Gubraaak! Melody melemparkan tas yang penuh dengan buku pelajaran begitu saja di atas meja belajar. “Duh, capek banget. Akhirnya, sampai rumah juga!”
Kamar Melody cukup luas. Foto-foto tergantung di dinding kamarnya yang dicat putih. Meja belajar berwarna pink terletak di sebelah lemari di dekat pintu kamar. Terdapat pula sebuah piano tepat di samping tempat tidur, juga boneka-boneka yang tersusun rapi di atas tempat tidur.
Melody melemparkan tubuhnya ke atas tempat tidur, memejamkan mata sembari memikirkan kembali kejadian yang telah ia alami hari ini. Meskipun terlambat dan dipanggil Kepala Sekolah, setidaknya ia tadi tidak mendapat hukuman. Ia juga tak menyangka akan sekelas lagi dengan Ricky di kelas XII ini.
Tiba-tiba, ia teringat akan sesuatu. “Oh, iya, hadiah dari Ricky! Hampir saja aku lupa.” Dengan sigap, ia bangkit dari tempat tidur, lalu mengaduk-aduk isi tasnya dan mengambil hadiah kecil yang dibungkus dengan kertas kado berwarna pink, warna kesukaannya.
Sepulang sekolah tadi, Ricky memberikan sebuah hadiah untuk Melody. Sudah hampir satu tahun ia dan Ricky berpacaran, tetapi teman-teman satu sekolah mereka tidak ada yang mengetahui status hubungan antara keduanya. Bahkan, kedua sahabat sekaligus teman band Melody dan Ricky yang bernama Rizka dan Sherly, tidak mengetahui hal itu. Meskipun mereka berbeda kelas karena Melody dan Ricky berada di kelas IPA, sedangkan Rizka dan Sherly berada di kelas IPS, ketika jam istirahat dan latihan band, mereka sering berkumpul bersama. Melody merasa tidak seharusnya menyimpan rahasia dari sahabat-sahabatnya itu.
Ketika Melody hendak membuka kado, seseorang membuka pintu kamarnya. “Asyik, Kakak sudah pulang. Wah ... itu pasti hadiah dari Kak Ricky, ya.” Dengan wajah semringah, Okta langsung duduk di sebelah kakaknya.
Melody mengangguk. “Iya, ini hadiah dari Ricky.”
“Wah, Kak Ricky itu romantis banget, ya, sama Kakak. Besok aku juga Pengin punya pacar seperti Kak Ricky,” kata Okta sambil membayangkan seperti apa pacarnya kelak.
Melody tertawa terbahak-bahak. “Kamu ini masih kecil, tapi udah mikirin pacar.”