I am not Princess

Nia Wijaya
Chapter #4

BAB EMPAT

Natasha Putri Nugroho. Gadis yang sederhana. Gadis manis yang mempunyai lesung pipi di pipi kanannya. Gadis yang dijuluki siswa teladan di SMA CAKRAWALA karena prestasi yang membanggakan selama dua tahun berturut-turut.

Tak hanya itu, walaupun ia adalah gadis beasiswa di sekolah ini, ia sangat disegani di sekolah. Tak ayal jika Natasha juga menjabat sebagai sekertaris OSIS di tahun ini. namanya sudah terkenal di penjuru sekolah dan mendapat banyak sorotan dari komite sekolah.

“Gue udah baikan, Al.” suara lembut Natasha memecah keheningan ruang UKS.

Mata teduhnya menatap seorang pemuda yang sibuk dengan kotak P3K di tangannya. Rambutnya yang basah oleh keringat semakin menambah kadar ketampanan seorang Almeer. Garis wajahnya yang tegas membuat siapapun terpana ketika melihatnya.

Benar saja, hanya seorang Almmer Rafassya Wijaya yang bisa membuat gonjang-ganjing sekolah dengan apa yang dilakukannya.

“Luka lo harus dibersihin,” ucap Al tanpa menunggu persetujuan dirinya.

“Aww!” Ia terkejut ketika cairan alcohol mengenai luka di lututnya. “Gue baru sadar lutut gue luka,” kata Natasha dengan kekehan kecil.

Dengan telaten Al membersihkan luka Natasha, sesekali meniupnya pelan sebelum ditutup dengan plester bergambar hewan. Sebuah senyum kecil terbit di bibir tipis Al merasa puas dengan hasil kerjanya.

“Thanks ya Al.”

“Lain kali hati-hati. Terutama sama Meira,” wajah Al mengeras ketika menyebut nama gadis pembawa onar itu.

Natasha mengerutkan kening ketika menyadari sesuatu yang janggal dengan kejadian berturut-turut dalam waktu dekat ini. Kejadian di kantin yang membuat seragamnya kotor itu juga karena Meira dan sekarang dia harus berada di UKS karena pantulan smash dari Meira.

“Gue merasa ga ada salah sama Meira,” ucap Natasha dengan bingung

Almeer menghela napas menatap lurus kearah Natsha. “Gue janji bakal nglindungin lo,” ucapnya mantap tanpa keraguan.

Natasha membeku. Ada yang menggelitik didalam dadanya yang berdebar dengan kencang. Ia tidak tahu apa yang sedang ia rasakan, hanya saja perkataan Al sukses membuat senyumnya melebar.

Almeer meraih tangannya dan menepuknya dengan pelan. “Kalau lo butuh sesuatu, lo bisa panggil gue.”

Natasha mengangguk pelan dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya. Merasa salah tingkah dengan perlakuan manis Almeer.




***

Lihat selengkapnya