I Love You From Darkness to Light

Mesach Kartika
Chapter #4

Kekasih Dave

Begitu redup dan semakin redup layaknya malam, demikian pula kebahagiaan di hidup ku. Semakin semu. 


Aku tak menyangka masa lalu ku begitu kelam. Apa yang dilakukan Dave terhadap ku telah menorehkan trauma mendalam. Begitu dalamnya hingga mengguncang jiwa ku dan memudarkan ingatan ku. 


Malam kelam itu terulang. Segala sentuhannya, rasa sakitnya, ketakutan ku, bahkan raut wajah Dave pun sama seperti waktu itu. Seperti seekor singa lapar yang sedang melahap mangsanya. 


Cukup. Aku tidak mau lebih jauh lagi mengingat kejadian kelam itu. Aku harus mengatasi trauma ini. Kehilangan ingatan beberapa waktu saja sudah mengacaukan hidup ku. Aku tidak mau terjadi hal seperti itu lagi. Begitulah ucap ku dalam hati dengan penuh kemantapan. 


Aku duduk di sofa ruang istirahat itu, memandang pada Dave yang masih terlelap di tempat tidur terbalut selimut. Memang matahari belum terlihat menyingsing karena jam dinding masih menunjukan pukul tiga pagi. 


"Aku akan mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Dan memastikan untuk membalas kekejamanmu ini, Dave. Jangan lagi kau merindukan Carlise yang lemah lembut. Aku tidak mungkin sama lagi. Percuma saja aku memohon belas kasihan mu untuk melepaskan ku. Kau tidak punya sedikit pun rasa belas kasih." 


Tiba-tiba Dave terbangun dan mencari ku disisinya. Barulah beberapa saat kemudian dia menemukan ku yang tengah duduk di sofa. 


"Dimana Sean? Aku ingin menemuinya besok!" Ucap ku dengan kedua tangan yang mengepal kuat di atas pangkuan ku.


"Sean?" Dave duduk di tempat tidur sambil tersenyum licik ke arah ku. "Apa kau juga ingin mengunjungi makam Okta?"


Mata ku mulai berkaca-kaca mendengar ucapannya.


"Kau hanya berbohong tentang kematian mas Okta, kan?"


"Apa kau tidak percaya pada ku?" Dia berdiri mengenakan celana panjangnya, lalu mendekati ku. "Aku akan membawa mu menemui Sean besok. Istirahatlah!" Ucapnya datar sembari berkacak pinggang.


"Bagaimana aku bisa percaya pada mu? Setelah semua yang kau lakukan pada ku, kau bertanya apakah aku mempercayai mu?"


Dave tersenyum tipis pada ku. "Aku suka melihat mu memakai kemeja ku." Tuturnya sembari mengambil gaun pengantin ku yang tergeletak di lantai, lalu meletakannya di atas tempat tidur. 


Aku hanya diam memandangnya dengan emosi yang terpendam.


"Aku sudah menyiapkan banyak pakaian mahal di kamar mu. Kau bisa menempati kamar itu sampai kau siap tidur satu kamar dengan ku."


"Kenapa kau berpura-pura menanyakan kesiapan ku sekarang? Sementara kau sepanjang malam hanya memaksa ku dan melampiaskan kemarahan mu sesuka hati."


"Aku tidak akan memaksa mu, kalau kau tidak melawan ku." Tuturnya sembari menyentuh bekas luka cakaran ku di dadanya.


"Seharunya aku mencakar mu dengan garpu semalam." Ucap ku dengan nada ketus.


"Apa sekarang kau berubah menjadi psik*pat setelah semua yang ku lakukan pada mu?" 


"Seandainya bisa, kau adalah orang pertama yang akan ku habisi." 


Lihat selengkapnya