Cerita ini adalah fiksi. Di buat hanya untuk hiburan semata.
Martha berhenti di pinggir jalan, disana terdapat banyak ruko-ruko tua di sepanjang jalan, di pinggir jalan pun sudah dipakai sebagai parkir liar, mobil, motor semua sudah ada.
Sebuah mobil lain berhenti di dekat mobilnya, dia mengenali mobil itu lalu keluar dari mobil, dan sang pemilik mobil pun juga ikut keluar, namun mereka tidak bertemu hanya berdua.
“Dia udah dateng?” tanya Handri.
“Kayaknya belum, ayo masuk dulu.”
“Berita kemarin kenapa tiba-tiba menghilang, kau tahu sesuatu?”
“Aku tidak melakukan apa-apa tapi mungkin mereka memang tidak mau menindaklanjuti,” ucap Martha sambil membuka pintu ruko.
“Tapi Mar, apa ini tidak terlalu aneh?”
“Soal?”
“Nama perusahaanku terlihat dengan jelas tapi mereka tidak melakukan apa-apa.”
“Aku mengerti kekhawatiranmu, kalau memang tiba-tiba akan menjadi masalah tenanglah, aku akan membantumu.”
Keduanya naik ke lantai 2, Martha berjalan mendekati jendela lalu bersandar, sedangkan Handri hanya berdiri di depan Martha sambil melihat keluar.
Hampir 10 menit mereka menunggu, akhirnya sebuah mobil hitam muncul, orang itu keluar dari mobil melihat sekeliling lalu masuk ke dalam.
Tanpa menunggu lebih lama, mereka bertiga akhirnya saling berhadapan.
Laki-laki itu memiliki tinggi hampir 185cm, kulitnya putih, warna matanya coklat terang dan merupakan orang berkebangsaan asing.
Lobi kali ini melibatkan beberapa orang. Termasuk orang asing dari Chicago.
“Ladies and gentlemen,” sapanya.
“Hai, Alex,” ucap Handri.
“Boleh saya bertanya kenapa kita bertemu disini?” tanya Martha.
“Tidak ada alasan khusus, hanya saya rasa ini tempat yang cukup aman untuk kita bertemu.”
“Lalu apa yang ingin dibicarakan untuk sekarang?”
“Seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya, kurasa kalian sudah waktunya memberikanku jawaban.”
“Soal panel surya?” tanya Handri.
“Seharusnya ini sudah saatnya kan?”
“Harga yang kalian minta, itu terlalu tinggi, pemerintah kami tidak akan menyetujuinya.”
“Proyek ini bernilai 50 juta dollar jika kalian berdua bisa meloloskan ini, 20% dari nilai kontrak, bagaimana?”
“10 juta dollars?” tanya Martha.