I Am The Justice

Erika Angelina
Chapter #2

1

1

 

Hari ini Oneiropólos berkumpul bersama untuk rapat bulanan. Rapat bulanan rutin diadakan setiap pertengahan bulan. Sekarang sudah hampir satu tahun aku mengetahui keberadaan Organisasi Oneiropólos, Oneiropólos lainnya, dan mengenai berkah penglihatan ini.

Setiap Oneiropólos memiliki penglihatan yang berbeda-beda. Di sini kami bekerja sama untuk mengatasi masalah besar dan darurat yang datang ke penglihatan, perekrutan anggota baru, dan keamanan para Oneiropólos. Vision atau penglihatan adalah kata yang digunakan oleh Oneiropólos – maksudku kami – untuk menyebut mimpi-mimpi yang kami dapatkan.

Masalah yang ditangani Oneiropólos tidak banyak. Organisasi Oneiropólos membatasi keterlibatan kami secara langsung dengan kegiatan manusia sehari-hari. Sejak aku bergabung dengan Oneiropólos, satu kasus besar yang berhasil kami tangani adalah human trafficking yang terjadi kepada anak-anak. Saat aku bergabung, Oneiropólos telah menyelidiki kasus human trafficking itu selama tiga bulan.

Kesulitan dalam menyelesaikan kasus human trafficking itu terjadi karena kelompok pelaku terus berpindah-pindah dan korban adalah anak-anak bayi hingga balita yang belum paham apa-apa, sehingga mereka tidak dapat melawan atau memberitahu orang lain. Polisi juga tidak mengendus adanya human trafficking yang sedang terjadi di bawah hidung mereka karena tidak ada laporan yang masuk.

Orang tua biologis dari anak-anak tersebut dengan sadar menukar anak mereka dengan uang. Mengerikan, tetapi ini lah dunia tempat kita hidup dan manusia-manusia yang hidup bersama kita. Setiap kali aku berpikir telah melihat yang terburuk dari kemanusiaan, lubang kekelaman itu terus menggali lebih dalam. Membuat aku terus mempertanyakan kemanusiaan.

Saat tertangkap, ternyata pelaku dari human trafficking yang terjadi berjumlah lima orang. Anak-anak yang telah mereka jual-beli mencapai dua belas anak. Beberapa anak bahkan telah hidup di rumah keluarga lain karena keluarga tersebut mengira mereka mengadopsi anak-anak itu secara legal. Para pelaku dan orang tua biologis yang menjual anak-anak mereka, semuanya telah menjalani proses hukum.

Keluarga yang telah mengadopsi anak-anak hasil human trafficking itu kemudian melakukan proses legal di bawah hukum untuk mengadopsi anak-anak itu, tentunya dengan pengetahuan dan persetujuan dari orang tua biologis anak itu. Anak-anak lainnya yang belum mendapatkan rumah baru tidak diizinkan untuk kembali ke orang tua biologis yang telah menjual mereka. Anak-anak tersebut dirawat di panti asuhan untuk sementara waktu hingga ada saudara keluarga atau keluarga lain yang datang untuk mengadopsi dan merawat mereka.

Pada hari penyergapan pelaku human trafficking itu, Oneiropólos mengirim satu tim dengan enam orang. Aku termasuk di dalamnya dan menjadikan misi ini misi perdanaku di Organisasi Oneiropólos. Hari sudah gelap saat kami tiba di sebuah rumah terbengkalai di ujung kota yang digunakan sebagai tempat persembunyian para pelaku. Rumah tersebut dikelilingi pepohonan dan jauh dari rumah lainnya sehingga mudah untuk kami tidak menarik perhatian dari pihak lain. Kami harus beroperasi di bawah radar dan memastikan manusia tidak tahu akan keberadaan kami, Oneiropólos.

Aku merasa gugup menjalankan misi pertamaku sebagai bagian dari Organisasi Oneiropólos. Meskipun gugup, tetapi aku dapat menyesuikan cara kerjaku dengan anggota terdahulu tanpa kesulitan. Aku merasa nyambung dengan mereka. Aku merasa dimengerti dan mengerti Oneiropólos lainnya seolah-olah aku telah mengenal mereka lebih lama dari yang sesungguhnya.

Saat beroperasi, kami selalu memastikan wajah kami tidak terlihat agar tidak ada yang dapat mengidentifikasi kami kepada polisi. Pakaian kami berwarna hitam dari kaki hingga kepala dan semuanya menggunakan pakaian yang sama. Sepatu olahraga hitam, celana panjang hitam yang elastis, kaus lengan panjang hitam, jaket ponco hitam dengan tudung yang juga menutupi sebagian wajah. Jaket ponco kami gunakan untuk menutupi bentuk tubuh kami agar tidak ada yang dapat mengidentifikasi, apakah mereka berhadapan dengan perempuan atau laki-laki, dengan mudah.

Penyergapan terjadi dengan cepat dan mudah. Para pelaku sedang duduk dan minum-minum saat kami tiba sehingga mereka tidak waspada dan tidak fokus. Senjata mereka juga diletakkan jauh dari tempat mereka duduk. Saat kami memasuki rumah persembunyian para pelaku, kami dapat segera mengamankan senjata apa pun yang mereka miliki dan di saat yang bersamaan sebagian dari kami mengikat para pelaku.

Lihat selengkapnya