Cerita ini adalah Fiksi. Di buat hanya untuk hiburan semata.
***
Martha dan Handri turun ke basement, waktu memang sudah hampir tengah malam, dan suasana saat itu benar-benar sepi. Terparkir mobil Van hitam di dekat pintu masuk.
2 orang berjaga di dekat mobil sambil menundukan kepala ketika melihat Martha dan Handri, dia pun membuka pintu mobil.
Martha masuk lebih dulu, diikuti oleh Handri dari belakang. Keduanya duduk dengan tegang karena mereka tidak berpikir akan sampai jadi seperti ini, apalagi Martha.
“Bukannya kita melakukan background checking sebelum mengundang orang?” tanya orang itu.
Martha menelan ludahnya, satu kalimat itu sudah merubah atmosfer di dalam mobil berubah menyeramkan.
“Kami memang melakukan pengecekan sebelum mengundang, tidak ada yang mencurigakan sampai saat ini,” jawab Handri.
“Lalu kenapa ini bisa terjadi?”
“Kami masih mencari tahu apa yang terjadi,” jawab Martha.
“Anak kecil itu terlibat lagi?”
Martha terdiam, ya anak kecil yang dia maksud adalah Tama Arkara, penyidik muda KPK yang berhasil menyuruhnya datang ke gedung KPK.
Andriandi Linandi, Menteri Lingkungan Hidup, dialah yang sejak tadi mengeluarkan hawa membunuh yang kuat. Martha merasa hidupnya telah usai ketika dia berurusan dengan orang ini.
Tapi dia tidak bisa menghindar sekarang.
“Kami belum tahu, tapi sepertinya dia masih mengincar bapak,” ucap Martha berhati-hati.
“Aku membuang banyak uang bukan untuk hal yang sia-sia, cari tahu apa yang dia kerjakan.”
“Baik.”
“Keluarlah, aku akan pergi.”
“Pak untuk masalah proyek itu.”