Siapa dia...? Sejin?
Kenapa dia tertidur dengan posisi seperti itu,kepala direbahkan di pinggir tempat tidurku,sementara tubuhnya dalam posisi di kursi,dan tangannya...tangannya menggengam tanganku.
Sejak kapan dia di sini?
Aku ingin melepaskan genggaman tangannya tapi takut Ia terbangun.
Mataku terasa berat,kuusap mataku dengan tangan kiri,pantas terasa berat ternyata mataku sembab.
"Aaah...gawat,mata bengkak!"
Tangan sejin bergerak,sontak dia bangun,dan menatapku,dan segera melepaskan genggamannya,wajahnya tampak canggung,Ia merapikan rambutnya dan kemeja yang yang lusuh,mengusap-usap wajahnya
Suara rengekkanku membangunkan Sejin
"Eh sorry ya kamu jadi kebangun"
"Gak apa-apa kok,Kamu udah bangun dari tadi? Kamu kenapa teriak? Ada yang sakit?" Tanya Sejin
"Engak kok,baru aja bangun,Aku gak kenapa-kenapa"jawabku
"Ooh syukur deh kirain ada yang sakit.Kenapa gak langsung bangunin Aku?"
"Takut ganggu,karena kayaknya kamu capek,oh ya kamu kapan ke sininya?"
"Semalam Aku ke sini,tadinya cuma ngecek kamu aja,ternyata kamu gak ada yang jagain,jadi Aku jaga di sini eh ketiduran,maaf ya" jelas Sejin
"Kok minta maaf,seharusnya Aku yang berterima kasih kamu mau jagain Aku,makasih ya"
"Haha..gitu ya,iya sama-sama,hmmm...maaf karena kemarin tiba-tiba langsung pergi,Aku ada urusan mendadak"
"Oh gak apa-apa kok Aku ngerti"
Sejin membalas dengan senyuman.
"Oh ya Aku mau pulang hari ini,karena ada kerjaan yang harus diselesaikan"
"Loh emang dokter udah bolehin kamu pulang?"
"Boleh-lah pasti,cuma jatuh biasa aja kok ngapain lama-lama di sini,bosen,kerjaan juga udah numpuk"