“Sudah baca? Kerjaanmu memang nggak ada yang bener. Pokoknya aku nggak mau tahu ya, kamu harus bikin artikel bombastis satu minggu berturut-turut. Kalau tidak, gajimu akan saya potong 25%,”
Aku hanya mengetikkan dua buah kata, “Baik bu,”
Ku banting ponselku lurus kedepan menuju kasur. “Sial,” Umpatku.
Memang bos tidak pernah salah. Bila bos salah itu penyebabnya adalah karyawan. Nyatanya, aku memang ingin menjambak rambutnya sampai benar-benar gundul. Foto wanita ber dress biru itu selalu saja tersenyum di ponselku. Namun, aku tak mengindahkannya berdalih dengan alasan klasik, “Buang air besar,”
Mataku fokus pada hedline besar di layar laptop 10 inch ku.
Untoldsport.id adalah pencipta headline boombastis yang mengalahkan artikelku yang kubuat dengan emosi itu. Jenis huruf tulisan itu adalah Stencil dan bercetak tebal. “Raih Emas di Ajang Internasional, Intip persiapan Isaac Sterling mengambil uang 2 Milyar,”
“Ah artikel apa ini, biasa saja,” Gerutuku. “Apa istimewanya,” Teriakku.
Mataku membulat ketika melihat media itu bahkan memuat video yang sangat eklusif. Bahkan rangkuman dari 12 Jam sebelum Isaac mengambil bonus.
Mataku membulat, wajah bule dengan senyum manis itu terus terpampang di layar 10 inch ku. Sial, aku bisa saja jatuh cinta dengan lelaki ini bila terus-terusan memandang wajahnya.
Pertama, video itu menggambarkan wawancara singkat di teras rumah Isaac. Pukul 16.00. Isaac keluar dari pintu rumahnya dengan kaos oblong aqua dan celana pendek di bawah lutut berwarna biru donker. Matahari (atauah hanya efek lighting) menyinari pipi kirinya. Ia datang dengan dua cangkir teh celup, setoples chococips, dan sepiring makanan sejenis bakwan. “Maaf lama menunggu,” Ucapnya. Oh senyuman itu.
“Sebentar ya,”
Ia kemudian masuk lagi dan keluar dengan dua mangkok mie seafood. “Aku memasaknya untuk kalian. Ini adalah Jjamyeon. Mie khas Korea, silahkan dicoba dulu,”
“Hmmm mirip mi ayam bentuknya. Tetapi it looks so pretty as you hahaha,” Ucap seorang reporter wanita disana. “Kita Coba ya jjangmyeon ala Isaac Sterling. Selamat makan,”
Si reporter kemudian makan jjangmyeon yang disajikan Isaac, “Rasanya tidak mengecewakan,” Ucapnya dengan mengacungkan jari jempolnya. Si kameramen pun begitu. Senyum kembali merekah di wajah bule itu.
“Ngomong-ngomong, darimana kamu dapat resep begini? Mantanmu orang Korea atau gimana? Heheheh,” Tanya reporter itu sembari terus menyuapkan jjangmyeon ke mulutnya sendiri. Isaac terkekeh.
“Hanya dari internet,”