I'm Going Back To Venice

Ang.Rose
Chapter #39

Chapter 37: Another Time

“Hari ini Polri mulai memanggil orang-orang yang diduga melakukan prostitusi online, di mana dipercaya bahwa orang-orang yang terlibat juga merupakan artis-artis terkenal, tidak hanya perempuan tapi juga laki-laki.”

“Panggilan ini merupakan lanjutan dari berita yang kemarin sempat tersebar, dan beberapa artis juga dipercaya terlibat dalam proses pencucian uang yang dilakukan beberapa nama politisi, dan pejabat negara.”

“Kami masih menunggu berita lanjutan yang akan disampaikan.”

Franz mematikan TV-nya. “Game on guys,” ucapnya.

“Oke, gue akan balik ke kantor,” ucap Tama.

“Tam, hati-hati gue gak mau adek gue kehilangan calon suaminya.”

Tama tersenyum. “Berarti lo setuju?”

“Ambil aja dulu hatinya Fion, belum tentu lo bisa.”

“Tenang bang.”

***

Tama melihat ke spion mobil, dia melihat ada sebuah mobil hitam mengikutinya sejak dia keluar dari tol, itu bukan mobil STI, satu hal yang memungkin adalah itu mobil salah satu dari mereka.

Tama masuk ke sebuah SPBU, dia keluar dari mobilnya, dia hanya berdiri di samping mobil.

Mobil itu pun akhirnya berhenti di belakang mobil Tama, orang yang menyetir mobil itu keluar, Tama tidak mengenalnya, dia mengenakan kemeja hitam dengan celana hitam, lengan kemejanya juga sudah digulung, dia tidak memakai dasi, karena memang ini sudah malam.

“Tama Arkara?” tanyanya.

“Ya, ada yang bisa dibantu?”

“Wendi Mandagi.”

“Oh, jadi ini Wendi? Ada yang bisa dibantu? Bukannya udah cukup ngaduin gue ke STI sampai-sampai Reigha datengin gue?”

“Gue gak bisa basa-basi sekarang.”

Fine, ada apa? Bilang aja.”

“Barter list gala dinner dengan catatan riwayat telepon 4 pimpinan KPK. Mau atau gak?”

“Lo pikir bisa gitu aja? Gue tahu riwayat telfon itu gak bisa sembarang lo kasih, tapi, nuker itu dengan list Gala Dinner, gue gak sebodoh itu.”

“Asal gue punya setengahnya, gue gak papa. Cukup buat gue.”

“How about this, I’ll give all the list, but, on one condition.”

“Exclude your parents?”

“No, they know what they're doing, but that’s not what I mean.”

“So what is it?”

“Let me see Venice.”

Wendi terdiam, ternyata Franz memang sudah tahu. “Jadi, Franz udah tahu?”

“Menurut Roy, sebenernya Franz lupa tentang Vivi, tapi setelah dia gak sengaja nemuin foto Vivi, dia sekarang udah inget soal Vivi, jadi, let me see Venice and then I’ll you have the list.

Lihat selengkapnya