I Love U !!! Do Not Panic.

Rizky Brawijaya
Chapter #12

BAB 12 - Born To Be Yours

Malam kedua, hujan kembali turun lebat. Pertandingan 45 menit berlangsung lancar di atas ranjang bukan di mobil lagi. Desy mengeluh engap kalo di sana. Sebelum tidur pulas dia bertanya ke gue. Dia bilang gue mau anak berapa? Gue jawab sebagaimana Allah kasih. Soalnya kalo minta sepuluh, istri gue syok. Desy butuh banyak belajar sebelum menjadi ibu. Bagaimana harus merawat anak, mendidik dan membekali dengan ilmu dan akhlak yang bermanfaat baik.

Gue sebagai kepala keluarga meski umurnya lebih muda dari Desy punya tanggung jawab lebih banyak dari Desy karena anak yang gue punya nanti berwujud kayak kita, manusia bukan anak tapir.

Kita kembali ke kampus seperti biasa. Ada Ujo dan Tyo yang menyambut senang. Teman-teman sekelas juga. Ada yang memberikan selamat, lempar potongan-potongan kertas kecil, nyanyi yel-yel aneh, kepo dengan malam pertama tapi kita tetap menunjukkan kemesraan dengan terus bergandengan tangan.

“Aku ikut kamu ke kafe yah nanti,” kata Desy di dalam kelas.

“Mau ngapain? Kamu di rumah aja. Lelah tahu kerja ampe tengah malam."

“Gak apa-apa. Aku ingin ngerasa lelahnya bekerja,” bantah Desy bikin gue ketawa.

“Yah lelahnya bekerja yah lelah Yank. Kamu di rumah aja.”

Desy memonyongkan bibirnya yang merah. Ia tak terima permintaannya ditolak. Dengan ekspresi begitu gue langsung melemah. “Ya udah. Kalo kecapean pulang yah.”

Senyum istri gue merekah. Ia mengecup pipi kiri gue sambil say thank you dengan nada imut. Di kafe Desy ikut membantu gue dan beberapa karyawan melayani pembeli. Dia begitu antusias memasak dan membantu gue mengatur strategi penjualan malam ini. Nasi goreng spesial buatannya enak. Saking enaknya gue minta lagi tapi boong karena raut wajahnya begitu lelah dan berkeringat.

“Kamu istirahat aja Yank. Besok ada kuis. Kamu belum belajar kan?”

“Kamu juga istirahat lah Ay. Emang kamu gak kuis juga?”

“Ada kayaknya. Apa yah? Aku lupa?”

“Kalo aku bahasa inggris. Kamu?”

“Oh iya. Aku juga bahasa inggris.”

“Ah Ay, kita kan satu kampus bego.”


Pukul dua belas malam. Desy memberitahu gue kalo ia ulang tahun. Gue senang bukan kepalang. Di dalam mobil Desy ingin dibuatkan pesta sederhana esok malam. Gue mengangguk mau pakai banget. Desy juga suruh gue minta Ujo dan Tyo datang. Lagi-lagi gue mengangguk sambil tersenyum bahagia. Gue memeluk dan dia balas dengan erat.

“Semoga Allah memberikan selamat dan sehat buat kamu yah Yank.”

Lihat selengkapnya