I am Watching You

Wuri
Chapter #2

Butterfly (Part 2)

Aku berjalan cepat menuju pintu keluar. Langkahku ringan seperti terbawa angin, aku bahagia karena aku akan menjdi orang pertama yang mengetahui hubungan antara wanita itu dengan Isaac Sterling.

Langkahku sangat ringan. Aku tak henti-hentinya menyunggingkan senyum. Membayangkan berapa gepok uang bonus yang kudapat. Hari itu turun hujan seolah memanggilku untuk menari disana. Kuputuskan untuk naik bis hari itu, aku ingin menikmati hujan sore itu alih-alih menembus hujan dengan motorku.

Dari dalam bis, aku sempatkan untuk menelusuri kecocokan postingan antara Isaac Sterling dan gadis itu. Tidak ada kecocokan sama sekali antara postingan gadis itu dan postingan Isaac Sterling. Namun, memang ada kecocokan antara postingan Keluarga Isaac Sterling dan Gadis itu.

Pertama tanggal dua puluh lima bulan sebulan yang lalu pukul 14.00

Di akun Ibu Isaac. Ada foto Ibu Isaac dan Jeffrey berada di sebuah restoran. Keterangan foto tersebut adalah, “Taken by Kembarannya Jeffrey,” Berarti yang memfoto itu adalah Isaac.

Masih di akun ibu Isaac, ada foto ibunya dengan seseorang yang kuduga adalah gadis itu. Keterangan foto itu adalah,”Ketemu artis,”

Di Highlight story ibu Isaac. Terpampang sebuah foto Isaac menggunakan sebuah jam tangan merk terkenal. Highlight story itu masih ber setting di tempat yang sama dan mungkin waktu yang berdekatan dengan kedua foto sebelumnya

Pindah ke akun seorang artis yang kuduga adalah gadis yang kutemui di toilet itu. Ada yang mengejutkan dari akun artis itu. Dia diberi sebuket bunga yang besar. Sang artis mempostingnya dengan caption, “Yes, I do,”

Sang artis tersenyum manis. Wajah cantiknya bersemu merah. Foto itu juga bersetting di restoran yang sama dengan foto-foto ibu Isaac. Bajunya pun sama. Dengan softlens yang sama, lipstik warna yang sama dan jika aku zoom, ada setitik noda tinta pulpen di tangannya. Posisi noda itu pun sama, ketebalannya pun sama. Kalau mataku tidak salah, di foto milik akun ibu Isaac dan sang artis, ada rambut yang jatuh di pundak kanan artis itu. Posisinya masih sama dan warnanya juga sama. Hipotesisku adalah kedua foto itu diambil di waktu yang hampir bersaman.

Lanjut. Masih di restoran itu. Jam Highlight story ibu Isaac menunjukan jam 13.00 tanggal 25 Januari.

Aku memperhatikan detail tangannya. Ada bekas luka di punggung jari manis tangan kanannya yang bagian bawah. Dan struktur kuku jari jempolnya tidak rata dan aku ingat strukturnya. Agak cekung di tengah atas. Bagaimana aku bisa mengetahui itu? Ya, karena aku sudah dididik menjadi mata-mata. 

Kemudian di akupun menelusuri orang yang memang tidak mau ku telusuri, Jeffrey Sterling.

Foto sepasang tangan yang saling berpegangan di sebuah meja restoran. Sepertinya memang meja yang sama dengan meja di foto-foto pada akun ibunyaa. “Chukae noona,” Itu keterangan fotonya. Noona adalah sapaan kakak wanita.

Oke, itu bukan tangan Jeffrey. Benci aku akui kalau aku paham sekali bagaimana tangannya karena aku sering melihat dan menyentuh tangannya. Tetapi ciri-ciri tangannya mirip sekali dengan Isaac. Lalu siapa tangan Noona? Aku yakin itu tangan gadis bermasker hijau botol yang aku temui di toilet itu. Cincin yang dikenakan sama, bentuk kukunya sama, bahkan cara dia mengoleskkan cat kuku pun sama. Jarang ada wanita yang suka dengan cat kuku berwarna fuchisia  yang di ombre dengan merah. Tetapi wanita bermasker hijau botol, si artis yang dapat sebuket bunga, dan sang ‘Noona’ memiliki selera yang sama dengan cara men cat kuku yang sama, bahkan bentuk jarinya serupa.

Oleh karena itu aku membuat hipotesis. “Lelaki dan wanita dalam foto itu adalah Isaac dan sang artis”

Artis itu bernama Caitlyn Hood. Seorang penyanyi dan model yang terkenal. Caitlyn Hood sangat terkenal dengan kecantikan dan skandalnya dengan personil boyband papan atas yang tiga tahun lebih muda dari usianya. Lalu, ia menulis enam buah lagu untuk mantanya itu. Ia merilis mini album yang berjudul For Back. ‘Back’ panggilan untuk mantan kekasihnya. Panggilan itu berisi hinaan. Ia menghina mantannya dengan sebutan ‘Back’ Karena posisi di boybandnya hanya sebagai Backing Vocal. Nah, hal itulah yang membuat Caitlyn rajin wara-wiri di Overlips terlepas dari skandal percintaannya dengan artis lain juga.

Aku membuka akun Isaac untuk memperkuat hipotesisku.

“Kadang banyaak hal yang tidak harus dita ketahui. Tetapi jika rasa ingin tahu itu hilang, dunia akan berjalan di tempat atau malah berjalan mundur,”

Suara lembut seorang pria bergema di sebelahku. Aku refleks menoleh. Seorang pria berkacamata dengan bingkai tebal. Ia kemudian memberiku sebuah buku novel historical fiction, “Lebih baik, kamu membaca buku daripada membuang waktumu di depan layar ponsel,”

Aku terkaget, “Isaac,” Aku mengenali tangan itu. Tangan dengan bekas luka di punggung jari tengah bagian bawah dan permukaan kuku jempol yang cekung di bagian tengah.

“Sttttt...”

Aku menganga, apakah dari tadi dia melihatku menelusuri media sosialnya? “Kenapa kamu...”

Perkataanku terputus olehnya, “Apakah kamu wartawan?” Ucapnya lirih.

Aku menggeleng. Ia membuang nafasnya lega. “Dari tadi aku dikejar wartawan berengsek itu dan sekarang kakak sekaligus manajerku sedang mencariku,”

“Bawa aku kemanapun kamu pergi. Untuk saat ini saja. Aku akan turun di halte yang sama denganmu,” Ucapnya. Aku masih menganga dibuatnya. Mangsaku datang tanpa diberi umpan. Tetapi ada sedikit kesejukan saat melihat senyumannya.

“Aku akan turun di kafe ku. Kau boleh turun di halte yang sama denganku. Tetapi kamu nggak boleh ikut aku. Aku takut dihakimi fans mu,” Ucapku panjang lebar.

Ia tersenyum manis. Sungguh sangat beda dengan kembarannya saat kita pertama bertemu, “Tidak masalah. Terimakasih mbak...” Ia mengulurkan tangannya.

Lihat selengkapnya