"hai Dava!" "Ayo bangun Dava!" "Gak usah bangun, tidur aja lagi" "Jangan kesitu!" "Kemarilah!" "Kamu tidak perlu bangun" "tidak ada yang membutunkanmu" "bangun sekarang Dava" "cepat" "BANGUNN"
AAARRRGGGHHH...laki-laki itu terus berteriak sambil menutup telinga dengan kedua tangannya. Entahlah akhir-akhir ini dia sering mendengar suara-suara yang entah darimana asalnya. Yang pasti suara itu sangat nyata dan berada disekitarnya. Bahkan tak jarang juga ia melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain.
Dava namanya, ah lebih tepatnya Davandra langit Pratama. Mungkin jika ada yang mendengar namanya akan langsung bisa menebak dia siapa. Yah, ayahnya seorang pengusaha yang cukup sukses dan juga ibunya yang merupakan pemilik sebuah agensi model. Tak mengherankan jika orang-orang sangat menginginkan menjadi seperti dia. Tapi tidak dengan Dava. bukan, dia bukan anak broken home seperti yang kalian pikir. Orang tuanya sangat memperhatikan dirinya, bahkan cenderung over protective. Dava tidak pernah bisa bebas bermain sejak kecil. Ada banyak aturan yang dibuat oleh orang tuanya dan harus ditaati oleh Dava. Mungkin karena dia anak semata wayang jadi orang tuanya begitu over protective padanya.
Namun, ada satu hari dimana semuanya berubah. Dia merasa dia udah nggak sempurna. Hidupnya seakan berakhir detik itu juga.