I LOVE YOU SENIOR (KETUA PMR)

Safinatun naja
Chapter #1

UPACARA BENDERA

   Dua Minggu setelah Abel menjadi siswi baru di SMK swasta Garuda, ia masih tampak sangat senang menyantap sarapan paginya sambil meneguk segelas susu hangat yang disediakan oleh juru masak asrama. 


  Tentunya ini adalah pengalaman pertama untuk gadis itu merasakan kehidupan asrama yang jauh dari lingkungan keluarga dan harus ketat akan aturan-aturan yang ada di asrama, namun bukannya sedih malahan gadis itu tampak senang bisa bersekolah di sana dan lulus seleksi beasiswa khusus jalur asrama yang mana pada jalur tersebut diambil beberapa ratus siswa untuk bisa bersekolah secara gratis. 


"Aku kangen masakan rumah!" Keluh salah satu perempuan yang duduk di sebelah Abel, Gadis itu memiliki rambut yang panjang sebahu dengan dua lesung pipi yang menonjol jelas di kedua pipinya.


"Baru juga 1 minggu, Sarah!" Tukas Abel, sepertinya mereka sudah saling kenal atau memang mereka adalah teman sekamar yang membuat keduanya sudah cukup kenal.


"Iya sih Abel, cuman... Ah ya udahlah mendingan kita percepat makan kita soalnya sebentar lagi mau upacara" 


"Iya Rah, lagian aku juga nggak mau dihukum gara-gara telat upacara bendera" Ujar Abel yang langsung bergegas mengunyah makanannya dan meneguk cepat segelas susu putih digelasnya , kemudian ia menarik tangan Sarah menjauhi ruang makan yang memang sudah sepi karena keterlambatan mereka.


"Lain kali jangan terlambat bangun pagi Bel, nggak enak tahu makan nggak rame-rame" Keluh Sarah, tetapi ia masih mengikuti langkah kaki abel .


Abel tak banyak berbicara, ia bukannya menyesal tetapi ia hanya sedang tidak mood saja.


Abel menarik Sarah meninggalkan ruang makan, ia semakin berjalan tergesa-gesa saat mendengarkan suara bel sekolah telah di bunyikan, yang menandakan bahwa setiap siswa dan siswi harus berada di lapangan upacara pada saat bel berbunyi . 


Di sana sudah terlihat banyak murid yang berbaris memanjang sesuai dengan kelas dan jurusannya, mereka membentuk huruf U dengan menghadap ke arah podium untuk para pembina upacara.


Saat ini Abel berdiri di belakang Sarah, tepatnya di barisan terakhir anak perempuan seakan Ia memang malas untuk berada di barisan paling depan padahal sudah berkali-kali ketua kelas mereka meminta Abel untuk berdiri di barisan depan ataupun barisan tengah karena memang kenyataannya ukuran tubuh Sarah lebih tinggi daripada Abel namun Abel enggan untuk menurutinya.


"Nggak mau, barisan di depan nggak enak" keluh Abel setiap kali diminta sarah untuk berbaris di depannya, Sarah yang memang memiliki watak pengertian hanya bisa memaklumi sifat manja Abel.


"Ya udah deh bel, lagian ini juga pertama kalinya kita upacara bendera " Sarah mencoba mengakhiri keluhan abel, ia hanya tersenyum menatap sahabat barunya itu.


"Terserah kalian deh pokoknya aku udah ngasih tahu ya" Ucap Ketua kelas 10 TKJ, Bima angkasa litz.


Bima hanya bisa mengiyakan saja dan langsung mengambil posisi di barisan depan sebagai ketua kelas , ia memang ketua kelas yang dipilih secara sepihak oleh ketua OSIS pada saat orientasi beberapa minggu yang lalu jadi bisa dikatakan bahwa ada beberapa murid yang memang tidak terlalu menyukai keberadaan Bima, termasuk gadis bernama Abel Alisa Putri.


"Harusnya kamu yang jadi ketua kelas Sarah!" Keluh Abel lagi.


"Udah dong Bel, lagian memang aku nggak mau dan rasaku lebih enak jadi sekretaris kok" Ucap Sarah lembut sembari sesekali mendongakkan badannya kebelakang.


Lihat selengkapnya