I ( Everything In My Life )

Liepiscesha
Chapter #6

Semoga pilihanku kali ini tak salah

Aku pergi menghindari semua orang yang ku kenal, hanya ada satu tempat yang aku tahu. Aku duduk sembari membaca buku di hadapanku, namun aku bahkan tak bisa fokus pada tulisan yang ada di dalamnya. Pandanganku kabur, setiap tetesan air mata jatuh membasahi halaman buku yang ku baca.

Aku kemudian mendengar helaan napas dari orang yang berdiri di sampingku, ia memberikan selembar tisu padaku.

"Basah kan bukunya" keluhnya.

"Biarin, udah aku beli kok" balasku.

"Tetep harus di hargai dong" ujarnya.

Aku menatapnya dengan tajam, dengan mata yang masih berair. Bukannya menghiburku, dia malah lebih memedulikan buku di hadapannya.

"Iya! aku lebih peduli sama buku" ujarnya.

"Kok kamu ada di sini, sekarang kan bukan hari sabtu" ucapku.

"Gak tau, tiba-tiba rasanya pengen aja ke sini, kebetulan ada kamu" ungkapnya.

Aku menghela napas berat, sembari menyeka air mataku.

"Gapapa?" tanyanya.

"Menurut kamu, egois ga, kalo misalnya kita marah karna orang yang paling kita sayang ngelakuin sesuatu demi kebahagiaan nya sendiri?" tanyaku.

"Lo ga bahagia liat dia bahagia?" tanyanya kembali.

"Enggak" jawabku, langsung.

"Kenapa ga bahagia?" tanyanya lagi.

"Ya, engga lah! mana bisa..." balasku.

"Kalo kamu sayang sama oranglain, kamu harus siap kalo suatu saat nanti hati kamu bakal sakit, itu namanya pengorbanan, kamu juga harus rela kalo suatu saat kamu harus kehilangan orang itu, itu namanya mengikhlaskan" jelasnya.

Aku menghelah napas berat, entahlah hatiku masih tak bisa ikhlas, tapi mendengar ucapan Kenzie sepertinya aku bisa sedikit mengerti, mungkin papa punya alasan kenapa dia harus membuat keputusan seperti ini, dan siap atau tidak aku harus menerimanya, aku tak bisa terus larut dalam kesedihan.

Lihat selengkapnya