Di Rumah
Waktu menunjukkan pukul 19.00 dan Olive baru pulang dari kantornya. Pekerjaan yang sangat padat membuat Olive harus lembur beberapa jam. Masih untung dia tidak pulang larut malam.
Olive masuk ke dalam rumah. Lalu membuka sepatu high heelsnya kemudian menaruhnya di rak sepatu. Olive hendak menuju kamarnya tapi ditarik oleh Adel dan diajak duduk di sofa.
"Sini dulu yuk kak" Adel menarik Olive untuk duduk di Sofa
"Apa sih dek" jawab Olive mengeluh
"Kak, minta duit dong" ucap Adel sambil menodongkan tangannya
"Kakaknya baru pulang, bukannya di pijitin, dibikinin minum gitu. Ini malah dipalak" ujar Olive kesal
"Yaelah kak. Pelit banget sih, Adel juga gak minta banyak kok" ujar Adel
"Buat apa dulu uangnya?" tanya Olive
"Beli skincare, skincare aku abis kak" jawab Adel
Mendengar alasan Adel membuat Olive marah. Kemarin Adel sudah meminta uang untuk membeli skincare dan sekarang dia minta uang lagi hanya untuk skincare. Entah sudah berapa banyak uang yang dia berikan untuk skincare adiknya.
Olive pun tak segan menjewer Adel "Aduduh..duh.. kak, sakit kak"
Olive lalu melepaskan tangannya dari telinga Adel "Makannya kalo minta uang jangan buat beli skincare. Kemarin kan kamu udah minta uang buat beli skincare"
"Kemarin cuma cukup buat toner sama facial washnya aja kak. Nah, sekarang krim siang dan malam aku udah mau abis" jawab Adel
"Adik kakak yang paling kakak cintai. Denger ya, kamu itu udah cantik, kamu juga udah putih. Jadi, buat apa beli skincare kalo cuma buat mutihin kulit?" tanya Olive serius pada Adel
Dengan nada melas, Adel menjawab bahwa dia ingin seperti teman-temannya yang memiliki wajah bersih bersinar. Sebagai perempuan yang selalu memperhatikan penampilan, Adel tak mau kalah dari teman-temannya.
"Tapi temen-temen aku pada glowing-glowing kak. Aku gak mau kalah sama mereka!" ujar Adel dengan jujur
"Denger ya. Cantik itu dari hati kita (Olive menunjuk dada Adel dengan jari telunjuknya) bukan wajah. Daripada kamu sibuk perbaiki rupa, mending perbaiki hati deh. Nanti wajah kamu pasti cantik sendiri" ujar Olive
"Kalo gak dirawat juga gak bakal cantik kak" ujar Adel
"Ayo dong kak. Minta duit" ujar Adel merengek pada Olive
Olive memandangi adiknya. Karena tak tega, akhirnya Olive akan memberikan Adel uang tapi dengan satu syarat.
"Yaudah. Kakak kasih kamu uang buat beli skincare tapi nanti ya" ujar Olive
"Nanti kapan kak? Aelah" ujar Adel
"Nanti kalo kakak udah lihat rapot kamu. Kalo nilai kamu bagus kakak kasih kamu uang buat beli skincare tapi kalo jelek, gak jadi" ujar Olive
"Yah kakak! Yang lain dong syaratnya" Adel kembali merayu sang kakak
"Enggak. Kalo mau itu, kalo nggak mau. Yaudah!" ujar Olive mengambil tasnya di meja lalu pergi ke kamarnya
Setelah Olive pergi, Adel hanya bisa gigit jari. Pasalnya, dia tidak begitu yakin akan mendapatkan nilai bagus karena tanpa sepengetahuan sang kakak, Adel sering bolos dan tidak pernah mengerjakan tugas.
"Bahaya nih kalo nilaiku jelek dan pak guru ngadu ke kak Olive kalo aku suka bolos. Bisa-bisa aku diamuk sama kak Olive" ujar Adel
Adel lalu pergi ke kamar Olive untuk membujuknya agar tidak menghadiri acara pengambilan rapot di sekolah.
******
Di Kamar Olive
Adel masuk ke kamar Olive tanpa mengetuk pintu. Sesampainya di kamar, Adel tak melihat keberadaan kakaknya. Adel lalu menunggu di ranjang tempat tidur Olive.
"Kak, kak Olive" Adel memanggil Olive tapi tidak ada jawaban
"Pasti lagi mandi deh" ujar Adel lalu duduk di ranjang
15 kemudian Olive keluar dari kamar mandi dengan handuk kimono yang menempel di badannya dan rambut yang dia bungkus dengan handuk.