I'm Beautiful In My Way

Dewi
Chapter #3

Jadi Cheerleader

Di Kelas

Pak Rangga mulai membagikan surat undangan itu. Namun, tiba-tiba ada suara begitu keras. Saat dilihat, betapa terkejutnya seisi kelas begitu melihat apa yang mereka lihat.

"Astagfirullahaladzim. Kevin, Leon, Wingky. Kalian ngapain disini? Kalian kan kelas IPS, ngapain ke kelas anak IPA?" tanya Pak Rangga

"Maaf pak. Tadi kita gak sengaja lewat terus mau ke lapangan basket sambil main bola tapi malah bolanya kena kaca" ucap Kevin

"Harusnya kalian main bola di lapangan bukan di sekitar sekolah" ucap Pak Rangga

"Iya pak. Kita maaf, untung bolanya gak kenapa-napa" ucap Wingky

"Bisa-bisanya ya kalian lebih mentingin bola daripada kaca. Kaca ini jauh lebih penting dan berharga dibanding bola kalian ini" ucap Pak Rangga 

"Sekarang kalian har…." belum selesai berbicara, ketiganya sudah kabur

"Maaf pak, kita gak sengaja" ucap Wingky, Leon dan Kevin lalu berlari sambil membawa bolanya

Pak Rangga hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan mereka. Pak Rangga malah mencocokkan mereka dengan Adel dan Gengnya.

"Anak-anak itulah contoh siswa tidak punya attitude. Kalau cowok kayak mereka. Nah, versi ceweknya kayak teman kalian yang berdiri di depan ini" ujar pak Rangga sambil menunjuk Adel dan Gengnya

"Lah, perasaan dari tadi kita diem aja kok tetep kena ya" ucap Mora

"Kalian diam saja sudah salah apalagi berbicara" ucap Pak Rangga

"Pak Rangga benci sama kita sampai segitunya. Ingat pak, sebagaimanapun kita. Kita tetap murid bapak, anak-anak bapak" ujar Adel

"Untung kalian cuma anak murid saya. Kalau saya punya anak seperti kalian, pasti sudah saya pites" ucap Pak Rangga

"Pites bahasa apa itu?" ujar Valerie

"Sudah-sudah. Sekarang kalian diam dan saya akan bagikan surat undangan ini" ucap pak Rangga

Pak Rangga kemudian membagikan surat undangan satu-persatu. Mora, Valerie, Chelsea dan Adel mendapat yang terakhir.

"Yang terakhir buat kalian" ucap Pak Rangga memberikan surat undangan itu pada mereka

"Oke anak-anak. Sekarang saatnya kalian bersihkan ruang kelas kalian karena besok akan digunakan untuk tempat pengambilan rapot" ucap pak Rangga

"Di UTS kali ini bapak sangat menyayangkan adanya nilai merah di beberapa rapot siswa bapak. Tapi bapak harap pas semester 2 nanti, kalian semua harus mendapat nilai bagus. Kalau perlu, bagi yang nilainya jelek harus remidi" ucap Pak Rangga

"Okeh. Kalian boleh bersih-bersih sekarang" pinta pak Rangga

Saat yang lainnya membersihkan kelas. Mora, Adel, Valerie dan Chelsea justru membujuk pak Rangga agar rapotnya mereka di ambil sendiri.

"Pak, boleh gak rapotnya kita ambil sendiri?" tanya Adel

"Tidak boleh" jawab pak Rangga tegas

"Pak, orang tua saya sangat sibuk pak. Mereka gak bisa hadir besok. Gimana kalo saya yang ambil sendiri pak?" tanya Mora

"Kamu tidak usah berbohong. Semalam saya baru saja menelpon ayah kamu dan ayah kamu besok bisa datang ke sekolah untuk mengambil rapot kamu" jawab pak Rangga

Lihat selengkapnya