Setelah kuamati untuk sekian kalinya, dia memang laki - laki pada malam hari itu. Rambut nya yang berwarna hitam cerah dengan memakai jaket tipis berwarna hitam dengan kaos putih bersih sebagai dalaman dari jaket itu, membuat dia nampak keren dari yang waktu itu.
Dia.. sungguh keren..
" Rena - san.. "
Aku pun panik saat seseorang memanggilku dan dengan cepat aku membenahi sikap ku dan menoleh ke arah suara orang yang memanggil ku.
Lalu aku pun berhadapan dengan seorang pria yang berumur sekisaran 40 tahunan, kemungkinan besar dia adalah sutradara iklan kali ini.
Dia memiliki rambut hitam terlihat dari sela - sela topi yang ia kenakan, dengan memakai kemeja abu - abu serta memakai celana putihnya menambahkan kesan pria baik.
Pertama yang aku lakukan adalah menunduk hormat kepadanya lalu berkata.
" Apa mungkin.. bapak.. sutradaranya?. "
" Oh maafkan aku, sepertinya aku terlambat mengenalkan diriku, salam kenal Kashiwagi-san aku adalah sutradara kali ini panggil saja Gotoku, lalu.. bisakah kita bicara sebentar dengan manajer pemilik dari toko roti ini? Kita harus memberitahukan bagaimana konsep yang kami miliki. "
" Sepertinya kalian juga menunggu ku, maaf ya pak Gotoku.. tapi yang menjadi pertanyaan ku adalah bagaimana dengan naskah yang kau kirimkan 3 hari yang lalu? Aku dengar dari ibuku kalau itu naskah yang dikirim oleh anda.. "
" Oh itu.., aku lupa untuk memberitahu mu, disana terdapat sedikit perubahan, jadi kita harus mengkonfirmasi tentang naskah yang sedikit aku ubah ini, apa kau keberatan? Kalau iya aku tidak akan mengubahnya. "
Jika dirubah pada saat hari H nya mungkin sedikit merepotkan pikirku, namun jika pak Gotoku bilang tidak apa - apa mungkin dia memiliki penyelesaian nya jika terdapat masalah.
Baiklah untuk kali ini aku akan mengikuti apa yang dikatakan pak Gotoku.
" Baiklah, sepertinya tidak apa - apa.. lalu dimana pemilik toko roti ini?. "
Aku pun menoleh ke kanan dan ke kiri untuk melihat dimana sang pemilik toko ini dan saat aku berkata seperti itu seorang pria dengan memakai seragam putih itu mendekati kami berdua.
" Oh itu saya.. "
Sepertinya umurnya hampir sama dengan pak sutradara ini, pikir ku.
" Saya sudah dengar dari pak Gotoku kalau ada sedikit perubahan.. Nah kalau begitu silahkan ke ruangan ku, jika bicara disini sepertinya tidak terlalu nyaman?. "
Kami bertiga pun menurut dengan apa yang ia tawarkan, lebih baik didalam dari pada di luar dengan suara kegaduhan ini.
Dan sesaat mata kami bertemu kembali, dia.. aku ingin tahu siapa namanya.. dan siapa perempuan itu? Apa itu pacarnya?.
***
~~ Sudut Pandang Arata ~~
Aneh.., ini hampir satu jam kami menunggu, apakah terjadi masalah dan sepertinya para kru tidak mempermasalahkan hal ini.
Apa ada perubahan atau sang artis itu sedang di *Briefing* tentang bagaimana iklan ini berjalan nanti.
Menjadi artis sangat merepotkan ya.. aku harap Shiori tidak menjadi sepertinya dengan kepopuleran dan kecantikan miliknya kemungkinan besar dia akan direkrut oleh beberapa agensi.
Tapi..
" Kashiwagi Rena.., artis yang sempat menghilang dari dunia hiburan dikarenakan ada rumor bahwa dia sakit keras dan menyebabkannya keluar dari dunia hiburan, lalu satu tahun yang lalu dia muncul kembali sebagai aktris di tv drama.. dan itu membuat berita besar di dunia hiburan tapi bukan itu yang membuat ku penasaran melainkan penyakit apa yang di deritanya?. "
" Itulah yang menjadi masalahnya Arata-kun.., bahkan para fans beratnya juga tidak pernah tahu sakit apa yang dideritanya, dan itu semua masih menjadi misteri sampai saat ini. "
Menjadi misteri ya.. aku tidak tahu apa yang masalah artis itu tapi yang jelas beberapa pihak akan penasaran dengan hal ini dan akan mencaritahu sampai tuntas tentang apa yang telah terjadi olehnya.
Aku juga tidak terlalu tertarik dengan dunia hiburan bukannya aku tidak suka menonton acara televisi tapi aku tidak pernah sefanatik atau tidak pernah peduli tentang apa yang menimpa para artis yang sedang menghibur para penonton.
" Hm.., begitu ya.. "
Aku pun meminum kopi itu kembali dan berkata.
" Ini.. masih menjadi misteri ya.. "
" Jangan bilang kalau kau mulai tertarik kepada nya Arata-kun?. "
" Sedikit. "
Dan tanpa aku sadari, aku telah menginjak sebuah ranjau yang tak terlihat.
Baiklah.. ini yang menjadi masalahnya kali ini.
" Heh~ begitu ya.. " Katanya dengan tatapan kosongnya tapi aku merasakan ada niat membunuh sangat tinggi yang terpancar dari nya.
Aku harus membodohi nya sekali lagi, ya.. hanya itu yang bisa menyelamatkan ku sekarang.
" Ah.. maksud ku tidak menjerumus pada hal yang begituan, aku hanya tertarik dengan apa yang menimpanya, itu saja tidak lebih. "
Hawa antimidasinya pun mereda, aku selamat untuk kali ini.
" Begitu ya.., kau benar.. meskipun begitu aku juga sempat tertarik dengan masalah yang menimpanya. "
Kau juga ya.., jika boleh memberikan sebuah saran menurut ku jangan diambil pusing untuk masalah yang satu ini karena kita bukan siapa-siapa nya dia.
Jadi.. lupakan saja yang tadi itu.
Setelah lama menunggu di meja itu pada ada akhirnya juga.. syuting pun dimulai.
Dengan.. berbagai macam masalah.. ya.. ini masalah.
" Action!!. "
" Y-ya.., teh ini enak ya.. "
Tangan ku tak berhenti nya gemetaran saat mengangkat cangkir yang ada di tangan kanan ku.
" Ya.., ini teh yang paling enak kan Arata - kun. "
Dia tersenyum layaknya pemeran antagonis yang telah menetapkan rencana pembunuhan kepada sang tokoh protagonis, seram.. aku tidak pernah melihat senyuman Kuruna seperti itu.
Apa jangan-jangan dia juga sedang gugup? Ya.. jika dilihat dengan seksama dia terlihat kaku.
Jika ujungnya begini kenapa kau mau menerima pekerjaan yang tidak menguntungkan diri sendiri Kuruna.
" Cut!!, jangan tegang anak muda.., di bawa santai saja.. " Kata pak sutradara yang memegang kertas ditangannya.
" Ini sudah ke 25 kalinya mereka membuat kesalahan bagaimana Gotoku-san?. "
Ah.. apa mungkin yang sedang bicara ini adalah asisten sutradara?.
" Maafkan aku.. "
Bagaimana tidak tegang?.
Dibelakang ku terdapat banyak orang yang sedang melihat akting ku, lalu disamping kanan ku terdapat kru pembuat iklan ini yang tengah melihati ku, lalu.. perempuan yang ada di hadapanku lah yang paling membuat ku takut, dia masih tersenyum sama seperti tadi.
" Ada apa Arata - kun?. "
" Tidak.., tidak ada apa - apa. "
Kau juga tegang ya Kuruna.., tapi aku urungkan niat untuk menanyakan hal itu jika aku sampai bertanya tentang dia tegang atau tidak, maka nanti malah lebih parah.
" Bagaimana ini pak sutradara, jika terus begini, syuting nya tidak akan selesai - selesai. "
" Mau bagaimana lagi.., kita istirahat sejenak, 5 menit.., kita istirahat 5 menit setelah itu kita lanjutkan. " Katanya dengan lantang.
Sepertinya aku tidak terlalu berbakat untuk hal yang beginian.
Disaat aku mulai pasrah dengan keadaan, seorang perempuan mengenakan setelan jas berwarna hitam pun mendekati ku dan pada saat itu juga dia melepaskan kacamata hitam yang ia kenakan dan dengan perlahan dia melihat ke arahku dengan wajah yang diselimuti kekesalannya.
" Hoi bocah... "
Aku merasakan hal yang tidak mengenakkan akan terjadi saat ini.
" Aku tidak tahu apa kau sengaja melakukan ini atau tidak, tapi saat ini kalian berdua membuat kami menunggu lama. "
Eh? Apa yang dia maksud?.
" Apa kau tahu? Kami juga memiliki jadwal padat hari ini jadi jangan menghambat kami berdua, atau kau hanya ingin berlama-lama disini karena ada seorang aktris yang sedang melihat mu atau apa?. "
Tapi setelah itu Kuruna pun berdiri dari tempat duduknya dan menundukkan kepala dan meminta maaf kepadanya.
" Maafkan kami.., tapi ini sepenuhnya bukan salah Arata-kun, aku juga melakukan kesalahan yang sama dengannya jadi.. "
" Kau pun sama, seharusnya kau memberi tahu kepada kekasih mu ini agar tidak melakukan kesalahan yang sama berulang kali bukan? Aku sempat curiga jangan-jangan kalian bukanlah sepasang kekasih. "
" Ah.. itu.. kami benar-benar sepasang kekasih, aku tidak akan berbohong akan hal itu. "
Baiklah.. sekarang Kuruna sedang meyakinkan wanita ini, jika dilihat lagi kemungkinan besar dia adalah pengawal artis itu.
Tapi melihat Kuruna yang sedang membela ku itu rasanya seperti kekalahan mutlak.
Aku akan memikirkan jalan untuk meluruskan hal ini.
" Aku tidak suka dengan seorang pembohong, mungkin kalian berdua hanya berpura- pura agar kalian bisa bertemu dengan Kashiwagi Rena yang terkenal itu kan?. "
Ya.. cara dia berkata kepada Kuruna sungguh tidak mengenakkan bagiku.
Ini sudah cukup bukan? Mungkin pak sutradara dan yang lainnya tidak memerhatikan hal ini namun.. bawahan mereka sedang melihat kami bertiga.
Cara melihat kami yang khawatir kemungkinan besar dia akan melaporkan hal ini kepada pak sutradara dan membuat masalah semakin rumit.
Dan…
Pemilik pengawal ini rupanya hanya melihat dari kejauhan dengan tenangnya.
Aku harap ini bukan rencananya.
" Dasar.., jika kalian ingin sekali bertemu dengannya maka silahkan saja pergi ke tempatnya dan berbincang-bincang dengannya aku akan memperbolehkan, jadi cepat menyingkir dari sini dan aku akan mencari pemeran pengganti kalian." Katanya dengan kesal.
Baiklah sepertinya tidak ada cara lain.. aku akan berusaha sedikit untuk kali ini, jadi.. apa yang harus aku lakukan?.
Apa mungkin hanya dengan ini cukup meredakan emosinya?.
Aku pun berdiri dari tempat duduk ku dan wanita itu memandang ku dengan masih menaruh kekesalan di wajahnya.
" Sudah cukup.. jangan merendahkan kami lebih dari ini. " Kataku dengan memandang kearah matanya.
Bisa dibilang bila kau menunjukkan keraguan dalam sikap dan nada bicara mu yang kacau terkadang akan menimbulkan kecurigaan itu benar - benar terjadi.
Jadi setidaknya menghentikan pembicaraan yang merepotkan ini adalah tugas ku.
" Oh.., akhirnya kalian mengaku juga ya.. kalau begitu--. "
" Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan tapi dengar ini pengawal... "
Dia pun menunjukkan wajah kesalnya lagi ke arahku.
" Aku tidak tahu apa yang ingin kau katakan kepada kami tapi setidaknya kami sudah berusaha untuk mengatasi masalah ini, memang benar kami merepotkan kalian semua tapi jika tidak ada kami maka iklan ini tidak akan berjalan dan pada akhirnya malah menambah pekerjaan kalian bukan?. "
" Lalu? Apa yang ingin kau coba katakan kepada kami semua?. "
Kali ini semua orang memerhatikan kami berdua, merasakan perasaan tidak enak dari kami akhirnya tatapan mereka tertuju kearah ku dengan menunggu jawaban yang ingin mereka dengar.
Bisakah kalian tidak semerepotkan ini?.
" Menambah pekerjaan kalian sama saja dengan menumpuk masalah, jika pak sutradara tidak menyelesaikan hal ini sampai tenggat waktu nya itu akan menjatuhkan reputasi nya selaku sebagai sutradara, lalu untuk manajer toko jika ini ditunda akan membebaninya dengan masalah pembayaran lalu untuk kalian berdua.. apa ya? Aku tidak terlalu mengerti tapi.. kalian sepertinya mempunyai masalah. "
" Masalah katamu?. " Tanya nya dengan nada agak tinggikan.
Seharusnya bagi mereka hal seperti ini tidaklah membuat mereka masalah, jika memang ini tidak selesai tepat waktu mereka akan meminta izin lalu pergi karena ada yang lebih penting dari iklan ini seperti acara tv atau pun syuting film.
Karena ini iklan komersial jadi bisa dikatakan mereka sedang senggang untuk hari ini bukan?.
Meninggalkan tempat syuting film atau apapun itu yang berhubungan dengan film mereka ini tidak seperti artis pada umumnya.
" Baiklah maafkan aku yang terlalu banyak mengoceh tapi setidaknya kalian juga harus tahu posisi kami yang tidak terbiasa dengan hal ini, aku harap kalian bisa mengerti hal itu, tapi jika yang aku katakan memang mengganggu kalian maka kami tidak keberatan untuk pergi dari sini. "
" S-sepertinya itu tidak perlu eh.. Katsugi-kun, apa yang kau katakan memang sedikit benar, baiklah.. kalau begitu kita lanjutkan syutingnya, berusaha lah sedikit lagi Katsugi-kun. " Kata pak sutradara dengan mengangkat tangan kanannya dengan semangat.
Sutradara yang pengertian.. aku harap begitu.
" Maafkan atas kelakuan ku, jadi.. bisakah kau pergi dari sini karena syuting akan dimulai. "
,p from
Akhirnya wanita itu pergi dengan mendecakkan lidahnya dan menuju ke arah Kashiwagi.
Maafkan atas kelakuan ku tapi akan merepotkan jika pengawal mu itu terus berbicara.
Aku pun duduk kembali dan melihat Kuruna dengan wajah sedihnya, saat dia melihatku dia memberikan senyuman pahitnya.
Ini bukan salah mu Kuruna.
Tapi sepertinya aku agak berlebihan, itu tadi memakan banyak tenaga aku ingin cepat pulang.
Dan pada akhirnya syuting pun dimulai, dan ajaibnya kami berdua berhasil dalam dua kali percobaan.
Ini yang namanya takdir, memperlihatkan sisi buruk lalu mengatasinya secara perlahan, aku tidak menyukai cara ini.