Cerita ini Fiksi. Di buat hanya untuk hiburan semata.
***
Rumah Franz hari itu sudah mulai sepi, Chandra kembali ke kantor untuk berjaga, sedangkan Tama dan Bagas masih tetap berada di rumah bersama dengan Franz dan Roy.
Namun, Franz bahkan tidak terlihat di dalam rumah, Roy hanya memantau Franz dari jendela besar di samping rumah yang langsung terlihat ke arah gudang.
“Gue boleh manggil lo Tama?” tanya Roy tanpa mengalihkan pandangan.
“Hmm, ya, boleh, itu bang Franz kenapa? Fiona bilang Bang Franz mungkin tahu sesuatu.”
“Karena dia tahu sesuatu sebelum berita itu di sebar?”
“Ya, kurang lebih begitu.”
Roy mengalihkan pandangannya dan menatap Tama, “dia tahu dari gue. Nama gue Roy, Polisi Siber.”
“Polisi Siber?”
“KPK gak tahu kan kalau lo punya daftar tamu Gala Dinner?”
Tama dan Bagas saling bertatapan. Tama tidak mengerti, bagaimana caranya orang ini bisa tahu, atau ternyata orang yang di maksud oleh Fiona sebagai pengantar informasi adalah Polisi Siber.
“Tapi kenapa Polisi Siber tertarik sama Gala Dinner?”
“Gue gak tertarik sama Gala Dinner, buat gue mereka cuma kumpulan orang-orang gak bertanggung jawab aja, broker penyuka uang.”
“Terus yang kalian cari apa?” tanya Bagas.
“Orang yang nyebarin berita itu, kelompok hacker bernama Open-Unity.”
“Jadi lo mau nangkep mereka?”
Roy menggelengkan kepalanya. “Gue bukan mau nangkep mereka, gue pengen banget ketemu sama leadernya, hanya alasan pribadi, kalau dia bahkan gak mau kerja-sama dengan pemerintah, jadi Intel mereka pun gue rela.”
“Jadi mereka yang posting di forum itu?”
Roy kembali menggelengkan kepalanya, dan itu membuat Tama dan Bagas kebingungan. “Ini maksudnya gimana ya?” tanya Bagas.
“2 jam sebelum mereka buat pengumuman, udah ada lebih dulu yang spill tentang itu, tapi itu bukan mereka. Akhirnya setelah heboh, mereka angkat suara, gue rasa memang mereka awalnya udah ngincer soal itu tapi belum waktunya untuk mengungkapkan hal itu.”
“Tapi yang ngasih data itu ke TV mereka?”