I'm Going Back To Venice

Ang.Rose
Chapter #19

Chapter 17: The Betrayed

Cerita ini fiksi. Di buat hanya untuk hiburan semata


***


Tama menghentikan mobilnya sekitar 1 KM sebelum gedung KPK, dia keluar dari mobil menunggu mobil yang mengikutinya mendekat. Dia tidak menyadari bahwa ada mobil yang mengikutinya, tapi ketika dia mendengar Fiona menyadari itu, berarti memang dia tidak ada niat untuk menutupi.

Bagas hanya melihat Tama yang masih berdiri menunggu, dia tidak tahu apa yang akan terjadi tapi jika perkiraannya benar, mungkin saja, mungkin mereka tidak mengijinkan Tama untuk memeriksa hal yang sudah terjadi.

Tidak lama, mobil SUV hitam itu perlahan-lahan muncul dengan kecepatan sedang dia mendekat dan akhirnya berhenti tepat di dekat Tama berdiri.

Seseorang keluar dari mobil tersebut dan Seyna dan satu orang lagi yang tidak mereka kenal.

“Ini siapa?” tanya Tama.

“Ini Putra, profiler dari Tim gue.”

“Ngapain lo bawa ketemu gue? Fiona bilang kalian ngikutin gue dari Rumah Sakit. Lo kan udah ketemu gue di gang ngapain lagi lo nemuin gue di Rumah Sakit?”

“Tenang dulu makanya dengerin dulu orang ngomong apa Tam.”

“Oke fine, gini aja,” ucap Putra memotong pembicaraan mereka yang hampir saja berubah menjadi medan perang. “Andre bilang sama gue kalau kalian dapet informan hampir 3 kali tapi semua berujung jadi malapetaka karena kalian justru babak belur.”

“Memang, kita juga paham kalau informasi itu gak kredibel, tapi gue sama Bang Tama berusaha untuk dapetin apapun itu,” sambung Bagas.

“Gue gak bilang kalian salah, gue akan to the point, ini semua terjadi karena kalian nangkep Andriandi.”

“Gak usah jadi profiler juga gue ngerti apa artinya, Sey, lo gak perlu bawa bocah cuma buat ngasih tahu gue ini,” ucap Tama kesal.

Putra menghela nafas kesal, dia tidak suka di buru-buru ataupun di remehkan, tapi masalah ini bisa menjadi besar karena arogansi Tama. Putra menatap Seyna dengan tatapan kesal.

“Tam, tenang, gue gak ada maksud untuk meremehkan lo, dan walaupun dia jauh lebih muda dari kita, gue gak pernah inget lo ngeremehin kemampuan orang lain.”

Fine, sorry bukan gitu maksud gue, lanjutin.”

“Gue juga gak ada maksud buat merusak penyelidikan kalian, tapi Andre minta gue untuk analisis, apa yang terjadi sejak Andriandi kena OTT. Ini bukan salah kepala bagian kalian, ya walau mungkin dia bisa dicurigai juga, tapi gue udah meriksa latar belakangnya dan kegiatan dia dua belum sebelum kejadian, gak ada tanda-tanda dia dekat dengan Andriandi.”

“Terus menurut lo siapa? Lagi kedekatan mereka gak bisa cuma diukur dalam waktu 2 bulan,” ujar Bagas.

“Bener, itu artinya kita harus lihat dari sudut pandang yang berbeda.”

“Maksud lo dia gak salah?” tanya Tama.

“Andriandi bukti bahwa dia melakukan korupsi itu benar, inget Tam, KPK itu punya 4 pimpinan.”

Degh~!

Seakan dia baru menyadari apa yang terjadi, selama ini dia hanya di butakan oleh amarah dan kebencian, bahkan dia hampir tidak percaya dengan siapapun yang ada di gedung itu tapi ternyata, ada sesuatu yang lebih besar sedang dimainkan disini.

“You gotta be kidding me,” ucap Tama kesal.

“I'm sorry but you ate the bait,” jawab Putra. “Kita masih belum tahu mana yang berkhianat tapi yang bisa kita pastikan adalah, lo udah makan umpan yang mereka buat.”

Lihat selengkapnya