Gadis yang Menyebalkan!
Sesampainya di apartemen, kubawa gadis itu ke kamar.
Pakaiannya basah. Aku harus bagaimana? Masa iya aku harus menelanjanginya? Biar bagaimana pun aku laki-laki dan dia perempuan. Bagaimana kalau berahiku bangkit? Lalu aku memerkosanya, lalu aku dilaporkan ke polisi, lalu aku di penjara?
Ah, benar! Wanita hanya menjadi biang masalah. Namun, jika dibiarkan basah kuyup, dia bisa sakit, lalu mati, lalu aku dituduh membunuh. Ah ... bodo amatlah! Lebih baik aku dituduh memerkosa daripada dituduh membunuh.
Pelan aku duduk di sampingnya, mengamati sesaat, kemudian melakukan apa yang harus aku lakukan. Kucoba untuk mengendalikan diri, tetapi batinku memberontak. Aku tidak mungkin melucuti semua pakaiannya. Hati dan otakku mulai tidak sinkron. Nurani berkata sebaiknya aku meminta bantuan saja.
Aku menghubungi resepsionis, meminta bantuan, dan menceritakan kronologinya. Syukurlah, tak beberapa lama dua orang perempuan berseragam datang membantu.
***