I Love You, Marsya

Ikhsan Ardiansyah
Chapter #12

Cerita Marsya

"Kamu serius akan menikahiku?" tanya Marsya di sela-sela perjalanan.

"Aku serius," kataku mantap. Sesekali aku melirik kaca spion.

Ada senyum yang mengembang di wajah Marsya.

"Kalau begitu, antarkan aku dulu."

“Ke mana?”

"Terus saja."

"Baik." Aku mengikuti arah yang dituju Marsya. Sampai akhirnya tepat di sebuah kawasan perumahan elite, Marsya memintaku menghentikan mobil.

Beberapa saat kami hanya diam. Aku tidak tahu mengapa Marsya mengajakku ke tempat ini. Kuperhatikan Marsya tengah mengamati rumah mewah yang berada di sisi kiri jalan. Tak berapa lama, mobil sedan hitam mengilap keluar dari rumah berpagar besi keemasan tersebut.

"Menunduk!" Marsya menundukkan tubuhnya sambil menekan punggungku supaya ikut menunduk, tetapi malah kepalaku terbentur dasbor.

“Aww,” jeritku sembari mengusap-usap kening.

Marsya meringis, lalu meminta maaf.

"Ada apa, Sya. Kenapa kita menunduk?" 

"Itu tadi mobil papaku." 

"Apa? Jadi itu rumahmu?" Aku menunjuk ke arah rumah mewah itu. 

Ternyata benar dugaanku selama ini bahwa Marsya bukan perempuan sembarangan. Dia anak orang kaya. Namun, kenapa dia meninggalkan rumah, bahkan hendak mengakhiri hidupnya?

"Ya." Marsya mendengus.

 Sepertinya ada sesuatu yang Marsya sembunyikan dariku. Aku bisa melihat ekspresinya ketika dia menjawab pertanyaanku.

"Kalau itu rumahmu, kenapa kita tetap di sini? Apa kamu tidak mau memperkenalkanku kepada keluargamu?" Aku hendak keluar dari mobil, tetapi tiba-tiba Marsya menghalangi.

"Jangan sekarang. Untuk saat ini, aku tidak mau balik ke rumah. Aku belum siap menemui keluargaku."

"Ada masalah dengan keluargamu?"

Marsya menjawab dengan anggukan. Haru dan pilu. Tebakanku mungkin benar bahwa ada sesuatu yang Marsya sembunyikan.

Lihat selengkapnya