I HATE BACKSTREET!

Bentang Pustaka
Chapter #1

Satu

Mel, hari pertama sekolah jangan sampai terlambat! Ayo kita berangkat sekarang!” Papa berteriak mengingatkan.

Melody segera menghampiri papanya yang sudah menunggu di mobil. “Pagi, Pa!”

“Aduh, Mel! Papa udah ditunggu pasien dari tadi,” kata papanya sambil memundurkan mobil ke luar rumah. Melody hanya tertawa kecil.

“Astaga … sudah pukul 07.00! Ayo buruan, Pa!” Melody melirik jam tangan berwarna pink yang menempel di tangan kirinya, lalu mengembuskan napas panjang.

“Iya, iya, Mel. Sabar dong, nanti kalau Papa menabrak orang, gimana? Salah kamu juga bangun kesiangan,” kata papanya kesal sambil menyetir mobil. Melody hanya memanyunkan bibir.

Melody Andriana, gadis cantik bertubuh mungil, ramping, berhidung mancung. Ia memiliki mata besar berwarna kecokelatan, wajah mulus, dan bibir mungilnya selalu dipoles dengan make-up tipis. Melody adalah siswi kelas XII di SMA Permata Luhur. Ia juga piawai dalam memainkan piano. Tak heran apabila ia terpilih menjadi pianis di grup band sekolahnya.

Ketika mobil berhenti agak jauh dari depan pintu gerbang, jam menunjukkan pukul 07.08. Gawat! Melody mencium pipi papanya, membuka pintu mobil, lalu menutupnya dengan kasar. Ia segera berlari menuju gerbang sekolah. Pak Yoan hanya mengelus dada melihat tingkah putrinya itu.

Hari ini adalah hari pertamanya masuk sekolah sebagai siswi kelas XII, Melody berharap agar tidak terlambat mengikuti upacara. Namun, harapannya sirna ketika melihat pintu gerbang sekolah sudah ditutup sesaat setelah ia sampai di sana. Sial, batin Melody. Cuaca di Kota Semarang hari ini sangat panas. Melody menyeka keringat yang ada di keningnya, lalu berkacak pinggang. Rambut hitam panjang yang dibiarkannya tergerai sudah acak-acakan karena tertiup angin. “Aduh, gimana nih, aku terlambat!” Hatinya sangat gundah karena ia yakin setelah upacara selesai, pasti dirinya akan dipanggil Kepala Sekolah.

Sepertinya Melody sudah berdiri di depan gerbang sekolah selama lebih dari 10 menit. Ia memandang sekeliling, ada tiga siswa baru yang juga terlambat mengikuti upacara sama seperti dirinya sehingga mereka harus menunggu di luar gerbang sekolah sampai upacara selesai. Syukurlah bukan cuma aku yang mendapat hukuman hari ini, batin Melody lega.

♪♪♪♪♪

Ternyata hari ini banyak siswa yang dipanggil oleh Kepala Sekolah. Mereka semua berkumpul di ruang tamu Kepala Sekolah, menunggu giliran dipanggil. Ruang tamu Kepala Sekolah SMA Permata Luhur luas dan bersih. Terdapat dua sofa besar dan dua kursi panjang yang disusun mengelilingi meja yang diletakkan di bagian tengah. Lalu, pada bagian dinding terpasang foto-foto Ibu Kepala Sekolah yang berfoto bersama para guru SMA Permata Luhur, dan untung saja ruangan tersebut menggunakan AC sehingga Melody tidak merasa gerah.

Lihat selengkapnya