I CAN(T) STOP THE END OF THE WORLD

mynne
Chapter #3

Chapter 02

Tanda pertama mulai terlihat,

Hujan tiada henti selama 3 hari.

Bersamaan tanda pertama ini muncul, kulihat tubuh Ayah mulai perlahan susah untuk dilihat, seperti saat awal aku melihat makhluk itu.

“Ayah...”

“Tenanglah nak, ingatan Ayah dan para leluhur akan selalu membantumu. Lakukanlah seperti apa yang Ayah rencanakan dan temuilah mereka untuk membantumu menghentikan kiamat ini. Dan jagalah Ibu untuk Ayahmu ini. Selamat tinggal Anakku, kau pasti bisa membawa semua orang ke masa depan yang cerah.”

99% dan sekarang 100%, progress bar ku menunjukkan telah selesainya proses pemindahan seluruh kekuatan dari para leluhur. Dan hal ini juga menandakan Ayah sudah menghilang dari dunia ini.

“Semoga Ayah tenang.”

Sekarang yang aku perlukan adalah mencari Ibu, berdasarkan ingatan Ayah dan ‘hadiah’ dari iblis itu aku bisa melihat dimana posisi Ibu di layar di depanku ini. Layar ini sungguh membantuku, sekarang serasa aku seperti tokoh utama dalam cerita-cerita yang pernah aku baca.

“Yo bocah, gimana hadiah yang aku berikan? Menarik bukan?”

Iblis itu tiba-tiba muncul. Tapi wujudnya sungguh berbeda dari yang pertama aku lihat, sosok nya jelas dan tidak memakai wujud Ayah lagi. Sekarang ini tampilannya benar-benar pantas untuk disebut Iblis.

“Apa maksudmu memberikan hadiah seperti ini? Dari mana iblis kuno sepertimu mengetahui teknologi mirip Augmented Reality ini?”

“Kuno? Meski aku sudah hidup beribu-ribu tahun, aku tetap selalu mengikuti perkembangan zaman. Sekarang hal seperti Augmented Reality sedang tren bukan? Jadi aku sedikit mengubah apa yang biasanya aku berikan pada leluhurmu menjadi hal seperti itu dan juga aku menyesuaikan dengan karaktermu yang menyukai teknologi.”

“Ternyata untuk seukuran Iblis kau perhatian sekali. Dan darimana saja kau selama ini, kenapa baru saat tanda tersebut dimulai kau baru muncul?”

“Hahahaha Aku pergi sementara untuk mengurusi sedikit kontrak kecil dari Ayahmu itu, tak kusangka Ayahmu benar-benar orang yang hebat, perkerjaan dari Ayahmu semakin membuatku tidak sabar menunggu apa yang akan terjadi pada dunia ini nantinya!”

Apa maksudnya? Kontrak dengan Ayah? Apa itu suatu kontrak yang khusus Ayah buat dengan Iblis ini? Tapi dari ingatan Ayah, aku tidak melihat apapun soal ini, seperti ada sesuatu ingatan yang terkunci dan tidak bisa aku buka.

“Apa maksudmu? Kontrak lain dengan Ayah? Ayah tidak memberi tahu aku apa pun soal itu?”

“Dalam kontrak ini aku juga berjanji pada Ayahmu untuk tidak memberi tahumu, jadi nantikan saja apa yang akan terjadi nantinya.”

Ternyata Ayah masih menyimpan suatu rahasia yang bahkan tidak bisa aku capai dengan ingatan yang aku terima. Semoga saja itu adalah hal yang baik dan tidak akan menggangguku nantinya.

“Hai Iblis! Apa tujuanmu sebenarnya!”

“Sudah kubilangkan, aku ingin menikmati apa yang akan kau lakukan nanti, semua rencana leluhurmu dan rencana Ayahmu sungguh sangat menarik perhatianku, tidak ada manusia yang paling bodoh seperti para leluhur itu yang berani menentang sang pencipta! Dan jangan panggil aku iblis, setiap iblis juga memiliki nama, panggil aku Rajendra, Raja diantara para Raja.”

Aku tidak bisa percaya begitu saja dengan iblis ini, manusia mana yang akan percaya pada iblis?

“Hahahaha Aku tau kau tidak percaya dengan aku kan? Kau meremehkan aku sebagai Iblis kan? Seorang Iblis sepertiku bisa merasakan keraguanmu terhadapku, semua itu terlihat jelas di depan mataku, kau dipenuhi rasa keraguan dan ketidakpercayaan terhadapku dan terhadap takdir yang akan kau hadapi. Terima sajalah hal itu dan berikan aku pertunjukkan yang menarik wahai manusia!”

Cih, tidak ada gunanya aku berlama-lama dengan iblis ini, aku harus segera menyelamatkan ibu! Menurut petunjuk layar ini ibu berada tidak jauh dari kota ini, mungkin sekitar 30 menit kalau aku sekarang.

“Hei Iblis! Bisakah melakukan teleportasi?”

“Memangnya siapa kau bocah, seenaknya saja menyuruhku! Kupertegas satu hal, aku memang memiliki kontrak denganmu, tapi bukan berarti aku akan menuruti segala perkataanmu, harusnya juga kau sudah paham dari segala ingatan yang kau terima!”

Sudah kutebak aku dan iblis ini hanya sebatas kontrak itu saja, iblis ini tetap memiliki kehendaknya sendiri yang tidak bisa aku perintah sesuka hatiku.

“Ya sudahlah, aku juga sudah tau kau pasti akan menolaknya, aku mau mencari ibuku dulu.”

“Jangan lupa berilah aku pertunjukkan yang menarik, bocah! Aku akan selalu melihatmu dimanapun!”

Sudah 9 Jam sejak hujan mulai tengah malam tadi. Kulihat beberapa tempat mulai tenggelam, jalananpun susah untuk dilewati, terpaksa mau tidak mau aku harus berjalan ke tempat Ibu. Dari ingatan Ayah, tidak ada satupun petunjuk kenapa Ibu memilih pergi meninggalkan kami, Ayah benar-benar mengunci beberapa ingatannya agar aku tidak mengetahuinya.

Kulihat layar yang berada dihadapanku, aku mulai terbiasa dengan layar ini, ini benar-benar seperti Augmented Reality, bagaimana iblis itu bisa membuat sebagus ini? Apa iblis itu memiliki teknologi masa depan?

Progress bar yang aku kira sudah selesai ketika menunjukkan 100% ternyata tidak, masih ada proses penyesuaian lagi dengan tubuhku, aku harus tetap terus melatih tubuhku seperti apa yang sudah diajarkan. Menurut ingatan yang aku terima, proses penyesuaian dalam diriku sedikit berbeda dengan para pendahuluku, proses tidak akan naik begitu saja, aku perlu mencapai sesuatu jika aku ingin meningkatkannya. Tapi mereka para leluhur tidak memberi tahu apa yang harus aku lakukan.

Kulihat jalanan sudah tergenang semua padahal ini baru tanda-tanda awal kan? Bagaimana nanti kalau semuanya sudah terjadi? Mau tidak mau aku harus berjalan kaki, motor dan mobil sudah tidak bisa digunakan. Apa para leluhur tidak memiliki kekuatan berjalan di atas air? Sudah aku cek berulang kali pada layar biru ini, namun pada bagian menu skill hanya terdapat tanda tanya yang tidak aku pahami maksudnya. Apa ini berhubungan dengan progress bar itu? Lalu apa sebenernya yang harus aku capai? Tiba-tiba muncul sebuah notifikasi di layar ini.

Kemampuan baru didapatkan! ‘System Identification’ Tingkat penguasaan 3%!

Apa kemampuan baru aku dapatkan? Jadi butuh sesuatu untuk memicunya, jika aku ingat tadi aku melakukan identifikasi terhadap keadaan saat ini dan layar ini. Apa ini yang dimaksud dengan mencapai sesuatu? Tiba-tiba muncul lagi notifikasi di layar.

Kemampuan ‘System Identification’ Meningkat 7%!

Sepertinya aku mulai paham kerja layar dan kekuatan ini. Ini benar-benar mirip dengan sebuah game RPG. Bagi seorang introvert sepertiku memainkan game seperti ini tidaklah sulit, aku sudah terbiasa dengan berbagai game dengan sistem RPG, tapi ini adalah dunia nyata! Dimana aku sekali terbunuh aku akan mati!

“Tenang saja kau tidak akan mati sampai umurmu habis, itulah kontrakku terhadapmu, aku harus menjamin hidupmu sampai umurmu habis.”

Tiba-tiba aku mendengar suara iblis sialan itu.

“Hei dimana kau! Tunjukkan dirimu!”

Kemampuan leluhur telah dipelajari! ‘Telepathy’ Tingkat penguasaan 5%!

Eh? Apa bedanya? Tadi kemampuan baru didapatkan, sekarang kemampuan leluhur telah dipelajari? Apa maksudnya ada kemampuan yang tinggal aku pelajari dan kemampuan yang baru aku dapatkan?

Kemampuan ‘System Identification’ Meningkat 12%!

“Wow! Ternyata kau mulai mendapatkan beberapa kemampuan tambahan ya! Kulihat kau juga mendapatkan kemampuan baru yang tidak didapat oleh leluhurmu.”

“Diam kau iblis sialan, jangan hanya bersembunyi!”

“Hahahaha aku hanya penonton saat ini, aku hanya perlu mengawasi perkembanganmu saja!”

Terserah dia saja, aku juga tidak begitu peduli dengan iblis sialan itu, melihat rute dari layar ini arah menuju tempat ibu ini adalah jalan yang biasa aku lalui ketika aku menuju kantor? Meski Ayah sudah mengurus semua urusan kantor tapi aku ingin melihat sedikit bagaimana keadaan disana saat ini. Ada juga orang yang ingin aku temui nanti disana. Semoga saja dia sudah ada di kantor dan baik-baik saja!

Drisana Alisha Ningsih

Orang yang selalu peduli terhadapku, orang yang selalu memperhatikan aku, dan orang yang sekarang ini aku cintai. Paling tidak aku juga ingin menyelamatkannya saat ini!

“Punya perasaan juga ternyata bocah ini! Tidak seperti leluhurmu yang lain HAHAHA!”

“Diam kau iblis, urusi saja urusanmu, yang kau inginkan hanya mengawasikan? Tidak usah terlalu banyak omong kosong denganku!”

“Dih, benar-benar dah bocah ini, padahal aku ingin memberi tahumu sesuatu, tapi yah sudahlah kalau begitu.”

“Hei iblis sialan! Apa yang ingin kau beri tahu!”

Sialan telepatiku terputus dengan iblis sialan itu, apa sebenarnya yang ingin ia beritahu? Paling itu bukan hal yang penting! Sekarang yang penting aku harus segera menuju ke kantor. Sudah 20 menit lebih aku berlari, tidak terasa ternyata jalan ke kantor sejauh ini, untung saja Ayah sempat membantu latihan, kalau tidak tubuhku yang biasanya tidak akan kuat berlari sejauh ini. Di layar ini juga terdapat statusku saat ini, staminaku tertera 80% artinya aku sudah menggunakan 20% staminaku saat ini, lumayan juga bagi orang yang tidak pernah olah raga sepertiku ini!

Jarak ke kantor tinggal 100 meter lagi, tapi kenapa suasana disini sepi sekali, padahal kantorku terletak di daerah yang ramai,namun kenapa tidak terasa hawa kehidupan sama sekali? Dan bau apa ini? Sungguh menyengat, seperti bau darah segar dan darah. Perlahan aku mulai mengurangi kecepatan dan bergerak setenang mungkin di genangan air ini. Aku mulai merasa tidak enak dengan suasana di sekitar sini.

Kemampuan baru didapatkan! ‘System Prediction’ Tingkat penguasaan 5%!

Kemampuan ‘System Identification’ Meningkat 17%!

Kemampuan baru? Tapi aku tidak merasakan perubahan apapun dari diriku ini? Apa karena ini kemampuan baru yang tidak dimiliki oleh leluhur jadi aku harus memperlajarinya sendiri? Namun lama kelamaan layar ini malah mengganggu penglihatanku, apa tidak ada pengaturan untuk mengatur notifikasi ini? Jika tiba-tiba muncul layar ini sungguh menggangguku.

Tiba-tiba terdengar suara raungan, entah suara apa itu, suara tersebut berasal dari taman sebelah kantor, dari suaranya terdengar seperti raungan singa yang memanggil kawanannya. Tapi apakah itu singa? Tidak mungkin ada hewan seperti itu di tengah kota seperti ini! Ku berjalan perlahan menuju sumber suara tersebut.

Meski sudah banyak hal tak masuk akal aku rasakan, aku benar-benar tak percaya dengan apa yang aku lihat sekarang ini. Sebuah kucing yang berukuran besar, mungkin 3 kali lebih besar daripada kucing pada umumnya, daripada disebut kucing, makhluk tersebut lebih cocok disebut harimau. Selain berukuran besar, aku merasakan aura aneh berasal dari kucing tersebut. Seperti aura seorang iblis tapi tidak terlalu pekat seperti iblis sialan itu. Makhluk apa sebenarnya itu?

Beberapa kucing lain terlihat mendekati makhluk itu, perlahan kucing-kucing itu berubah menjadi seukuran makhluk itu. Semakin lama aura hitam itu semakin menyebar, semakin banyak pula kucing yang berdatangan mendekatinya. Ini benar-benar tak masuk akal, kiamat macam apa yang akan menimpa dunia ini?

Aku mencoba berjalan sepelan mungkin agar tak terdengar oleh sekelompok kucing aneh itu. Perlahan secara tenang aku mendekati kantor. Namun tiba-tiba muncul notifikasi dari layar itu,

Kemampuan leluhur telah dipelajari! ‘Aura’ Tingkat penguasaan 2%!

Sialan notifikasi kemampuan ini! Nanti aku akan mencari cara untuk menghilangkannya! Aku belum terbiasa dengan kemunculan notifikasi layar ini yang tiba-tiba muncul, tanpa memperhatikan langkahku aku terjatuh, entah apa yang membuatku terjatuh, aku sepertinya menginjak sesuatu. Botol? Namun yang aku injak terasa lunak, seperti daging. Sebelum sempat melihat apa yang aku injak, ternyata para kucing aneh itu menyadari keberadaanku. Aku langsung berusaha bangun dan lari sekencang yang aku bisa menuju kantor. Kucing-kucing itu mulai berlari, satu? Dua? Tidak, mungkin puluhan kucing mengejarku.

“Sialan, aku memang menyukai kucing tapi bukan berarti aku menyukai dikejar-kejar kucing seperti ini!”

Untungnya pintu depan kantor terbuka, aku langsung menggapai pintu itu dan menutupnya. Untung saja dulu kantor ini mengganti pintu ini menjadi 2 lapis pintu teralis besi, kalau tidak aku tidak akan yakin pintu ini dapat menghadang sekelompok kucing aneh itu.

“BRAK!”

Aku yang bersandar di pintu itu terjatuh, ternyata kucing-kucing itu mulai berusaha mendobrak pintu ini. Kucing aneh ini sungguh gila! Bagaimana kucing yang biasanya lembut dan lucu bisa menghantam pintu ini dengan begitu kencang?

“Kenapa lampu disini tidak dinyalakan? Apa sedang mati listrik? Seingatku ada sebuah genset di kantor ini.”

Perlahan aku menjauhi pintu itu, di ujung lorong terlihat seseorang mendekatiku.

“Ndra? Loh kamu kok disini? Kata Ayahmu kamu memutuskan kontrak dengan kantor dan apa-apaan penampilanmu penuh lumpur begitu?”

Candra Dewananda

Seorang project manager di kantor ini. Dia adalah orang yang keras kepala namun memiliki sifat kepemimpinan yang bisa diharapkan, maka dari itu dia sering dipilih sebagai project manager disini. Tapi ada beberapa sifat buruk dari dia yang aku tau, seperti dia senang mempermainkan perempuan. Itulah sifat yang paling aku benci dari dia.

“Yah aku kesini untuk mampir sebentar dan apa kalian tidak menyadari ada kucing aneh di sebelah kantor?”

“Hah? Kucing aneh? Kucing aneh apaan? Aku memang tau kau begitu menyukai kucing, tapi kucing aneh apa yang kau maksud?”

“BRAK BRAK”

Kucing-kucing tersebut mulai menhantam pintu itu lagi, aku tidak yakin seberapa pintu itu bisa menahan sekelompok kucing itu. Tenaga itu juga, mereka benar-benar bukan lagi seekor kucing imut dan lucu, seorang manusia saja tidak mungkin menghantam pintu besi itu berulang kali.

“Kau lihat barusan? Itulah kucing-kucing aneh yang aku maksud, sekarang tidak ada waktu untuk menjelaskannya lagi, panggil yang lain untuk mencari cara menghalangi pintu itu!”

“O-oke Ndra!”

Dia terlihat bingung dengan apa yang aku omongkan, wajar juga sebenarnya aku juga belum bisa menerima semua ini.

“Loh Ndra? Ngapain lu disini?”

Ternyata tidak semua ada disini, apa dia juga tidak ada disini? Semoga saja dia juga berada di kantor ini, ya semoga saja. Dan juga kenapa hanya anggota laki-laki yang ada, mungkin para anggota perempuan terjebak banjir.

“Nggak ada waktu buat ngobrol sekarang, bantu aku menutupi pintu itu jika kalian ingin selamat!”

Kami berusaha menutupi pintu itu dengan lemari-lemari kantor. Suara kucing-kucing itu juga perlahan menghilang. Dan mungkin mereka sudah lelah menghantam pintu ini atau mungkin mereka menemukan mangsa lain.

“Padahal lagi mau mulai asyik-asyik nya nih, Ndra! Ada apa sih emangnya?”

Asyik? Apa sih yang mereka lakukan di kantor ini? Apa gila kerja mereka?

Lihat selengkapnya