HURT (the love triangle)

Arum safitri
Chapter #2

Awal #01

"hei! Kau mau kemana hah?!"

"Terserahku mau kemana, memangnya kau peduli hah?!" Teriaknya dengan laga meledeknya.

"Tentu saja aku peduli!"

"Terus? Aku peduli? Tidak." Ucapnya sambil menjulurkan lidahnya dengan tanda meledek dan rasa kemenangan dalam dirinya, lalu Lisa pun berlari dengan kencang, Jungkook tentu saja tidak tinggal diam, dia pun mengejar Lisa yang sudah lebih jauh dari nya.

"Lisa! Berhenti!" Ucap Jungkook sambil terus berlari mengejar Lisa yang sudah jauh dari jangkauannya, Lisa memang selalu saja membawa bekal Jungkook dan memakannya dengan lahap jika mereka sudah beristirahat tapi, kenapa saat dia memakannya dia selalu saja mengejek Jungkook dengan sebutan 'anak eomma' karena Jungkook selalu saja membawa bekal ke sekolah, dan lebih anehnya lagi Jungkook dengan rela memberi makanan itu pada Lisa padahal, Lisa selalu mengejeknya seperti itu.

"Sini! Kejar aku kalau kau bisa!" Teriak Lisa yang terus melanjutkan aktivitas nya, dan terus berlari menjauh dari sana, sambil membawa bekal Jungkook, Jungkook memang Tidak berubah dari dulu, selalu saja membawa bekal ke sekolah padahal mereka sudah menginjak kelas 11 SMA, aneh bukan? tapi itu menguntungkan bagi Lisa juga. Dengan Jungkook yang selalu membawa bekal kesekolah Lisa jadi Tidak perlu membuang-buang uangnya dengan membeli makanan dikantin, cukup makan makanan Jungkook baginya itu sudah cukup, baginya? Mengerjai Jungkook itu menyenangkan, tapi jangan salah. Jungkook bahkan lebih kejam dari pada Lisa, camkan itu.

Lagian, Jungkook dengan rela memberikan Lisa bekalnya itu dengan senang hati karena memang dia Tidak Pernah mau diberi bekal oleh eommanya, dia juga terpaksa membawa bekal makanan seperti itu, dia tidak tega jika melihat eommanya sedih hanya karena dia tidak mau menerima bekal buatan eommanya, dia sudah dewasa, kenapa dia harus membawa bekal? Dia juga sudah mandiri sekarang, Begitulah menurut pemikiran Jungkook.

"Dasar lemah!"

Hei! Seharusnya laki-laki yang harus mengatakan itu pada perempuan, bukan malah perempuan yang mengatakan itu pada laki-laki, dasar aneh.

"Lisa! Berhenti kau!" Teriak Jungkook yang terus mengejar Lisa yang semakin jauh dari jangkauan nya, sahabat nya ini memang kejam.

Tentu saja Lisa cepat berlari seperti itu, lihat dulu badannya bagaimana, ramping seperti itu tidak butuh waktu lama untuk cepat berlari, Lisa Tidak perlu mengangkat tubuhnya dengan Berat, tapi jangan salah. Meskipun badannya ramping seperti itu, tapi kekuatan ototnya melebihi otot jeon Jungkook, berlari nya lebih cepat dari pada jeon Jungkook, olahraga taekwondo nya lebih kuat dari pada jeon Jungkook, olahraga basket nya lebih hebat dari pada jeon Jungkook, bahkan. Tarian dance nya lebih lincah dari pada jeon Jungkook, serba bisa memang.

"Hah.. hah.. hah.. Lisa.. cape..." Ucap Jungkook sambil sesekali mengontrol nafasnya yang sudah tidak bisa dicegah lagi, Lisa yang terlalu cepat berlari atau dia yang terlalu lelet, entahlah.

"Dasar lemah! Kau itu laki-laki! Dasar perempuan!" Teriak Lisa yang sekali lagi mengejeknya dengan menusuk, Jungkook Tidak bisa biarkan Lisa lagi, dia sudah kesal sekarang, memangnya sehebat apa sahabatnya ini hah? Pikir Jungkook.

Dengan kekuatan yang tersisa di tubuh Jungkook, akhirnya dia pun melanjutkan berlari nya dengan sedikit sempoyongan, tubuhnya tidak bisa tertahan lagi tapi dia juga Tidak bisa membiarkan lisa begitu saja, dia akan menangkap Lisa dengan cepat, berlari dengan kencang dan menangkapnya lalu membawa nya kegudang kalau bisa, lalu mengejek Lisa dengan sesuka hati atau memberinya hukuman sedikit saja.

Membayangkannya saja membuatnya tertawa terbahak-bahak dan senang kepalang bukan main, lebih tepatnya merasa kemenangan dalam dirinya ada.

Murid-murid disana bahkan melihat mereka dengan wajah biasa saja, memang bagi mereka kejadian seperti mereka itu sudah biasa apalagi jika faktor nya itu-itu saja dan orangnya sama-sama saja, 2 sejoli ini bahkan sudah terkenal di setiap sekolah ini, siapa yang tidak kenal mereka? Cantik, tampan, pintar, semuanya. Bahkan dari mereka ada yang mengidolakan mereka menjadi sepasang kekasih, tak banyak juga dari mereka ada yang membenci dengan kedekatan mereka, siapa lagi kalau bukan fans dari salah satu pihak, tapi bagi Lisa dan jungkook? Itu hanya hal biasa, mereka Tidak pernah memedulikan itu, bagi mereka? Urusan persahabatan Tidak bisa disangkut pautkan dengan idola-idola seperti itu, atau hal semacamnya, mereka ya mereka, kita ya kita.

"Aku tidak akan pernah membiarkan kau kabur dari ku jeon lalisa"

•••

"Appa.. kok kita gak kembali ke rumah yang dulu sih? Kenapa ke rumah yang baru?" Tanya seorang gadis dengan lesu, dia sudah menempuh perjalanan selama 5 jam lebih, tapi apa yang dia dapatkan? Zonk, bahkan rumah yang dulu lebih indah dari pada rumah yang sekarang, lihat. Rumah ini kumuh sekali, pikir eunha dalam batin.

"Nak, sekarang kita tinggal disini" ucapnya sambil menyamakan posisinya dengan anak perempuan nya ini.

"Wae?!"ucapnya dengan sedikit meninggikan nada suaranya.

"Rumah yang dulu sudah Tidak pantas untuk dipakai eunha..." ucapnya dengan kebohongan.

"Ani! Bahkan rumah itu lebih indah dari pada rumah ini!"

"Eunha.. appa Tidak mau kamu tinggal di rumah itu karena kamu selalu saja memikirkan eomma.. kamu harus fokus pada sekolah mu sekarang"

"Tidak appa! Eunha Tidak mau tinggal dirumah kumuh seperti ini! Eunha mau kerumah yang dulu appa!"

"Eunha.. sekarang kita masuk" ucapnya dengan wajah yang datar namun Tidak menekan, anaknya ini akan merengek terus menerus jika mereka terus membahas dan berdebat seperti tadi, anaknya ini keras kepala dan Tidak mau kalah dengan ucapannya.

Dengan wajah yang lesu akhirnya eunha pun hanya bisa menurut kemauan appanya ini untuk beberapa saat, tapi jika nanti dia tidak betah tinggal disini dia akan kabur jika dia bisa.

Lihat selengkapnya