiap ayahnya pulang dari perjalanan jauh, ayahnya selalu membelikan buku. Ricky senang sekali, terutama buku tentang detektif-detektifan, karena itu ia bisa memecahkan masalah, walaupun sebagian besar sih pake faktor keberuntungan.
Raihan, dia anak polisi, Ricky baru bertemu dengannya saat kelas 10 semester 2, ia baru masuk karena pekerjaan ayahnya yang berpindah-pindah tempat, namun sejak ayahnya pindah kerja waktu ia naik kelas 12, ia tidak pindah sekolah lagi karena pindahnya gak terlalu jauh, bisalah bapaknya pulang beberapa hari sekali, dan ia juga udah kelas 12 kalau pindah susah urusan ujiannya nanti, memang bisa diurus... tapi ya begitulah. Di kelas ia ditunjuk sebagai keamanan, karena bapaknya polisi.... mungkin bukan itu alasan utamanya, hanya berspekulasi. Ia sering disuruh memecahkan masalah di kelas maupun disekolah, tidak seperti ayahnya yang bekerja di bidang investigasi (mungkin karena ini alasanya ditunjuk, kali aja nurun skill-nya) raihan “kurang” pandai dalam masalah ini, ia lebih jago dalam membuat orang mengakui kesalahannya atau mengintrogasi tersangka (mungkin ini skill yang nurun) dan tentu saja dalam olahraga, ia pelari tercepat di sekolah (apa lagi kalau ada yang ngejar). Makanya ia bekerja sama dengan Ricky untuk memecahkan masalah.
Reynaldi, ia anak dokter, sama seperti Raihan ia juga baru pindah sekolah, tapi dari kelas 10 semester 1. Ayahnya bekerja sebagai dokter di rumah sakit daerah sekitar. Reynaldi jago dalam bermain game, mungkin nggak ada hubungan dengan ayahnya tapi.... Reynaldi memiliki mata yang jeli, tajam dsb. Makanya ia jago main game terutama yang memerlukan kecepatan merespon, makanya ia bisa melihat gerak-gerik mencurigakan pelaku, karena itu mereka bertiga bekerja sama memecahkan masalah.
“Ya.... memangnya kenapa ? toh grup kita cuma fun-fun aja, jadi santai aja” jawab Ricky santai.
“Ya itu santai aja memangnya grup kita ada ngumpulin iuran gitu ?” tambah Reynaldi.
“Ya karena kemungkinan setelah lulus nanti, aku bakal pindah lagi ikut orang tua” jawab Raihan agak khawatir.
“Kan kita semua ada nomor telepon, kalau cuma masalah jarak sih nggak ada apa-apanya, teknologi jawabannya” jawab Reynaldi.
“Malah pantun.... ngomong-ngomong soal orang tua kalian nanti mau lanjut sekolah apa gimana ?” tanya Ricky penasaran.
“Aku sih disuruh jadi polisi sama bapak, dan setuju-setuju aja” jawab Raihan
“Bapakku nyuruh milih, mau lanjut sekolah kedokteran atau kawin ?” jawab Reynaldi.
“Pasti lu milih kawin kan ?” tanya Ricky.
“Ya nggaklah, masih ragu, kalau jadi dokter.....gue agak takut sama pembedahan sama darah gitu lah”
“Takut darah, anak dokter bedah, eh.. main game tembak-tembakan sehat Bro?” potong Raihan.