I'm Not Main Character

Adam Maulana Hasan
Chapter #14

Chapter 13 - Ikatan Yang Tak Terlihat

Seperti yang telah disepakati, aku Katsugi Arata, saat ini telah menjadi hantu... maksudku adalah hantu bohongan tentunya.

Meskipun aku tidak suka dengan hal seperti ini tapi mau bagaimana lagi dilain sisi aku sedang terancam dengan kehidupan keseharian ku dan dilain sisi hal ini sangat menguntungkan bagiku.

Karena hal ini bisa menjadi acuan bagiku untuk menyelesaikan masalah si kembar Kashiwagi ini.

Malam ini aku berada di tengah-tengah hutan meskipun tidak jauh dari penginapan tapi suasana hutan ini begitu terasa.

Kemungkinan mereka yang menjadi peran hantu saat ini sedang berkeringat dingin, pasalnya suara - suara binatang malam sedang berbunyi disana - sini.

Ya.. tidak untuk ku, aku menunggu peserta sedang berjalan melewati ku dan tugasku adalah untuk menakuti mereka, ini cukup mudah.. mungkin.

Sampai saat ini peserta yang ada di kelompok ku belum terlihat kemungkinan mereka berada di urutan akhir.

" Hei - hei.. sudah sampai sejauh ini tidak ada yang muncul, apa - apaan ini? Apa mereka takut dengan ku? Hahaha "

"Sst.. jangan begitu.. nanti bagaimana kalau muncul yang asli?. "

" Tidak - tidak, itu tidak mungkin… "

Yang memiliki suara itu adalah murid laki - laki dan perempuan, sejujurnya aku sudah bosan dengan kemunculan mereka yang terlalu sering itu, ada kalanya aku sedang menakuti sekelompok laki - laki dan terkadang aku juga menakuti sekelompok perempuan.

Yang menjadi perbedaannya adalah bagaimana reaksi mereka, saat kelompok yang hanya terdiri dari laki - laki saja mereka mencaci maki diriku saat aku menakuti mereka berdua dan tak terkecuali raut wajah kesalnya itu.

Aku tahu kenapa mereka membuat ekspresi kesal seperti itu tapi maaf, selama ini aku tidak pernah merasakan hal itu sama sekali.

Lalu reaksi perempuan adalah mereka tetap takut dan terkadang juga ada yang menangis bila bertemu dengan ku.

Sedangkan pengalamanku adalah bersama dengan perempuan, awalnya digaris start dia menunjukkan ekspresi takutnya kepada teman-temannya tapi setelah pergi jauh dari mereka dia mencemooh diriku, kenapa aku bisa satu kelompok dengannya itulah yang dia katakan saat berdua dengan ku.

Yang bisa aku lakukan adalah meminta maaf dari lubuk hatiku yang paling dalam karena telah membuat dirinya berpisah dengan sang tokoh utamanya.

Dan sepertinya dia harus mengubah sifatnya terlebih dahulu sebelum mendekati sang tokoh utamanya itu, itu hanya sekedar nasihat dariku saja meskipun sama sekali tak terucapkan.

Saat mereka berdua sampai di depanku aku pun muncul dari semak - semak dan menakuti mereka..

" Haaa~. "

" Kyaa!!! Hantu sungguhan!!!. "

" Ti-ti-ti-ti-ti-ti-tidak mungkin!!! Tolong aku!!!!. "

Pada akhirnya laki - laki itu membuat dirinya dipermalukan lagi.. aku sungguh minta maaf sedalam - dalamnya.

Tapi hanya menghela napas seperti ini saja membuat mereka ketakutan, bagaimana kalau aku bersungguh - sungguh menjalankan peran ku ini?.

Ya.. aku tidak mau memikirkannya.

Setelah mereka kabur ke depan untuk menuju ke tempat selanjutnya akhirnya aku bersembunyi kembali dan menunggu peserta yang lain datang.

Beberapa menit kemudian aku mendengar suara langkah kaki namun tidak ada suara yang keluar dari kelompok tersebut.

Aku pun melihat mereka dari balik semak - semak karena perasaan keingintahuan ku dan pada saat aku mengetahui siapa yang ada disana aku pun mulai pergi dari posisi ku sebagai peran hantu tersebut.

Aku meninggalkan pos ku menuju ketempat panitia untuk melakukan pergantian murid menjadi pemeran hantu.

Ini sungguh melelahkan.

Maa.. jika mereka berdua itu tidak perlu untuk ditakuti lagi karena mereka itu sama sekali tidak tertarik dengan ini, si kembar Kashiwagi.

Aku tidak terlalu tertarik untuk menakut-nakuti mereka berdua karena menurutku itu sangatlah menyusahkan.

Tapi pada akhirnya aku bersyukur karena perjanjian ku dengan Mito-sensei telah terpenuhi, sebab perjanjian kita adalah saat mereka berdua muncul maka tugas ku sebagai pemeran hantu telah selesai.

Terima kasih untuk kalian berdua.

***

~ Sudut Pandang Takagawa ~

Setelah mencari kesana kemari aku sama sekali tidak menemukan Katsugi Arata.

Entah kenapa aku memiliki firasat buruk jika Katsugi tidak berada disini, sempat aku menanyakan ke panitia tentang Katsugi tapi dia sama sekali tidak ada di list murid yang terdaftar sebagai pemeran hantu di uji nyali kali ini.

Setelah itu aku mempunyai siasat untuk menanyakan tentang ini kepada kelompok ku yang lain dan hasilnya sama seperti yang aku perkirakan, nihil.

" Ba-bagaimana.. kalau kita menanyakannya kepada panitia? Mungkin dia tahu soal Katsugi-senpai. "

Itulah yang terucap dari salah satu adik kelas ku Rina, sebenarnya aku sudah memastikan Katsugi ikut atau tidak jadi aku langsung ke panitia dan menanyakan hal itu.

Tapi setidaknya aku perlu untuk tidak membuat mereka semua khawatir.

" Ide bagus Rina-chan, aku tidak terpikirkan hal itu tadi. " Jawabku dengan cepat.

Itulah yang aku katakan, meskipun terasa begitu mengesalkan tapi mau bagaimana lagi, mau tidak mau aku harus melakukannya.

Firasat ku selalu benar, dan sekarang firasat ku mengatakan bahwa dia.. Katsugi Arata harus berada disini.

Namun seorang guru membuatku merasa lega, Mito-sensei datang kemari dan mengatakan bahwa Katsugi Arata sedang membantunya membersihkan perpustakaan penginapan.

Aku bersyukur kalau dia tidak apa - apa, aku tidak pernah meragukan bahwa Katsugi bisa ikut serta menjadi seorang pemeran hantu.

Tapi disisi lain ada sifat ku yang membantah hal tersebut, mungkin keberadaannya yang begitu hampa? Aku tidak tahu tapi yang jelas aku lega dengan apa yang Mito-sensei katakan.

Lalu Sekarang setelah pembagian kelompok untuk uji nyali selesai kami hanya harus menunggunya datang kemari, dan setelah menunggu lama akhirnya giliran mereka pun tiba.

" Kelompok selanjutnya!!. " Teriak dari panitia yang sedang me-list peserta.

" Baiklah.. ayo kita jalan. "

" Ya.. "

Kelompok selanjutnya adalah kelompok adik kelas kami yaitu Kashiwagi Rena serta Yohiko Rina.

Mereka nampak akur tidak seperti yang kemarin - kemarin, kami berdua hanya bisa melihat mereka dari belakang, ngomong - ngomong kelompok untuk uji nyali ini aku bersama Sakayanagi Natsumi-san.

Ini tidak sesuai dengan harapan ku.

" Sakayanagi-san.. apa kau melakukan sesuatu kepada mereka berdua?. " Kataku untuk membuka percakapan.

" Apakah aku terlalu berlebihan ya? Dampaknya begitu besar.. seperti yang kau tahu mereka waktu itu aku tinggal berdua di kamar dan akhirnya jadilah seperti ini. " Katanya.

" Hm.. sungguh mengejutkan, bisa merubah seseorang dengan hanya semalaman seperti itu, apakah kau mempunyai tingkat keberuntungan yang tinggi?. "

" Apa yang kau bicarakan.. keberuntungan yang kau katakan akan aku cari sendiri mulai dari sekarang. " Katanya dengan senyuman merekah diwajahnya.

Sakayanagi Natsumi-san, dia adalah perempuan yang tidak bisa aku kenali sama sekali, karena sifatnya itu... Aku sangat penasaran dengan hal itu.

" Aku sungguh tidak mengerti sama sekali tentang dirimu Sakayanagi-san, tapi yang jelas aku harap kau bisa berhasil untuk menggapainya. " Kataku.

Ya.. aku tidak mengerti dengan apa yang dipikirkan olehnya, tapi setidaknya aku tahu satu hal bahwa aku tidak bisa bersama dengan seseorang yang mempunyai pikiran seperti Sakayanagi-san.

Dia lebih dari perkiraan ku, menurutku dia murid yang mempunyai pemikiran luas di seluruh angkatan kami semua, semua karena orang itu.

" Yo.. apa kalian bersenang-senang?. "

Suara dari seorang yang kukenal, ya.. itu adalah Katsugi Arata, teman sekelas ku yang sedang kami tunggu disini.

" Katsugi? Kemana saja kau? Lihat!? Uji nyali sudah dimulai kan?. " Kataku dengan sedikit marah.

" Kau tidak perlu marah seperti itu, bukankah Mito-sensei sudah menjelaskannya? Tapi setelah aku selesai membersihkan perpustakaan itu sebenarnya aku ada disana, tapi melihat pembagian kelompok telah dimulai aku pun diam dan melihat kalian saja. " Katanya dengan menunjuk salah satu pohon.

Dasar.. tapi aku tidak terlalu terkejut dengan hal ini, kemungkinan dia memiliki kenangan buruk sehingga tidak mau ikut uji nyali ini.

Aku kasihan kepadamu.. mungkin aku akan memberitahu tips untuk memiliki seorang teman nanti.

" Hei Takagawa.. jangan menatapku dengan mata kasihan mu itu, aku mengerti apa yang sedang kau pikirkan. "

" Kalau begitu kenapa kau tidak mau ikut?. "

" Seperti yang kau tahu, aku memiliki kenangan buruk tentang uji nyali ini. "

Seseorang.. tolong jadilah teman anak ini, aku ingin dia merasakan masa muda yang menyenangkan di SMA nya, entah kenapa aku bisa melihat masa lalu suramnya yang tidak memiliki teman sama sekali.

Kalau begitu aku akan membantunya.

" Kalau begitu gantikan aku, kau akan pergi dengan Sakayanagi-san. " Kataku.

" Hah? Apa kau bodoh? Aku tidak tertarik dengan hal semacam ini. "

" Katsugi… "

" Tenanglah kalian berdua, bukankah kau sudah tahu kalau Katsugi-kun tidak menyukai acara seperti ini, mau tidak mau kita tidak perlu memaksanya kan?. " Kata Sakayanagi-san untuk meredakan perselisihan kami.

" Baiklah.. aku akan mengalah kali ini.. tahun depan, akan aku pastikan kau akan mengikuti uji nyali ini. "

" Sudah aku bilang kalau aku tidak tertarik dengan hal ini sama sekali. "

Dia memang murid yang menjengkelkan, tapi setidaknya aku bisa lega bahwa Arata sudah berada disini.

Sekarang sepertinya tidak akan terjadi sesuatu, akan tetapi…

Hal yang tidak diinginkan terjadi.

" Takagawa.. "

" Oh Kouji? Ada apa?. "

Saat ini aku berbicara dengan teman ku dari klub sepak bola, Amagawa Kouji, dia juga termasuk salah satu anggota OSIS di SMA Hashigai.

" Apa kau kelompok dari Kashiwagi Rena?. "

" Ya.. memangnya apa yang sedang terjadi?. " Tanyaku dengan heran saat Kouji menyinggung nama Kashiwagi Rena.

" Pelayan Kashiwagi Rena telah hilang. "

" Apa!?. "

Kami berdua kecuali Katsugi sontak langsung terkejut dengan apa yang teman ku katakan ini, Rina hilang? Bagaimana bisa?.

Lalu? Dimana Kashiwagi Rena?.

" Dimana Kashiwagi?. "

" Dia ada garis start bersama dengan teman - teman ku, aku harap kalian bisa membantu masalah ini, aku kesini dan berbicara dengan kalian agar tidak terjadi suatu kehebohan. "

Ini masalah yang serius, seseorang yang bisa hilang dari uji nyali ini akan membuat masalah untuk panitia apalagi yang menyelenggarakan acara ini, yaitu OSIS.

Sebaiknya kita harus mencarinya.

 " Aku mengerti, kami akan membantu. " Jawabku tanpa mempertimbangkan hal ini kepada mereka berdua.

Namun demikian.. aku juga tidak percaya bahwa orang yang aku kira tidak peduli dengan hal ini menawarkan dirinya untuk ikut mencari.

" Takagawa… biarkan aku yang mencarinya. " Ucap Katsugi dengan wajah santainya itu.

" Apa!? Apa kau yakin? Sendiri?. "

" Ya.. ini termasuk kesalahan ku, aku akan menebusnya. "

" Apa yang kau katakan? Kita harus mencarinya bersama, kau tahu hutan ini--. "

" Mencarinya beramai-ramai akan membuat yang lain juga merasa penasaran dan akhirnya mereka akan tahu kalau Rina menghilang, apa kau tahu akibatnya?. "

Baru kali ini aku mendengar perkataan Katsugi yang menurutku sangat benar, aku sama sekali tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang ingin aku lakukan.

Jika bukan karena Katsugi mungkin apa yang ditakutkan oleh Katsugi akan benar-benar terjadi.

" Seperti yang dia katakan, lebih efektif kalau dia mencarinya sendiri, aku akan memberikanmu peta serta senter, maaf.. tapi aku mengandalkan mu. " Tambahnya Kouji untuk memantapkan argumen Katsugi.

" Ya.., Sakayanagi... Takagawa, kalian bisa mencarinya di sepanjang perjalanan kalian saat uji nyali dimulai, aku mengandalkan kalian juga. "

" Ya.. aku mengerti. "

" Aku juga. "

Dan pada akhirnya Katsugi mencari Rina sendirian, sebagai seorang yang diberikan kepercayaan oleh Katsugi aku tidak tahu bahwa hal seperti ini bisa membuat harga diriku turun dihadapannya.

Pasalnya.. diberikan kepercayaan oleh orang sepertinya, aku tidak pernah membayangkan hal seperti itu dikehidupan ku.

***

~ Sudut Pandang Katsugi Arata ~

Yohiko Rina.. pelayan dari Kashiwagi Rena walaupun identitas aslinya adalah saudari kandung dari Kashiwagi Rena yang lebih tepatnya adalah kakaknya Rena.

Aku tidak tahu bagaimana dia bisa menghilang tapi kemungkinan besarnya adalah karena seseorang yang berperan sebagai hantu menakuti mereka berdua dan pada akhirnya mereka berdua terpisah.

Dan juga aku tidak tahu harus mencarinya kemana, tapi yang jelas jika aku tidak menemukannya terlebih dahulu maka semua yang aku lakukan tadi itu akan menjadi sia - sia.

Beberapa menit aku mencari kesana - kemari mengikuti petunjuk peta tapi aku sama sekali tidak menemukannya, dan suatu pemikiran terlintas, terlihat bahwa dipeta ada sebuah tanda x dan gambar jurang ada ditanda tersebut.

Bila seseorang hilang disaat seperti ini maka yang terlintas dipikiran ku adalah dia sedang berada di tempat yang mana tidak boleh untuk dikunjungi atau ditempat yang mencolok.

Dan hal itu akan mempermudah untuk menemukannya, ya.. kemungkinan itu yang akan dilakukan saat seseorang sedang tersesat di acara seperti ini.

Tapi aku tidak terlalu berharap bahwa dia akan ada disana namun apa salahnya untuk mencoba.

Saat aku menyusuri jalan ke arah tanda x tersebut aku akhirnya melihat seseorang sedang berdiri di tepi jurang tersebut sembari melihat ke langit malam yang disinari oleh bulan.

Apa itu Rina? Itulah pertanyaan yang terlintas di benakku, dia bukan hantu asli kan?

Namun setelah memastikan untuk kedua kalinya, dia memiliki rambut cream cerah sama seperti Rina, ya.. itu pasti dia.

Sesuai dengan apa yang aku pikirkan, dia berada di tanda x ini, bukankah ini terlalu mudah?.

" Rina.. sedang apa kau disini. "

Saat mendengar suara ku dia pun berbalik dan melihat ku dengan tatapan tak percaya nya itu, dan dia pun berkata.

" Senpai… "

Saat mengamatinya tiba - tiba pemikiran bodoh pun terlintas olehku, apakah dia ingin melompat ke jurang itu?.

Tidak, itu tidak mungkin yang berada di hadapan ku saat ini Rina, dia tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

Aku sangat yakin dengan hal itu.

Namun.

Dia melangkahkan kakinya untuk mundur secara perlahan, dan hal itu mengejutkan ku.

" Rina... Jangan melakukan hal bodoh seperti yang aku pikirkan. "

" … "

Dia tidak menjawab panggilan ku, dan meskipun dari kejauhan ini aku masih bisa melihatnya mundur selangkah demi selangkah.

Ini benar-benar konyol, apa kau ingin memaksa ku untuk menanggung dosa itu lagi?.

Lihat selengkapnya