Dua tahun berlalu. Kini Mayor Ibrahim Asegaf telah dikenang di dalam hati ini semenjak kepergian nya menolong Kyung-hu sekaligus warga Lebanon. Walau tak tau bagaimana kabar nya, tetapi ia tetap dinaikkan jabatan nya sebagai Mayor.
Hmm hari ini cuaca terlihat gelap, seperti nya akan terjadi hujan di hari Jum'at yang indah ini.
"Kamu membawa payung?" tanya Letnan Kolonel Putra.
"Tentu saja. Sudah ku siapkan dari tadi. Oh ya, aku pulang ya. Mau istirahat karena kan capek seminggu kerjain tugas," jawab Aditya dengan santai.
"Ya sudah hati-hati di jalan," jawab Letnan Kolonel Putra sambil berdiri.
"Iya. Komando," jawab Aditya hormat.
"Komando," jawab Putra hormat juga.
Lalu Letnan Kolonel Putra menurunkan tangan nya dan kembali duduk di kursi nya. Sedangkan Aditya pergi dari sana untuk pulang ke rumah nya.
Aditya membuka payung nya, lalu ia pun membuka payung nya dan berjalan ke arah mobil yang terparkir di parkiran cafe. Tiba-tiba, suara hentakan kaki terdengar di belakang nya. Terasa juga di sebelah Aditya terdapat seseorang yang berdiri di samping nya. Kebingungan menghantui pikiran Aditya. Ia merasa heran, apakah itu Letnan Kolonel Putra? tapi masa sih?
Ia pun mengangkat payung nya ke atas, kalau tadi agak sedikit ke depan. Lalu Aditya melihat di samping nya. Betapa terkejutnya ia saat tahu siapa yang ada di samping nya. Karena itu Ibrahim. Aditya langsung berjalan sedikit menjauh di sana sambil menatap tajam ke arah Ibrahim.
"Eh siapa kamu? pergi kamu dari sini. Kamu hantu ya, Astaghfirullah. Pergi sana. Ibrahim sudah tidak ada lagi," ujar Aditya sambil mengusir Ibrahim.
Ibrahim tertawa kecil melihat tingkah laku nya Aditya. Ia pun mendekati Aditya lalu merangkul nya.
"Tenang saja. Aku ini bukan hantu. Aku baru saja sholat Jum'at tadi. Tidak percaya? nih aku baca hamil ya. Bismillahirrahmanirrahim. Tuh bisa kan," jawab Ibrahim tersenyum.
"Tapi bagaimana bisa? kau kan bukan nya sudah meninggal semenjak tertembak lalu jatuh ke laut?" jawab Aditya sedikit takut.
"Ah cerita nya panjang. Bagaimana kalau kita pergi saja ya, lalu ku ceritakan di dalam oke," jawab Ibrahim.
"Ya sudah setuju aku," jawab Aditya.
Setelah itu mereka berdua berjalan di bawah payung ke arah mobil. Lalu merekapun masuk ke dalam dan pergi.