I'am(not)crazy

aira
Chapter #5

Chapter#4

Minggu ini seperti biasa. Dava menghabiskan waktunya dirumah saja. Tak seperti remaja kebanyakan, yang tiap minggunya dihabiskan dengan jalan-jalan, nonton bioskop, ataupun sekedar hang out bareng temen-temennya.

Baginya, keluar rumah merupakan ancaman tersendiri buat Dava. Menurutnya dunia luar itu sangat mengerikan. Ada banyak sekali bahaya yang ada dan siap menyapa dirinya. Jadi, ia hanya akan keluar rumah jika ada keperluan saja. Contohnya karena ada tugas kelompok misalnya. Selebihnya Dava hanya akan berada di kamarnya sepanjang waktu.

Ada banyak sekali kegiatan yang Dava lakukan meskipun dia hanya berdiam dikamarnya. Menulis novel, puisi, cerpen, membuat komik, ataupun melukis. Yah, Dava merupakan penulis novel dengan karya-karya yang sangat luar biasa. Tidak ada seorangpun tau bahkan keluarganya. Dava memilih nama langit sebagai nama penanya. Bukan tanpa alasan Dava menyembunyikan ini dari orang-orang terdekatnya. Dava hanya takut kegiatannya ini tidak disukai atau bahkan dilarang oleh orang tuanya. Karena itu dia lebih memilih untuk diam saja.

Sudah lumayan banyak novel yang ditulis oleh Dava. Sekitar sudah dua novel yang telah ia tulis sejak kelas satu SMP. Dan semua sudah diterbitkan.

Bukan hanya novel Dava juga sudah mempunyai dua buah buku antologi puisi, kumpulan cerpen bahkan ia juga membuat komik.

Didalam kamarnya ada satu ruangan yang tidak boleh ada yang masuk, kecuali dirinya. Dan disanalah ia menorehkan semua bakatnya. Ada beberapa lukisan hasil karya Dava diruangan itu. Dari yang keren sampai yang abstrak semua dilukis sendiri oleh Dava.

"Dava, turun dulu kita sarapan bareng" suara sang mama memanggilnya dari luar. Membuat Dava menghentikan kegiatannya sebentar.

"Ia mah"

Dava turun dengan kaos santai berwarna hitamnya. Serta celana selutut. Pakaian sehari-hari kalau dirumah.

"Pagi ma,pa" sapa Dava pada orang tuanya.

"Pagi!" Saut keduanya.

Mereka menikmati sarapannya. Tidak ada obrolan sama sekali, hanya ada suara sendok dan piring beradu yang terdengar.

"Hari ini mama sama papa akan kebandung, kamu mau ikut?" Tanya Rani, mamanya setelah selesai sarapan.

"Ngapain?"

"Kita mau kerumah omah, udah lama kita nggak main kesana!"

"Oh, Dava dirumah aja deh. Mama sama papa aja yang kesana. Dava nggak ikut"

Lihat selengkapnya