"Jadi, apa yang diinginkan oleh agen Schneider dariku?"
Aku mengajukan pertanyaanku pada orang yang muncul di sampingku ini. Rambut coklat dengan potongan pendek, mata juga coklat, pakaian bangsawan normal. Fitur rambut dan matanya cukup generik sepertiku dan orang-orang lainnya. Tapi aku bisa melihat sedikit warna gelap di mata dan rambutnya. Tampaknya warna mata dan rambutnya yang asli adalah hitam. Tentu saja, rambut dan mata hitam yang elit akan mencolok perhatian, dan hal itu adalah hal terakhir yang akan diinginkan oleh seorang mata-mata.
"Sejak kapan kau mengetahui kalau aku mengikutimu?"
Laki-laki itu tidak berusaha menutupinya lagi kalau dia adalah agen Schneider. Tampaknya dia sadar kalau dia berusaha mengelak, usahanya akan sia-sia.
"Sejak aku memasuki ruangan pesta," aku menjawabnya. "Aku juga sadar kalau ada dua orang lagi dan satu pelayan, yang mengisi minuman sarasvaku, adalah agen juga. Sebelum kau bertanya bagaimana, biar aku menjawabnya."
Aku menebak jalan pikirannya dan memberikan jawabanku.
"Dari semua orang yang bertukar pandangan denganku, hanya kalian yang tidak memiliki pandangan dingin, merendahkan, atau pandangan kagum. Pandangan kalian biasa saja. Tidak, mungkin lebih tepatnya pandangan kalian adalah pandangan pengamat. Tidak terlihat adanya emosi atau apapun yang mengaburkan penilaian kalian, obyektif."
"Tampaknya kami terlalu meremehkanmu," laki-laki itu merespon jawabanku. "Baiklah, biar aku jawab pertanyaanmu. Kami, agen schneider, mendapatkan perintah untuk mengamatimu karena kau menang dengan HP tak berkurang sedikitpun."
"Apakah itu terlalu aneh?"
Laki-laki itu menggeleng. "Sebenarnya tidak juga. Banyak agen schneider atau orang di pasar gelap yang mampu melakukannya. Tapi kami, agen Schneider, memastikan orang-orang tersebut tidak menjadi Regal Knight karena—"
"Tujuan Regal Knight hanyalah sebagai hiburan untuk battle royale dan publisitas. Orang-orang yang lebih hebat dari itu dipastikan tidak muncul ke permukaan untuk mencegah kepanikan. Itu jugalah alasan kenapa Tuan Putri Emir tidak diperbolehkan berpartisipasi. Karena dia terlalu kuat. Apa itu benar?"
"Ya, benar."
Hmm, itu menjelaskan kenapa peserta di battle royale ini begitu lemah.
"Namun kami melakukan satu kesalahan. Kami tidak mengetahui keberadaanmu dan kekuatanmu sebelum battle royale ini. Yang kami ketahui adalah, kau hanyalah penjual barang antik yang aktif baik secara legal maupun ilegal."
Yah, tentu saja mereka tidak akan mengetahui namaku. Aku sudah bekerja keras selama dua tahun lebih selama masa SMA agar namaku tidak muncul ke permukaan. Battle Royale ini adalah pertama kalinya namaku keluar ke permukaan.
"Lalu, apa yang membuatmu muncul ke permukaan kali ini?"
Laki-laki itu bertanya padaku. Sebenarnya alasannya sederhana. Aku merasa bersalah karena membuat Emir mengompol kemarin malam dan berpartisipasi dalam battle royale ini adalah caraku meminta maaf. Itu adalah niat utamaku, tapi tentu saja aku tidak mengatakannya pada Emir. Syarat yang aku ajukan pada Emir hanyalah kedok. Dan aku juga tidak bisa mengatakannya pada agen ini.
"Aku tidak bisa mengatakannya. Ini berhubungan dengan citra Tuan Putri Emir secara langsung."
"Hmm, begitu ya, apa itu berarti kau adalah orang luar yang dibilang oleh Tuan Putri Emir ikut berperan dalam mengelak serangan Aryhace?"
Hmm, ternyata agen Scneider tahu tentang serangan semalam. Ini menjawab kenapa Emir sempat percaya kalau aku adalah agen Schneider. Saat itu, agen Schneider pasti dalam perjalanan untuk membantunya. Normal saja sih kalau keluarga kerajaan dijaga oleh agen Schneider.
"Benar," aku menjawab pertanyaannya singkat.