I'm NOT Me

Eirene Rens
Chapter #4

BAB 4

"Rose, kemarilah," ucap kepala panti memanggil gadis cantik bermata bulat itu.

"Ya, Ibu, ada apa?" Rose berlari kecil ke arah ruang kepala panti.

"Begini Rose, ini Tuan Smith. Mulai hari ini, Rose akan tinggal bersama Tuan Smith. Mereka akan menjadi keluarga Rose," jelasnya singkat.

"Wah, benarkah, Bu? Terima kasih. Akhirnya aku memiliki Ayah dan Ibu," jawab Rose dengan mata berkaca-kaca.

"Rose, tepatnya kamu akan memiliki Ayah dan Kakak lelaki." Tuan Smith tersenyum menatap Rose.

Mereka pun menandatangani surat adopsi dan memberi waktu Rose untuk berkemas serta berpamitan dengan teman-teman panti. Dia merasa sangat senang dan sedih dalam waktu bersamaan. Menyenangkan membayangkan hidup dengan keluarga baru, tapi menyedihkan meninggalkan panti yang beberapa tahun ini mendidiknya dengan baik.

"Teman-teman, terima kasih untuk kebahagiaannya selama ini. Aku pamit ya...." Rose menatap teman panti dengan mata berkaca-kaca.

"Sampai jumpa, Rose. Selamat yaa...." semua anak panti dan para pengasuh melambaikan tangan ke Rose.

Rose masuk ke mobil Civic hitam bersama Brian dan Tuan Smith. Tak banyak yang dia bawa. Hanya satu tas dan sebuah boneka kelinci pemberian Ibu kepala panti saat ulang tahunnya.

"Papa, terima kasih!" Brian terlihat bahagia menatap Tuan Smith yang duduk di samping sopir.

"Iya.... Sekarang kalian adalah kakak beradik. Papa harap, kalian tidak kesepian lagi," ucap Tuan Smith menatap kedua anaknya.

"Baik, Tuan Smith," jawab Rose.

"Rose, mulai saat ini panggil Papa ya.... Panggil Brian cukup kakak saja, okay?"

"Baik, Pa!"

Rose tersenyum gembira. Senyum manisnya mengembang sambil menatap Brian dan Tuan Smith. Brian pun mengelus rambut gadis yang saat ini menjadi adik angkatnya.

*****

Hari berlalu begitu cepat. Kebahagiaan demi kebahagiaan mereka ukir dalam keharmonisan. Meski Nyona Smith sudah meninggal, hal itu tidak menyurutkan senyum di wajah Brian dan Rose.

Tuan Smith pengusaha yang sukses. Dia sering bepergian ke luar kota. Bahkan tak jarang juga pergi ke luar pulau dan luar negeri. Hampir sebagian besar waktunya untuk bekerja, demi menjamin masa depan putra putrinya. Semua itu juga demi bisa melupakan duka kehilangan istrinya.

Kecelakaan itu merenggut nyawa Nyonya Smith dan membuat Brian dan Tuan Smith terpukul. Masih teringat jelas saat telepon berdering....

"Hallo, apakah ini kediaman Smith?"

"Ya, Anda siapanya?"

"Saya dari pihak rumah sakit. Terjadi kecelakaan di Jalan Aster sekitar sejam yang lalu, salah satu korban kecelakaan itu Nyonya Smith. Saya harap Anda segera ke Rumah Sakit Flowers," jelas seorang dari telepon membuat Tuan Smith melepas handphonenya.

Seketika dunia berhenti. Lalu Tuan Smith bergegas ke rumah sakit. Naas, Nyonya Smith tak tertolong dan jenazahnya sudah tak berbentuk karena terbakar di dalam mobil.

Lihat selengkapnya