I'am(not)crazy

aira
Chapter #6

Chapter#5

Senin pagi ini seperti ada yang berbeda. Seluruh murid SMA Garuda semuanya sedang memperhatikan lima sosok yang paling berpengaruh disekolah ini. Tapi bukan itu yang jadi perhatian mereka. Tapi diantara kelima orang itu, terselip nama Dava disana. Iya DAVA, seorang yang dikenal dengan ke-introvert-annya bergabung dengan para primadonanya SMA Garuda.

Sejak kejadian dikantin tempo lalu Dava lebih bisa membaur dengan teman-temannya. Walaupun hanya sebatas Rio, Rama, Radit, dan Laura, tapi itu udah lebih dari cukup buat Dava. Karena menurutnya semakin banyak teman maka akan makin banyak musuh. Dan selama hidup Dava, mempunyai musuh adalah hal yang paling ia hindari.

"LAURA!!"

Tiba-tiba ditengah perjalana terdengar suara nyari dari seseorang

"DINDA!" Laura seseorang yang tadi dipanggil tak kalah histerisnya dengan sang pemanggil tadi.

"Aaaaaa, gue kangen banget sama Lo Ra!"

"Sama Din, gue juga kangen sama Lo. Lo bohongin gue ya katanya Lo pulang masih Minggu depan?. Mana tadi gue lewat depan rumah Lo masih sepi lagi!"

Dinda, sahabat Laura dari kecil. Mereka sudah seperti saudara sendiri. Apalagi jarak rumah mereka yang nggak jauh. Cuma beda beberapa rumah aja. Jadi nggak heran kalau mereka sudah seperti saudara sendiri.

"Kan surprise Ra, lagian sebenarnya gue udah balik kemarin. Tapi kata nyokap langsung aja kerumah omah gue. Lagi kangen cucunya katanya" jelas Dinda yang membuat Laura hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Yaya, terserah Lo deh yang penting sekarang gue seneng banget Lo udah balik, bosen tau gue nggak ada elo"

"Eh, btw gimana dibelanda udah Nemu cowok belum?" Goda Laura pada Dinda sambil menarik turunkan alisnya.

"Boro-boro Ra! Disana tuh gue cuma belajar dan belajar sampai bosen gue!"

"Lo harusnya bersukyur karena Lo dipercaya sama sekolah untuk jadi murid pertukaran pelajar internasional. Gue aja pengen banget, sayangnya kepala sekolah nggak ngizinin karena tugas gue disini sebagai ketua OSIS!" Huh, padahal Laura pengen sekali terpilih jadi murid pertukaran pelajar. Sayangnya disini dia lebih dibutuhkan.

"Udah Lo jangan sedih kan masih ada tahun depan. Gue jamin Lo pasti kepilih. Secara jabatan ketua OSIS Lo kan udah pasti pindah ke adik kelas" Dinda mencoba menghibur sahabatnya ini. Bukan ia tidak tahu seberapa berharapnya Laura pada pertukaran pelajar ini.

Setiap tahun memang sekolah ini mengadakan pertukaran pelajar. Khusus untuk kelas sebelas dan dua belas. Tak tanggung-tanggung pertukaran pelajar ini bersifat internasional. Mulai dari Singapura bahkan Belanda. Maka dari itu Laura sangat ingin sekali menjadi perwakilan pertukaran pelajar tahun ini.

Tak apalah Semoga saja tahun depan masih ada kesempatan batin laura berharap.

Lihat selengkapnya