Cerita ini adalah fiksi. Di buat hanya untuk hiburan semata.
***
Suasana malam itu cukup mencekam, beberapa bulan ini sudah nampak akan muncul musim hujan, sama dengan kali ini, hujan deras mulai turun sejak jam 8 tadi, Venice masih menatap jendela di kamarnya, melihat ada satu mobil muncul dan juga satu motor.
Sepertinya memang sudah bisa dipastikan, Q9 berada di luar Jakarta.
Venice beralih menatap laptopnya, tidak ada tanggapan dari Collins apa Iza masih ingin bicara denganku atau tidak.
Jalur komunikasi masih cukup lenggang, tapi memang ada sesuatu yang aneh.
Baron tidak terlihat beberapa hari ini, aku harap dia baik-baik saja.
Venice kembali mengambil kacamata serta laptopnya, dia merasakan ada yang tidak beres, tapi dia berusaha berpikir bahwa firasat buruk itu tidak akan terjadi.
Venice turun dari lantai 2 sudah ada 4 orang disana. Dia tersenyum lebar melihat mereka, orang-orang yang bisa dia percaya, setidaknya untuk saat ini.
“Did I have to introduce myself?” tanya Venice.
“I don’t think so,” ucap Sagi. “Gue Sagitarius,” ucapnya.
Sagitarius, double agent dari BIN salah satu informan terbaik sampai saat ini untuk Open-Unity, nama asli Wendi Managi.
“Gue Light.”
Light, bekerja di salah satu penyedia layanan security system untuk beberapa perusahaan.
“Gue Gatotkaca.”
Gatotkaca merupakan salah satu orang yang latar belakangnya masih dipertanyakan. Tapi dia merupakan Vice Leader kedua di Open-Unity.
“Gue Chian.”
Chian, dia bisa dikatakan sebagai salah satu founder dari Open-Unity bersama dengan Venice, dan dia merupakan Vice Leader pertama, dan merupakan pengambilan keputusan kedua setelah Venice.
“Dan terakhir, selamat datang semuanya, gue Venice, pendiri Open-Unity dan nama gue dulu adalah, Unity.”
“Vence!” teriak Chian.
Venice hanya menggelengkan kepalanya. “Jadi Nine gak ada?”
“Q9 dia lagi ada di Surabaya, dia lagi cari penerbangan tercepat, mungkin pagi ini baru bisa dateng,” jawab Light.
“Q9 sebenarnya siapa? Gue sering banget liat dia keluar kota?” tanya Toka.
“Kalau lo liat lo pasti kaget.”
“Berarti kalian berdua sering ketemu?”
“Mereka berdua temenan dari dulu,” jawab Venice.
“Udah, sekarang lo ngumpulin kita kenapa?” tanya Sagi.
“Sesuai sama apa yang lo bilang tadi di telfon. Lo udah tahu siapa yang keluar masuk rumah Franz kan?”
“Udah, dan gue tahu mereka mau ngapain kemungkinannya.”
“Oke, sebelum itu biar gue yang brief, oke?” tanya Chian.
Semua menganggukan kepalanya, termasuk Light karena dia juga kekurangan informasi apa yang sebenarnya telah terjadi dalam beberapa jam kebelakang ini.
“Sebelum ini ada orang yang menerobos masuk ke server kita, kalian tahu sendiri seaman apa server kita tapi orang ini berhasil masuk. Roy Satria, salah satu Polisi Siber yang terkenal untuk saat ini, beberapa dari kita pasti pernah bersinggungan dengan dia.”
“Gue pernah, 2 tahun lalu, posisi gue langsung dilacak ketika gak sengaja masuk jebakan dia,” ucap Light mengingat kejadian memalukan itu.
“Gue juga pernah ketemu dia 4 tahun lalu waktu gue sama Venice baru memulai ini semua. Roy meninggalkan kode di hex server,” ucap Chian sambil menunjukan kode yang tertinggal disana.
2.3.6.1.10.12.0.1.5.7.8
“Gue yakin banyak dari kita gak ngerti ini apa, dan kita gak perlu buang waktu untuk nyari kunci untuk membuka ini, Venice udah tahu maksud dari kode ini, dan masalah ini akan kita bicarain nanti, sekarang kita punya bahasan yang lebih penting.”
Chian menatap Toka dan dia pun menganggukan kepalanya.
“Seperti yang udah kita tahu dari tugas kita sebelumnya, ini masih tentang Gala Dinner, bukan hanya kita yang tertarik dengan Gala Dinner, tapi juga mereka,” Toka menekan sebuah remote dan munculah beberapa foto dari CCTV yang tertangkap di dekat rumah Franz.
“Pertama, Tama Arkara, dia merupakan salah satu penyidik muda KPK, dan dia juga memiliki koneksi yang cukup kuat, dan sepertinya dia juga ada hubungannya dengan Nusa dan Richard, pemilik rumah sakit swasta.”
“Biar gue yang lanjutin soal Tama,” ucap Sagi. “Seperti yang udah kalian tahu kalau gue juga anggota BIN, anak buah gue berteman dengan investigator-nya Tama, Bagas Karunia, mereka minta daftar simpanan yang dipakai oleh para pejabat dan juga daftar panggilan 4 ketua KPK, dengan imbalan daftar nama yang hadir dalam Gala Dinner.”
“Dia punya daftarnya?” tanya Chian.