20
Telepon yang masuk ke saluran Satgas Pembunuh Tali Kuning hari ini berlipat ganda. Tentunya hal itu disebabkan karena adanya pemberitaan mengenai tawaran imbalan. Betul, kami sudah memiliki beberapa bukti untuk menangkap Ian Bailey, tetapi masih mungkin akan ada informasi penting lain yang bisa kami dapatkan dari penduduk Highland yang dapat mendukung kami dan korban saat nanti di depan pengadilan.
Hari sudah menjelang sore saat semua detektif dan polisi yang bertugas untuk mencari riwayat perbaikan Electrize di kantor-kantor tempat korban bekerja berkumpul lagi di ruang satgas. Aku benar, dalam tiga bulan belakangan setiap kantor menyewa jasa perbaikan dari Electrize. Pegawai yang dikirim biasanya dua orang dan dalam setiap riwayat tersebut, nama Ian Bailey tercatat sebagai salah satu teknisi Electrize yang dikirim.
Tidak lama kemudian, surat perintah pemanggilan Ian Bailey tiba di kantor. Aku segera beranjak dari tempat dudukku dan memanggil beberapa detektif dan polisi untuk pergi bersamaku untuk menangkap Ian Bailey.
“Ayo, kita tangkap bedebah ini,” ucapku sebelum berjalan meninggalkan ruang satgas.
Aku mengendarai mobil Chevrolet Tahoe-ku dengan Gary duduk di kursi penumpang depan dan Laura di belakang. Aku berkendara di belakang tiga mobil polisi yang saat ini memancarkan cahaya biru dan merah dari lampu di atap mobil. Sirine mobil meraung-raung membuat kendaraan yang ada di depannya segera menyingkir dan membuka jalan.
Kami tiba di Kantor Electrize dalam waktu singkat. Kami menghentikan mobil di area parkir Kantor Electrize dengan asal. Kami segera keluar dari mobil dan berlari menuju gedung kantor. Pegawai Electrize berhenti beraktivitas dan membeku di tempat, bingung dengan apa yang sedang terjadi di depan mereka. Salah satu dari petugas keamanan berjalan mendekat.
“Dimana Ian Bailey?” tanyaku.
“Dia tidak masuk hari ini,” jawab petugas keamanan tersebut.
“Apakah dia membuat izin untuk tidak bekerja hari ini?”
Petugas keamanan tersebut meminta waktu sebentar dan dia berbicara dengan seseorang melalui walkie talkie. Tidak lama kemudian, seseorang dari dalam kantor menemuiku.
“Selamat sore, Detektif, saya human resource dari Electrize. Anda mencari Ian Bailey, benar?” laki-laki itu menyalami tanganku. Aku mengangguk sebagai jawaban. “Ian Bailey hari ini tidak masuk. Dia tidak membuat izin absen kerja atau apapun,” jelasnya.
Aku menolehkan kepalaku kepada rekan-rekan tim satgasku. Mungkin Ian Bailey ada di rumahnya.
“Ini kartu nama saya. Jika nanti dia datang, tolong sesegera mungkin hubungi saya,” ucapku sebelum meninggalkan Kantor Electrize bersama dengan timku. Kami segera berkendara menuju rumah Ian Bailey.
Saat kami tiba di depan rumah Ian Bailey, penduduk sekitar yang sedang berjalan sore langsung menghentikan aktivitas mereka dan menonton kami. Aku mengetuk pintu rumah Ian Bailey beberapa kali sebelum akhirnya Grace membuka pintu. Dia terkejut melihat aku dan beberapa polisi berdiri di depan rumahnya.
“De…detektif, ada apa?” tanyanya dengan suara sengau. Setelah aku perhatikan, wajah Grace terlihat sangat kusut dan matanya bengkak.
“Dimana Ian Bailey?” tanyaku.
“Dia…saya tidak tahu dia ada dimana,” jawab Grace dengan suara kecil.
“Apa?”