8 tahun yang lalu, di saat semuanya begitu indah dalam hidupku aku selalu berdoa pada Tuhan agar kebahagiaanku selalu bertahan untuk waktu yang lama, berharap semua orang yang ku sayangi akan selalu berada di sampingku. Tapi karena harapan kecil itu aku justru menjadi serakah atas segala hal yang aku miliki, bahkan saat suatu hal tak bisa kudapatkan aku pasti marah dan menyalahkan semua orang, begitulah aku sebagai sosok gadis kecil yang egois dan keras kepala.
Hingga pada suatu hari saat aku terbangun, tak seperti biasa pada hari itu di rumah begitu ramai, aku turun ke bawah untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi, di ruang tengah aku melihat seorang wanita yang terbaring dengan kain putih menutupi hampir seluruh tubuhnya. Kak Kyra, kakak perempuanku satu-satunya menangis dan menatap ke arahku dengan tatapan pilunya..
Wanita tercantik dan terhebat dalam hidupku, yang selalu rela melakukan apapun demi kebaikan dan kebahagiaanku, wanita yang menjadi tempat ternyaman saat aku bersandar, dan wanita yang selalu memberikan senyuman terhangatnya. Kebenaran dalam setiap ucapannya dan pelajaran yang hanya bisa kudapat darinya. Hari itu juga aku harus kehilangan wanita yang rela berkorban nyawa demi kehadiranku di dunia ini.
Ibu, wanita terlembut sepanjang masa, sosok wanita paling berjasa dalam hidupku. Kini sudah berpulang dan tak akan lagi menemani hari-hariku. Hari itu perjalanan hidup beliau berakhir