I Love You Beyond the Word

Rajasa Buana
Chapter #2

Bab 2 Pertemuan yang menggetarkan


> Terkadang, perasaan datang bukan untuk dimengerti,

tapi hanya untuk dirasakan.

Dan pada pertemuan yang tampaknya sederhana,

dunia bisa berubah selamanya—

tanpa teriakan, tanpa janji.

Hanya satu tatapan… dan semuanya mulai bergetar.

---

Erik baru saja selesai dengan kegiatan kampusnya dan berjalan keluar menuju taman. Angin sore menyapa wajahnya, menenangkan setelah seharian disibukkan oleh perkuliahan. Namun langkahnya terasa berat—bukan karena lelah, tapi karena pikirannya tak pernah benar-benar tenang sejak beberapa hari terakhir. Ada yang tak selesai di dalam dadanya.

Dan di situlah dia melihatnya—Alexandra.

Di bawah pohon besar yang rindang, tubuh ramping itu berdiri membelakangi cahaya senja. Rambutnya yang tergerai tertiup angin, dan untuk sesaat, Erik merasa dunia seolah menahan napas.

Diam. Hening. Tapi dalam hening itu, hatinya bersuara.

Alexandra menoleh, menyadari kehadiran Erik. Sebuah senyum tipis muncul di wajahnya, senyum yang mengandung lebih dari sekadar sapa. Ada rahasia, ada luka, ada sesuatu yang ingin disampaikan tapi belum berani dikeluarkan.

> “Erik,” sapanya lembut.

Erik mengangguk kecil, mencoba tetap tenang, meski jantungnya berdetak tidak karuan.

> “Alek, kamu ngapain di sini?” tanyanya, seolah ingin menyembunyikan dentuman halus di dadanya.

Alexandra tertawa pelan. Suara tawa itu manja, meluncur lembut seperti embun pagi yang menetes di ujung daun.

> “Lagi nunggu kamu,” katanya sambil duduk di bawah pohon, seolah ucapan itu bukan hal besar.

Tapi bagi Erik, kata-kata itu seperti palu godam yang menghantam tembok logikanya.

> Kenapa rasanya seperti baru kali ini aku benar-benar ditemui? pikirnya.

> “Kenapa kamu bilang begitu?” tanyanya akhirnya, meski ia sendiri belum siap mendengar jawabannya.

Lihat selengkapnya