I'm Going Back To Venice

Ang.Rose
Chapter #7

Chapter 5 : The Organization

Jika seseorang bertanya padaku, kenapa aku hidup seperti ini, kenapa aku masih bertahan di Indonesia.

Jawabannya mudah. Aku hanya berusaha untuk tetap berada disini sampai aku tahu kebenaran tentang waktu itu.

Kebenaran tentang dua orang yang sudah kuanggap sebagai kedua orang tuaku, aku tahu, mereka berusaha untuk menyelamatkanku hari itu tapi semua berakhir tragis.

Tapi, biarkan aku simpan cerita itu di lain waktu. Aku akan menceritakan tentang sebuah organisasi yang berada di bawah kegelapan yang tidak banyak orang tahu.

Di awal aku pernah mengatakan bahwa aku dinobatkan dalam kegelapan, ini bukan sekte sesat. Tapi memang, aku dinobatkan oleh orang-orang hebat di sana, dan bahkan sampai mendapat pengakuan pemerintah.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Jika aku harus menceritakannya, berarti kita harus mundur saat aku berumur 14 tahun, waktu itu aku tidak sengaja belajar apa itu sekuriti sistem, atau mudahnya, aku tidak tahu bahwa waktu itu aku melakukan hacking.

Selama 6 bulan aku belajar dengan satu orang yang ku kenal di internet, dia bilang dia berasal dari Inggris, bernama Violet.

Tapi aku tahu dia laki-laki bukannya perempuan, itu adalah nama yang disiapkan ibunya ketika dia berpikir akan melahirkan anak perempuan.

Setelah belajar bersamanya selama 6 bulan, dia bilang bahwa ada yang mengincarnya jadi dia harus pergi untuk bersembunyi. Aku saat itu tidak mengerti apa maksud perkataannya tapi ketika aku mengalaminya sendiri aku mengerti.

Open-Unity, merupakan organisasi yang aku buat sendiri di tahun 2010 tidak lama setelah kejadian naas itu.

Sebelum memakai nama Venice, namaku dulu dikenal sebagai Unity. Itu adalah namaku di dunia bawah, misiku saat itu masih selayaknya anak yang ingin dilihat oleh banyak orang.

Aku terlalu gegabah jadi aku berpikir bahwa aku akan mengungkap semua hal yang terjadi di dunia terutama di negara ini.

Ya, aku rasa aku terlalu naif.

Kembali ke Open-Unity, setelah aku menapakkan kaki disana dan mendapat pengakuan dari beberapa orang besar, aku membuka organisasi itu, mengumpulkan beberapa hacker yang dulunya hanya dari Indonesia, kini merambah.

Itu semua juga tidak terlepas dari pesatnya perkembangan informasi yang terjadi, terutama ketika internet semakin mudah di akses di Indonesia.

Aku dalam tanda kutip mengasuh beberapa anak-anak, mereka cukup dekat denganku yakni, Mars, Gatotkaca dan Chian. Hanya mereka bertiga yang pernah bertemu muka denganku, berbeda dengan Chian yang menemukanku lebih dulu.

Jika Mars dan Gatotkaca aku memang mencari mereka. Mars waktu itu pernah masuk ke website DPR dan mengacak-acak isinya sedangkan Gatotkaca dia sering bersuara di media sosial.

Open-Unity bertugas untuk menganalisa dan menampung segala informasi tentang apa yang terjadi di masyarakat, membantu rakyat kecil, membocorkan informasi ke publik dan terkadang memberikan bukti kepada Polisi.

Biasanya mengirimkan bukti kepada Polisi itu tugas Q9 tapi ketika Chian memakai emailku , itu artinya, kasus itu harus mendapatkan perhatian lebih, itu adalah tanda dariku kepada Anggota.

Bahwa ada beberapa hal yang harus di prioritaskan ketika aku muncul secara pribadi.

Bicara tentang organisasi seperti ini, sudah pasti kami memiliki musuh dan juga teman, tidak lupa juga dengan orang yang mengejar.

Musuh Open-Unity secara garis besar memang belum ada karena sampai saat ini nama kami masih belum banyak diketahui publik. Semua terkesan bergerak atas nama sendiri tapi sebenarnya itu semua sesuai dengan instruksi.

Aku berusaha untuk menyembunyikan nama ini selama mungkin.

Tapi tidak mungkin tidak ada yang mencoba mengendus bukan?

Unit Siber Polda Metro Jaya memang benar-benar punya orang yang bisa melacak aktivitas kami sejak 5 tahun lalu.

Dia tidak henti-hentinya mencoba melacak kami dari dark-web, dari I.P dan bahkan mereka pernah hampir menemukan kami, karena itu aku selalu menyiapkan tempat baru setiap 2 tahun sekali.

Pengacak I.P ada batasnya dan jika kami berdiam di satu tempat terlalu lama itu juga tidak baik.

Karena itu, aku sedang menyiapkan tempat baru.

Aku mempunyai beberapa teman di luar dari organisasi, Baron. Dia salah satu hacker global yang memiliki kecerdasan layaknya kecerdasan buatan, aneh memang untuk didengar tapi memang itulah kenyataannya.

Selain itu, beberapa tahun yang lalu, Violet kembali dengan nama baru, kenapa aku bisa tahu. 6 tahun lalu Baron seakan terkejut tapi lebih kepada dia antusias ketika dia tahu, sebuah organisasi intelijen melakukan ‘perekrutan’. 

Mereka membagi dalam dua kategori, karena ini merupakan intelijen dari Korea Selatan jadi ada untuk dari negara mereka sendiri dan dari sekitar Asia.

Aku pun ikut, dan aku terkejut ketika aku mengambil data peserta, ada hacker bernama Vic yang sepertinya tidak asing, walau aku di diskualifikasi tapi memang itu adalah keinginanku untuk mengambil data itu, karena itu penting untuk organisasiku.

Aku harus tahu, siapa saja pemain yang sedang berlayar di dunia bawah.

Nama Vic memang sangat menarik perhatian hingga aku mencoba melihatnya dan itu memang Violet yang dulu aku tahu.

Vic berada di bawah pengawasan NIS selama 4 tahun, tapi selama kurun waktu itu dia juga tetap bergerilya di dark-web. Mencari segala informasi tentang kasus pembunuhan 20 tahun lalu.

Dan juga mencari bukti tentang adanya human trafficking yang korbannya diambil dari Asia Tenggara.

Lihat selengkapnya