I'LL BE THERE FOR YOU

Vietrie Hwang
Chapter #1

1. PERTEMUAN PERTAMA

Di lapangan basket.

Seorang siswa sedang asik berlari mengelilingi lapangan. Ditambah lagi dengan cuaca yang cukup terik. Tepatnya sih ia mendapatkan hukuman karna membuat keributan dengan teman sekelasnya. Dia adalah Randy, si Trouble Maker. Ini bukanlah pertama kalinya Randy mendapat hukuman.

“Ah, si botak emang rese banget!” ujar Randy.

“Hahahahah….” Diseberang sana Geri dan teman-temannya tertawa, karena senang melihat Randy dihukum.

“Gimana rasanya? Serukan mengelilingi lapangan basket dibawah terik matahari?” teriak Geri.

“DIAM AJA LOE!” Perintah Randy.

“Hahahaaaa… Udah akui aja kalo loe itu emang Looser, PECUNDANG !” tutur Geri sangat bahagia.

“Shit!” Randy menuju Geri, dan Dug… sebuah tonjokkan pun melayang ke wajah Geri.

“Jangan coba cari masalah sama gue. Ngerti loe!” Randy memperingatkan Geri.

“Uggght!” Geri memegang pipinya yang terasa sakit.

Randy adalah anak kedua dari keluarga broken home. Inilah yang menyebabkan Randy tumbuh menjadi seorang yang liar dan suka lepas kendali. Ya, sifat Randy berbeda dengan sang kakak Egi. Egi dan Randy dibesarkan dalam keluarga yang berkecukupan. Tapi mereka berdua kurang akan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Randy tinggal bersama Ibunya, sedangkan Egi tinggal bersama sang Ayah. Sifat Egi berbanding terbalik dari sifat Randy, mungkin ini disebabkan karena Egi lebih dewasa ketimbang Randy. Jadi Egi lebih bisa mengontrol emosinya.

Egi melihat apa yang terjadi dilapangan basket. Egi mencoba untuk berbicara dengan Randy.

“Loe gapapa kan?” ujar Egi sambil menyodorkan sebotol air mineral.

Randy tidak mengambilnya, “Apa urusan loe nanya-nanya? Emang penting buat loe?” Randy sibuk dengan ponselnya.

“Ya, gue peduli sama loe. Karna loe adik gue.”

“Bulshit…!!” Randy berlalu meninggalkan Egi.

“Ran… Randy !” teriak Egi.

Sampai kapan loe kayak gini Ran. batin Egi.

**

Di ruang musik.

“It's not about the money, money, money

We don't need your money, money, money

We just wanna make the world dance

Forget about the price tag”

Dua gadis cantik sedang asik latihan dance. Gerakan mereka begitu bersemangat dan lincah. Gadis itu adalah Angel dan Gigi. Dua orang sahabat yang sama-sama menyukai hal-hal yang berbau dance.  Gigi mematikan lagu yang mengiringinya latihan dance.

“Angel, kita istirahat dulu yah? Capek nich.” Seru Gigi dan lalu menyodorkan Angel sebotol minuman.

Thanks. Gi!” sambil tersenyum.

“Kalo kita sering latihan seperti ini, pasti kita bisa menang dikompetisi dance itu.” ujar Gigi.

“Ya. Kita harus tetap berusaha dan giat berlatih, tentunya tetap berdo’a.” sahut Angel.

“Bener banget. Semangat!”

Angel dan Gigi sedang asik berbagi cerita tiba-tiba Randy masuk ke ruang musik. “Udah selesai make tempat ini? Gua mau latihan juga.” Seru Randy ketus.

“Huft, ngapain sich nih orang nongol. Merusak suasana aja!” gumam Angel.

“Kita udah selesai latihan. Kita juga lagi mau beres-beres. Kalo mau latihan silahkan.” sahut Gigi seraya merapikan barang-barangnya.

“Gi, kok gitu? Belum juga nyampe 2 jam. Kita belum selesai latihan!” kata Angel sambil melotot ke arah Gigi.

“Kalo mau latihan juga. Tunggu kami selesai latihan. Setengah jam lagi.” Ujar Angel seraya menatap Randy.

“Loe nyuruh gue nunggu kalian latihan setengah jam lagi?” Randy mendekat ke arah Angel.

“Emangnya loe siapa?” tambahnya.

“Gue Angel dan Gigi, my best friend.” tutur Angel.

“Angel…? Ngak cocok banget nama sama muka loe!” celetuk Randy.

“HAH?” Angel melotot.

“Kurang ajar banget sih!” tangan kanan Angel melayang kearah muka Randy, tapi Randy dapat menahan tangan mulus itu.

Op’s, tangan yang mulus ini jangan digunakan buat nampar orang.” Randy memegang tangan Angel dengan lembut.

“Ih, apa-apaan sih? Lepasin tangan gue!” bentak Angel dan lalu menginjak kaki Randy.

“Awww.” rintih Randy.

Lihat selengkapnya