I'm Ok Without You

IntifaahMochammad
Chapter #6

6. Stop for Thinking About Him

Selepas azan magrib, anak asrama putri excellent bersiap ke musala. Terdapat poin pelanggaran apabila terlambat berjamaah, kecuali ada kegiatan di luar asrama, tentunya dengan izin terlebih dahulu kepada Pak Sam atau Bu Sam.

Anak-anak berkerumun, bukan di dalam musala. Tapi, di depan papan pengumuman dan Novita sebagai pusat informasi, dialah yang menempelkan pamflet dari kejauhan hanya terlihat foto dua orang dengan pose mencoba tampak berwibawa. Suara dehem Pak Sam dari tangga, sebagai komando untuk mereka buyar, menata barisan salat.

Selepas mengamini doa Pak Sam, biasanya mereka masuk ke kamar. Lantas mencari makan malam bareng-bareng pula. Karena seringnya serombongan anak asrama pergi bersama, banyak warung makan, penjaga foto kopi, bahkan kasir mini market dekat asrama hafal dengan wajah penghuni excellent.

Malam itu beda, mereka tetap di musala hingga Pak Sam dan Bu Sam beranjak. Dan melanjutkan apa yang harus dan sangat penting untuk diobrolkan. Novita jubirnya, anak-anak asrama mulai bergosip, merasa menjadi orang yang paling tahu mengenai dua manusia yang sedang dibicarakan.

“Calon ketua BEM hanya dua.”

“Suasana politik kampus panas banget dong!”

“Rayyan Assyauq dan Dafa Mahendra.”

“Dafa Mahendra, Pembawa acara pembukaan ospek dulu.”

“Eh, dia itu wakil ketua BEM.”

“Dia anak pendidikan kimia, semester ini dia ngulang mata kuliah. Satu kelas denganku.”

“Rayyan Assyauq, bukan anak MIPA deh.”

“Rayyan Assyauq dia ketua acara latihan dasar kepemimpinan.”

“Dia juga pengisi acara waktu pembukaan ospek dulu.”

“Bentar, Mbak Novita tiba-tiba ngilang!” celetukan Dewi membuat semuanya diam.

Lihat selengkapnya