"Hmm iya. Aku tidak menyangka bisa bertemu dengan mu lagi," jawab Kyung-hu sambil menundukkan kepala nya.
"Tidak ada yang tidak mungkin jika Allah sudah berkehendak," jawab Ibrahim dengan berwibawa.
Sepontan Kyung-hu langsung memeluk Ibrahim dengan sangat erat sekali. Tak cuma itu ia meneteskan air mata nya karena tidak menyangka bisa bertemu dengan Ibrahim. Ia pikir dia tidak pernah bertemu lagi dengan nya, tapi dugaan nya salah. Lalu Ibrahim melepas pelukan Kyung-hu dan menghapus air mata nya.
"Sudah tidak usah nangis. Janji ku akan ku penuhi. Insyaallah Minggu depan aku ingin mengajak mu bertemu mama dan papa ku dan juga bertemu dengan orang tua mu," ujar Ibrahim.
"Untuk apa? ngapain juga?" tanya Kyung.
"Untuk meminta izin menikahi kamu. Wanita yang terpilih untuk menjadi pasangan ku," jawab Ibrahim.
"Serius?" tanya Kyung-hu.
"Insyaallah. Jika aku tidak memiliki tugas," jawab Ibrahim.
"Sudah tidak usah memaksakan sekarang. Kapan-kapan aja. Puasin dulu sebelum menikah. Jangan buru-buru lagipula aku tau bagaimana seorang tentara itu," jawab Kyung-hu.
"Iya. Yang penting jangan pacaran saja," jawab Ibrahim.
"Iya iya," jawab Kyung-hu.
Tak lama kemudian terdengar komandan memanggil Kyung-hu. Betapa terkejutnya ia saat mendengar suara itu. Kyung-hu memutuskan untuk keluar dari ruangan nya Ibrahim dan menemui Kyung-hu. Sedangkan Ibrahim kembali bertugas lagi.
Beberapa Minggu kemudian...
"Halo Kyung-hu, Assalamualaikum," ujar Ibrahim menelepon Kyung-hu.
"Walaikumsalam. Lagi apa nih? berapa Minggu kok gak ada kabar nya," jawab Kyung-hu menggoda Ibrahim.