I'm Not Main Character

Adam Maulana Hasan
Chapter #11

Chapter 10 - Sebelum Menuju Pekerjaan

~~ Sudut Pandang Rena ~~

Katsugi Arata-senpai.

Dia adalah senpai ku disekolah, dia laki - laki yang membuat ku tertarik untuk mengenalnya lebih dalam lagi, karena dia tidak terlalu tertarik kepadaku.

Semua murid sekolah ini mereka satu persatu mendatangi ku bahkan saat aku berjalan kemana - mana mereka selalu mengerubungi ku dan karena aku terbentuklah klub yang anggotanya selalu memujaku padahal aku baru seminggu datang ke sekolah ini.

Aku senang dengan keadaan seperti ini, tidak ada satu pun orang yang tidak mengenal diriku ini namun, pemikiran ku ternyata salah.

Ada satu anak laki-laki yang tidak tertarik kepadaku, dia adalah Katsugi Arata-senpai, dia memiliki rambut hitam legam dengan mata nya yang berwarna hitam cerah itu serasa menghipnotis diriku ini hanya dengan matanya saja.

Bukannya dia yang ingin memuja ku melainkan aku yang ingin dipuja olehnya, entah kenapa aku sangat ingin dia melihatku.

Keesokan harinya aku berpas - pasan dengannya saat sedang berjalan di koridor tapi dia sama sekali tidak peduli kepada ku, aku bingung kenapa dia tidak memuja ku seperti orang lain pada umumnya? Aku kan seorang artis.

Begitu juga dengan keesokan harinya lagi, dia sama sekali tidak memperdulikan aku saat kami berpas - pasan.

Dan tanpa aku sadari aku mulai mengikutinya, melihat apa saja yang ia lakukan sehari - hari disekolah ini, kebanyakan dia selalu duduk di kelas nya dan setiap hari dia datang ke halaman belakang sekolah dan duduk di bawah pohon besar yang ada di halaman belakang tersebut.

Aku tidak tahu apa yang dipikirkan olehnya, tapi aku sangat tertarik kepadanya dan saat itu juga aku memulai hidupku dengan selalu mematai Katsugi-senpai.

Tapi menurutku setiap hari selalu memata - matai senpai sepertinya itu adalah tindakan yang buruk dan mungkin gelar artis ku akan tercoreng dan pada hari ketiga akhirnya aku menyerah kepadanya.

Beberapa hari kemudian aku tidak pernah melihatnya lagi tapi tanpa aku sadari aku dan dia berpas - pasan sekali lagi namun ada yang berbeda dari nya karena saat ini dia mulai menyapa ku.

" Yo.. "

Begitu singkat kata - kata itu tapi bagiku itu sangatlah lama.. menantinya begitu lama, karena dia saat ini mulai memperhatikan diriku, aku senang bukan main.

Aku rela terjun dari atap sekolah untuk dapat sapaan darinya setiap hari.. apakah ini yang dinamakan cinta?.

Aku akan mendapatkan hati Katsugi-senpai, itulah yang sudah aku putuskan sebagai tujuan ku selain menjadi orang terkenal di dunia.

Impian kedua ku adalah mengobrol dengannya walaupun sebentar, aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi agar aku bisa berjalan bersamanya berdampingan.

Tapi ternyata impian itu sangatlah cepat terwujud karena saat ini Katsugi-senpai sedang duduk didekat ku dan belajar bersama dengannya.

Impian ku terwujud!.

" Ka-ka-katsugi-senpai!?. "

" Ternyata aku cukup terkenal ya, sudah berapa kali kita bertemu saat berjalan di koridor?. "

Ini bohong kan!? Kenapa ada Katsugi-senpai disini!? Aku tidak tahu kalau dia akan bekerja sebagai seorang *bodyguard* ku untuk hari ini.

Ah tidak…, aku tadi memberikan kesan pertama yang buruk di mobil.

Ta-tapi aku tidak tahu kalau itu Katsugi-senpai jadi itu tidak dihitung kan?.

" Maafkan aku senpai. " Kataku dengan menundukkan kepala.

" Apa tadi kau berbuat salah hingga meminta maaf kepada ku?. " Tanya nya.

Ahh.. tidak!! Kepala ku serasa tidak bisa bekerja lagi apa yang harus aku lakukan berikutnya? Seseorang tolong aku.. aku tidak bisa bertingkah dengan tenang, kenapa ini?.

Jika ini diteruskan nanti aku malah memperlihatkan sisi buruk ku kepadanya.

" Tapi ya… ternyata kau tidak seburuk apa yang aku pikirkan ya. "

Eh? Apa? Katsugi-senpai memujiku? Ini bukan mimpi kan?.

" Ternyata kau menyisihkan waktu kerja mu untuk belajar, aku sungguh terkejut. "

" Y-ya.. soalnya itu bukan? Besok kita akan ujian kan? Jadinya aku belajar.. "

" Ya.. itu bagus, tetap semangat ya. "

Katsugi-senpai memujiku, ini tidak bisa dipercaya, apakah aku sedang bermimpi? Jika iya maka mimpi ini mimpi yang sangat indah..

Aku ingin tetap tidur dan memimpikan ini seterusnya.

Tapi pada akhirnya pipiku ditariknya, dan aku pun tersadar bahwa ini bukanlah mimpi.

" Kau ini Kenapa? Pak sutradara itu sudah memanggil mu, cepat pergi sana.. "

Aku tidak akan mencuci pipiku ini selamanya, terimakasih tuhan... Kau telah memberikan ku hari yang terbaik dalam hidupku ini.

Setelah berpamitan dengan Katsugi-senpai, aku pun menuju ke tempat pak sutradara yang memanggil ku tadi.

Tapi sepertinya Katsugi-senpai sedang berkata sesuatu saat aku pergi menjauh darinya, tapi sepertinya bukan hal yang penting.

Jika ada hal penting dia mungkin akan memanggil namaku, aku.. sangat bahagia hari ini.

" Dasar…, kau sama saja dengan kakak mu.. "

***

~~ Sudut Pandang Arata ~~

" Baiklah.. apa yang kau lakukan kepada ku Masami-san. " Tanya ku tanpa ada ekspresi sama sekali di wajah ku ini.

" Ya… aku tidak tahu kalau kau sangat dekat dengan Rena, jadi apa salahnya jika kau duduk bersamanya. "

Ya.. seperti yang dikatakan Masami-san saat ini aku duduk bersama dengan Kashiwagi Rena.

Setelah syuting tadi selesai pada sore hari, kami pun melanjutkan ke tempat berikutnya dan kali ini kami akan ke stasiun tv yang berada disekitar kota Chiba.

Tidak ada kendala maupun masalah saat syuting serta dalam perjalanan kami bertiga, yang menjadi masalahnya disini adalah Masami-san sedang memicu flag yang sangat merepotkan untuk ku.

Mungkin Rena tidak tahu kalau aku sudah berpacaran dengan Kuruna dan akhirnya Masami-san memanfaatkan ketidaktahuannya untuk melihat cerita yang ia ingin lihat.

Apa kau sangat ingin melihat Rina dan Rena aku tolak perasaannya? Lalu? Apa selanjutnya? Apa aku harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi kepada mereka berdua?.

Maka jawabannya adalah tidak.

" Rena.. kau risih bukan saat berada di dekat ku?. " Tanyaku dengan berharap agar dia menjawab tidak untuk hal ini.

" Etto.. se-sepertinya tidak.. "

Dia tersenyum bagaikan cahaya yang menyilaukan di mataku, aku.. merasakan perasaan yang sama pada saat Rina tersenyum kepada ku.

Dia terlalu baik sama seperti kakaknya Rina.., ini sungguh merepotkan.

" Nikmati waktu berdua kalian.. "

Baiklah.. aku akan menyerangmu disaat hanya kita berdua nanti Masami-san, pasti itu.

" Terserah… "

Dan pada saat itu juga aku mulai mengamati orang - orang yang sedang berjalan dari balik kaca mobil hitam ini, mereka terlihat bahagia dan bahkan ada orang yang sedang bersedih saat berjalan, apakah dia di pecat dari pekerjaan atau apa?

Kehidupan sangat begitu menyakitkan, itulah yang aku pikirkan dan juga kehidupan tidak pernah mengikuti apa yang ingin kita mau, mereka selalu mengikuti arus yang telah ditentukan oleh yang namanya takdir.

Apa kau tahu tuan takdir? Kau adalah musuh bagi manusia.. dan juga dapat menjadi teman manusia itu sendiri.

Memberikan takdir yang menyenangkan bagi mereka dan juga takdir menyakitkan mereka, dasar.

Tapi seandainya jika takdir tidak ada di dunia ini.. lalu apakah manusia bisa mencapai apa yang mereka mau?.

Mereka tidak akan pernah merasakan kegagalan serta keberhasilan berkat usaha nya sendiri, dan itu semua juga yang menentukan takdir, tapi setidaknya perkataan itu seharusnya tidak keluar dari mulut ku ini.

Karena aku pernah menyerah dengan kehidupan dan menjadi seperti sekarang, menutup diri dari mereka semua.

Karena ini.. salah perempuan itu, aku masih ingat wajahnya… dia.. membuatku menjadi seperti ini karena kesalahannya sendiri.

Aku ingin bertemu dengannya dan menanyakan alasan dibalik kenapa dia menolak mengatakan sejujurnya saat itu.

" Ada apa senpai?. "

Aku pun menoleh ke arah suara tersebut dan disana dia melihatku dengan khawatir.

Dan tanpa aku sadari... Bibirku berdarah.

" Senpai.. bibir mu berdarah, tolong gunakan ini… "

Dia pun memberiku secarik tisu yang dia simpan disaku nya, saat aku ingin mengambil tisu tersebut tiba - tiba dia langsung membersihkan bibirku dari darah yang mengalir dengan tisu yang ia pegang.

Aku hanya bisa diam dan tak melakukan apapun.

Aku sangat bodoh, bisa - bisa nya aku bermesraan dengan orang lain sedangkan pacarku tengah merawat neneknya yang sedang sakit, dasar.

" Maafkan aku… "

" Tidak apa - apa senpai, ini tidak seberapa. "

Aku tidak meminta maaf kepada mu Rena, tapi aku meminta maaf kepada Kuruna, ah.. aku tidak tahu lagi bagaimana cara menyelesaikan masalah ini.

Jika kau memang benar-benar memperhatikan ku, tolong berikan aku jalan untuk menyelesaikan semua ini tanpa menambah masalah lainnya tuhan.

Setelah menyelesaikan semua pekerjaan dari artis muda ini, kami pun mengantarnya pulang dan sama seperti kakaknya dia pun berpamitan kepada ku tidak untuk Masami-san, dia hanya diam dan tersenyum dari mobil.

Setelah dia masuk kedalam rumah istana nya itu, kami pun pergi dari tempat itu.

Aku hanya duduk diam sambil mengamati suasana malam hari ini dari balik kaca mobil, dan juga Masami-san nampaknya sedikit aneh karena dia sama sekali tidak berbicara sedikitpun tentang hari ini.

Benar - benar merepotkan.

" Masami-san, dimana ibu mereka berdua?. " Tanyaku untuk memecahkan keheningan ini.

" Kenapa baru sekarang kau menanyakan itu? Bukankah tadi kau bisa bertanya kepada Rena?. "

" Ya.. itu memang benar, tapi aku ingin bertanya kepada mu karena kau lah orang yang dapat dipercaya. "

Sebelum menjawab apa yang aku katakan tadi ada sedikit jeda sebelum Masami-san menjawabnya dan dia pun berkata.

" Arata.. sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan kepada keluarga Kashiwagi?. "

Aku pun menghela napas dan tetap tutup mulut tentang apa yang menjadi pekerjaan ku sebenarnya.

" Ini bukan urusanmu, aku hanya melakukan apa yang ingin aku lakukan dan yang ingin aku tahu, apa tidak boleh?. "

" Jika saat ini bukan aku yang sedang mendampingi mereka berdua mungkin saat ini kau sudah dibuang dari mobil. " Katanya.

Jadi bisa disebut aku sekarang sedang beruntung ya? Kalau begitu aku hanya bisa bersyukur.

" Mungkin saat ini dia sedang meeting dengan orang - orang penting. " Tambahnya.

" Orang - orang penting?. "

" Ya.. ini masalah pertunangan mereka berdua, aku dengar jika Rina menerima pertunangan nya maka dia akan diakui kembali oleh ibunya. "

" Perjanjian macam apa itu? Bukankah itu sama saja membuat Rina memilih opsi pertunangan secara paksa agar bisa diakui olehnya?. "

" Awalnya aku berpikiran seperti itu, tapi ternyata aku salah.. Rina memilih untuk tidak menerima pertunangan tersebut begitu juga dengan Rena."

" Dan pada akhirnya.. kedua - duanya tidak mendapatkan apa - apa bukan?. "

" Ya.. "

Itu merupakan pilihan yang terbaik untuk mereka, meskipun Rina tidak diakui oleh ibunya tapi dia masih tetap memikirkan kebahagiaan nya.

Itu patut dipuji, setidaknya itu yang aku pikirkan, yang menjadi masalahnya adalah apa yang menjadi tawaran untuk mereka selain Rina dapat kepercayaan ibunya lagi.

Begitu pula untuk Rena, tapi sepertinya aku ingin mendengar tawaran untuk Rena.

" Lalu? Apa yang ibunya tawarkan kepada Rena?. "

" Ketenaran yang melimpah. "

" Bisa dikatakan.. kalau tunangan nya memiliki pengaruh yang besar bagi kehidupan Rena, apa benar begitu?. "

" Ya.. kau benar sekali lagi. "

Aku tidak begitu terkejut jika mendengar hal semacam ini, karena hal seperti ini biasa dilakukan para artis terkenal untuk menambah ketenaran mereka, menghebohkan jagat dunia Maya dengan hubungan yang mereka miliki, sungguh kelakuan yang begitu konyol.

Ibunya hanya memiliki sifat egois, bukan untuk diri sendiri melainkan untuk kedua putrinya, memaksakan kehendaknya untuk kepentingan pribadi atau untuk anaknya, cara seperti itu sangatlah salah.

Jika aku berada diposisi nya mungkin aku akan memberikan mereka kesempatan untuk mencari cinta sejati mereka tapi dengan catatan mereka harus diawasi agar tidak terkontaminasi oleh kotor nya kehidupan SMA yang salah.

Ya.. itu adalah hal yang paling menakutkan, aku tidak mau putra atau putri ku ikut dalam kehidupan malam para anak SMA.

" Nee.. Masami-san, apa kau sudah pernah menikah. "

Dan tiba - tiba mobil berhenti di pinggir jalan, aku pun terheran-heran dengan kelakuan Masami-san, sebenarnya apa yang ingin dia lakukan.

Aku pun melihat dari balik jendela dan tidak melihat satu pun orang yang menuju ke mobil ini.

Lihat selengkapnya