Cerita ini adalah Fiksi. Di buat hanya untuk hiburan semata.
***
Sebuah ruang meeting di sebuah gedung perusahaan yang terletak di tengah-tengah Jakarta. Pemilik dari gedung ini percaya bahwa gedung yang dipilihnya merupakan gedung yang terletak di jantung Jakarta.
Seorang perempuan paruh baya, namun dia terlihat masih sangat bugar, wajahnya pun masih tegas dengan matanya yang licik.
Martha Yulina, namanya terkenal di kalangan Pejabat Pemerintah, dia berhasil masuk ke dalam ratusan proyek vital Pemerintah, dia merupakan broker kenamaaan.
Sejak menjadi tuan rumah dari G-20 Martha memulai kembali aktivitasnya, karena dia tahu proyek Go-Green mungkin akan segera dijalankan, karena itu, dia pergi kesana-kemari untuk mencari supplier yang bisa diajak kerja sama.
“Bu, Pak Alex udah kirimin kontraknya, gimana bu apa mau di batalkan?” ucap Sekretarisnya.
“Bilang sama dia, kalau mungkin kita akan tunda kesepakatan, tapi bukan berarti batal, saya akan dapetin persetujuannya.”
“Baik bu. Oh ya, ini ada-”
Braak~!
Pintu ruangannya di banting dan hal itu membuatnya terkejut, tidak pernah ada orang yang berani menerobos masuk ruangannya, tapi dia sudah bisa memperkirakan siapa yang akan datang.
Karena dia masih melihat Televisi masih terus memberitakan hal itu. Martha tidak bisa mengelak jika rekan bisnisnya, marah dan kesal. Karena seharusnya, Gala Dinner tidak mungkin ada yang berani membongkarnya.
“Martha!”
Martha menatap sekretarisnya. “Saya sudah hubungi yang lain bu, sebentar lagi mereka sampai.”
“Oke, kamu keluar aja, pulang, suruh supir saya naik ke atas.”
“Baik bu. Saya permisi,” ucapnya lalu keluar dari ruangan Martha.
“Oy Martha!” teriaknya lagi.
“Laki-laki hidung belang seperti Anda harusnya bisa jaga mulut, Anda gak perlu berteriak begitu, ini tempat saya jangan merasa Anda punya kuasa disini,” ucap Martha dalam satu tarikan nafas begitu pintu ruangannya tertutup.