Kenalkan, Teman-Teman, namaku Tata. Aku mempunyai seekor kucing berjenis persia. Kucing itu peliharaanku dan aku sangat menyayanginya. Teman-Teman mau tahu, kan, pengalaman pertamaku membeli dan merawat kucing?
Ketika liburan, aku berkunjung ke rumah saudara. Mereka sudah lebih dulu mempunyai kucing peliharaan. Awalnya, aku agak takut mengelusnya, tapi lama-kelamaan jadi berani, deh! Kemudian, aku membantu saudaraku merawat kucingnya, memberi obat, memandikan, serta membersihkan telinga, mata, hidung, sampai kuku jarinya.
Liburan sekolah pun jadi menyenangkan!
Ketika liburan berakhir, aku pun pulang kembali ke rumah. Di sekolah, aku bercerita tentang kucing peliharaan yang ada di rumah saudaraku itu.
Sejak itu, aku termimpi-mimpi memelihara kucing. Hingga pada suatu hari, di jalan aku melihat seekor kucing yang mirip dengan kucing saudaraku. Sepertinya, berjenis persia juga. Sayang sekali, ya, kucing sebagus itu dibiarkan ke luar, lalu akhirnya tersesat. Mata kucing itu berwarna tembaga oranye. Kulitnya belang-belang hitam, oranye, dan krem.
Akhirnya, aku membuka pintu dan mengambil kucing itu. Aku menggendong kucing ke rumah, lalu meminta izin kepada ibu untuk memelihara kucing itu. Ibu mengizinkannya, tetapi aku harus menelepon saudaraku dulu agar diberi tahu bagaimana cara merawat kucing yang baik.
Kemudian, saudaraku berkunjung ke rumah, sambil membawa kandang kucing, tempat makan dan minum, serta tempat buang air. Tidak lupa juga alat-alat kebersihan kucing, seperti sisir khusus, hairdryer untuk mengeringkan tubuh sehabis dimandikan, sampo khusus kucing, makanan kucing, obat-obatan bila kucingnya sakit, serta mainan-mainannya. Repot juga, ya.
Begitu mereka datang, kandang kucing diletakkan di samping lemari buku-buku ceritaku. Kucingku lalu dimandikan oleh saudaraku. Setelah itu, dibersihkan seluruh tubuhnya dan diberi obat supaya terbebas dari berbagai penyakit.
Keesokan harinya, teman-temanku semua berkunjung ke rumah. Ada Manda, Riska, Fira, Alika, Ezalia, Putri, Alin, dan Ainun. Mereka datang karena ingin melihat kucingku. Eh, kucingku sudah diberi nama, lho! Namanya Niby.
Teman-temanku semua berani mengelus Niby. Mendadak, Riska berkata, “Coba aku juga punya kucing.”
“Iya, ya,” balas Fira.
“Aku mau menabung, ah, supaya bisa membeli kucing,” kata Manda.
Aku tersenyum mendengar semua itu.
Beberapa hari kemudian, teman-temanku sudah memelihara kucing. Jenis kucing mereka berbeda-beda dan lucu-lucu, lho!
Kucingnya Manda adalah jenis kucing angora. Kucing Riska berjenis scottish fold brown classic tabby and white (kepanjangan, ya, namanya). Kucing Riska adalah jenis kucing berbulu pendek. Kucing Fira adalah jenis birman seal point, atau jenis kucing berbulu sedang. Kucing Alika berjenis solid color long hair, yang termasuk dalam jenis kucing berbulu panjang. Kucing Alika berbulu keriting juga, tetapi dari jenis yang berbeda. Kucing Putri adalah jenis devon rex. Kucing Alin berjenis peterbald, hanya berbulu di kumisnya. Kucing Ainun jenisnya unik sekali, sangat-sangat unik. Kucingnya tidak berbulu, jenisnya sphynx brown mackerel tabby and white. Ekornya panjang, lho!
Sekarang, aku perkenalkan nama kucing teman-temanku, ya! Kucing Manda bernama Blecky, Kucing Riska bernama Brownie (kalau ditambah-s, jadi Brownies), kucing Fira bernama Sweety, kucing Alin bernama Pussy, dan kucing Ainun bernama Sloopy. Lucu-lucu, ya, namanya.
Selain itu, ada juga pengalamanku dan teman-teman yang kewalahan mengurus kucing-kucing peliharaan kami. Baca terus, ya!