Mama mengatakan kalau Bibi Lily sekeluarga dari Semarang akan sampai di Bandung pada jam tiga sore. Untunglah. Jadi aku tidak perlu ikut papa dan mama karena aku pulang jam empat sore. Masih ada waktu untuk menguatkan hati sebelum bertemu dengannya.
***
Aku memesan taksi dengan tujuan ke rumah karena papa baru saja pulang dari kantornya. Beliau tidak ingin aku menunggu terlalu lama di sekolah.
“Perumahan XXL ya, Pak,” kataku saat sudah berada dalam taksi.
“Siap, Mbak,” jawab si supir taksi.
Terlintas dalam benakku untuk pergi ke mana saja asal bukan rumah. Namun angan-angan itu langsung kutepis. Lagipula berbahaya jika aku pergi ke tempat lain. Matahari akan terbenam sehingga melancarkan aksi kejahatan. Mama juga pasti akan khawatir. Jadi aku menerima saja apa yang akan terjadi.
“Mbak, rumahnya gang berapa dan nomor berapa ?,” bapak supir taksi menyadarkanku dari lamunan. Ternyata tujuanku sudah dekat.
“Gang XL nomor X, Pak,” aku langsung menjawab.
Sampailah aku. Kukeluarkan uang dari dompet, mengucapkan terima kasih kepada bapak supir itu, dan turun dari taksi. Akhirnya aku akan bertemu dengannya lagi.
“Halo, Ara,” sambut Bibi Lily dengan nada riang.