Narama yang akhirnya menyampaikan laporan. Lengkap, tidak ada yang ditambahi maupun dikurangi. Semua ia sampaikan termasuk mengenai menghapus ingatan tersebut.
Elio menghembuskan nafas berat setelah Narama selesai memberikan laporan. “Aku tidak tahu apakah itu bentuk penyerangan atau bukan. Karena secara fisik kau tidak melukainya. Namun kau tetap akan mendapat sangsi karena membakar tirai rumahnya. Namun entah sangsi apa yang akan kau dapatkan, aku akan sepenuhnya menyerahkan ini pada hukum Fairy realm.” Elio beranjak.
“Kurasa tidak ada yang perlu di khawatirkan dari kondisi kalian berdua. Kalian hanya kelelahan dan perlu istirahat. Jika kalian ingin membersihkan diri, kalian bisa menggunakan kamar mandi di atas. Dan untuk makanan, aku sendiri yang akan membawakan untuk kalian. Sementara menunggu aku menyiapkan makanan, mungkin sebaiknya kalian segera membersihkan diri. Kalian tahu penampilan kalian sekarang sangat berantakan bukan?” Elio mengatakan kalimat terakhir sambil berlalu.
Yah, aku sangat tahu bagaimana rupaku saat ini. Aku tidak perlu bercermin untuk mengetahuinya.
“Aku akan pergi lebih dulu.” Aku turun dari ranjang.
Narama sudah hampir memapahku, namun aku menghentikannya. Aku sudah bisa berjalan sendiri. Sepertinya mantra yang ditaburkan Elio dalam air yang kuminum sungguh sangat besar efeknya. Mungkin itulah teknik penyembuhan yang Elio kuasai.
Setelah membersihkan diri, menerima jamuan makan dari Elio, aku memutuskan untuk tidur sebentar. Narama sudah tertidur lebih dulu di ranjang sebelah. Salah satu lengannya menutupi matanya. Ada dorongan dalam diriku untuk menyentuh wajahnya, namun aku tahu itu sangat tidak sopan. Jadi akhirnya aku putuskan untuk segera tidur. Walau sudah menerima air mantra dari Elio, tubuhku tetap butuh diistirahatkan.
Tepat ketika aku terbangun, Summer ada di dekat ranjangku. Aku nyaris melompat karena terkejut. Siluet tubuhnya terlihat misterius di balik sinar matahari sore yang menerobos melewati celah jendela.
“Hai. Aku sangat ingin membangunkanmu sedari tadi. Tapi Narama melarangku melakukannya.” Wajah Summer datar, namun terlihat sedih.
Aku menengok melihat ranjang di sebelahku yang sudah kosong.
“Apa ini mengenai Sophie?”
Summer mengambil duduk di ranjang tempat Narama tadi tidur, ia duduk menghadapku. “Apa tidak ada efek sampingnya?”
Aku tahu yang Summer maksud adalah tetes darah itu.
“Setahuku tidak ada. Pasangan legendaris Fairy realm pernah melakukannya. Tidak ada efek apapun pada mereka. Justru bonding mereka menjadi semakin kuat. Namun kau tahu, jika salah satu dari mereka mati...”
“Maka pasangannyapun akan ikut mati.” Summer menyela kalimatku.
Aku mengangguk.
“Sophie menolaknya.” Kata Summer.
Ya, aku sudah mendengarnya.
“Namun Bayudra bersikeras.”
“Bayudra?” aku terkejut mendengar nama itu. Apa ada conqueror lain yang bernama Bayudra?
“Ya, Bayudra. Kekasih Sophie. Dan Bayudra yang sama yang kau kenal.”
Bagaimana mereka bisa saling mengenal?
“Sophie beberapa kali pergi ke Fairy realm untuk mengantarkan obat-obatan. Di sana ia bertemu Bayudra. Dan sudah satu purnama sejak Bayudra di pindahkan ke sini. Mereka menjadi semakin dekat.”
Aku baru tahu jika Bayudra dipindahkan ke Padang hijau.