I Love You, My Cousin

Ravistara
Chapter #2

Love Audition

Keesokan harinya, apa yang ditakutkan Angel terjadi juga. 

Saat jam istirahat, Angel kepingin mengajak Arla makan, tapi dia menemukan kelas Arla sudah penuh dengan cowok hingga ia tak bisa menerobos pintu. 

"Arla!" teriaknya putus asa. Suaranya tenggelam di antara keramaian, sementara Arla tampak kewalahan mejanya dibanjiri oleh para cowok yang datang seperti air keran mengalir. Entah bagaimana pesan yang gagal ia tempel kemarin ternyata telah tersebar demikian suksesnya. 

Tapi, Arla tetap menghadapi keributan itu dengan tenang plus senyuman manis. Enggak peduli lumayan seram juga dikepung oleh para cowok yang kelihatannya begitu bersemangat. Tentu saja perkumpulan "datang pagi demi Arla" tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Semuanya punya ambisi yang sama: memenangkan "audisi" dan menjadi pacar Arla.

"Hai, Cantik. Nama gue Arjuna!"

"Arla, pilih gue aja! Gue janji elo enggak bakalan menyesal jadi pacar gue!"

"Gue aja, Ar! Gue lebih cakep dan tajir dari dia!"

"I'm the guy, babe! I'm coming for you!"

"Arla pujaanku, sejak pertama kali melihatmu, aku tahu kalau engkau memang tercipta untukku."

"Gue aja. Yang lain lewat!"

"Will you marry me, Arla?"

"Guelah cinta sejati yang dikirim buat elo."

Dengan serius Arla mendengarkan satu demi satu rayuan gaje yang bikin perutnya sakit bin mual. Arla akui kalau ia memang kurang matang mempersiapkan audisi seperti apa yang bakal ia adakan. Jadinya, ya ... berantakan begini, malah lebih mirip stand up comedy. Untung enggak ada yang sikut sana sikut sini. Ya, terang saja ... bagaimana bisa memenangkan hati Arla kalau mereka saling berantem?

Angel yang sudah kehilangan kesabaran tanpa ragu menembus barikade cowok-cowok jones muka tembok itu dan berjuang keras mencapai meja Arla. Dia tidak peduli betapa sulitnya sampai tubuhnya terasa bonyok tergencet macam tempe penyet. Arla memang luar biasa punya pengagum begitu banyak. Ini baru gelombang pertama dan di luar masih ada antrean panjang gelombang berikutnya. 

"Sumpah, gue cinta mati sama elo. Sampai mati pun gue berani bersumpah."

"Arla, gue mau ngomong!" 

"Bilang aja, Ar ... Gue bakal kasih apaaa aja yang elo mau! Credit card gue platinum!"

"Gue mau ngomong, kata gue!"

Tiba-tiba Arla menangkap suara sopran yang sangat dikenalnya di antara bas, bariton dan tenor. Suara itu lantas membuyarkan senyum di wajahnya. Kemudian dia mendapati kepala Angel dengan rambut ikal ombaknya tergencet di antara lengan dua orang cowok. Ketenangan Arla pun berganti kepanikan. Dia berusaha menyelamatkan gadis itu.

"Eh, kasih lewat temen gue!" teriak Arla cemas sebelum leher Angel keburu putus. 

Cowok-cowok itu kemudian langsung pada diam dan takjub melihat kemunculan Angel yang mendadak. Angel yang kelihatan gusar langsung diamankan oleh Arla.

Lihat selengkapnya