"Sebenarnya, kita bisa menimbang terlebih dahulu segala sesuatu yang akan kita ceritakan pada orang lain. Mereka, tidak harus selalu terlibat dalam persoalan kita."
-------
Dave sedang duduk memeriksa dokumen di kantor perusahaannya, hingga suara ketukan pintu menyela aktivitasnya. Seorang asisten bernama Andre membuka pintu.
"Bos, ibu Renata datang ingin bertemu," ucapnya meminta persetujuan."
Dave tampak berpikir sejenak. "Aku akan menemuinya. Minta agar mama Renata menunggu ku di Kafe perusahaan !"
"Baik, bos." Lalu pergi setelah menutup pintu.
"Tumben repot-repot datang ke kantor ku."
Dave kembali menyelesaikan pekerjaannya. Kemudian mengambil dan mengenakan jasnya. Setelah meraih ponsel di atas meja, ia pun pergi keluar ruangan menemui Andre di meja kerjanya yang berada di luar ruangan Dave.
"Dokumennya sudah ku periksa, kamu bisa mengambilnya di meja ku. Apa ada jadwal rapat setelah makan siang ?"
"Tidak ada, bos. Tapi jadwal rapat besok cukup padat."
"Aku akan pulang setelah makan siang. Kalau ada apa-apa kabari saja !" Ucapnya sambil berlalu memasuki lift, turun ke lantai satu.
Beberapa karyawan yang berpapasan dengannya selalu menundukan kepala memberi hormat. Dan beberapa karyawati tampak terpesona dengan ketampanan Dave.
"Bos kita sungguh rupawan. Andai saja aku terjerat kisah cinta dengannya," celoteh seorang karyawati dengan wajah tampak terkagum-kagum.
"Ini bukan novel, kamu jangan ngayal. Udah, kerja aja yang bener, hidup kita masih banyak cicilan. Hahahha." Sambung seorang karyawan.
"Ah, kamu benar." Lalu menghela nafas sejenak. "Kabarnya bos baru saja menikah, beruntung banget ya yang jadi istrinya."
"Iya, pasti nyonya bos cantik banget. Sayang ya, karyawan biasa seperti kita tidak diundang ke pernikahannya. Coba saja kita diundang, pasti bisa lihat nyonya bos."
"Woii ... gosip aja kalian, ya!" Suara antik nan kemayu itu mengejutkan mereka berdua.
"Eh, Susan. Ngagetin aja sih." Serunya sambil meletakan tangan di dada.
"Sus, kamu pasti sudah ketemu ya sama nyonya bos?"
"Iya, kan sekarang aku itu asisten pribadi nyonya bos," jawabnya sombong.
"Tapi, nyonya boss bakal terlibat di perusahaan atau tidak ya?"
"Ngapain repot-repot masuk perusahaan, yang ada nanti di kantor di julidin aja sama kalian. Kalian kan suka julid sama orang cantik. Contohnya saya ini kan korban kejulidan kalian juga," sindirnya.