"PERMISI SEMUANYA-!"
suara seorang gadis yang masuk dengan baju mini dress merah serta rambut hitam yang di ikat kesamping. Wajah ceria membuat seluruh pandangan terfokus padanya seorang.
"Lia… Lia lu tuh ga pernah berubah" ujar seorang pria berkaos hitam.
"Bang Aland, kalau inces Akselia Yara ini berubah gak akan ada kehidupan nantinya. Abis ditebas sama adiknya abang si Queen Yundalyra Sunny Chalondra" ujar Lia dengan bangganya.
Aksi Lia berhasil membuat seluruh keluarga Damian tertawa dibuatnya. Lia yang berparas cantik terlihat jutek jika diam ternyata adalah gadis yang sungguh tak bisa diam. Setelah aksinya Lia menuju ayah lyra dan mama lyra lalu mencium tangan mereka, bakti seorang anak. Karena Lia adalah salah satu dari 4 sahabat Lyra yang memang sudah seperti keluarga bagi keluarga mereka. Tak ada lagi rasa canggung dan kata formal diantara mereka.
"Mau kemana sih sayang?" tanya Vania mengusap rambut Lia dengan penuh kasih sayang.
"Oh My God mommy, kau harus tau mommy bahwa hari ini jadwal pemotretan sungguh padat. Dan Lia harus membawa Lyra kalau tidak mrs. Bar bar itu akan berkata OH HONEY MY BUNNY DIMANA JULIET KU OH TIDAK BAGAIMANA BISA TOKOH BEAUTIFUL KU BERKURANG SATU" ujarnya menirukan gaya pemimpin modeling di tempat mereka pemotretan.
Semua kembali tertawa hingga aland hampir terjungkal melihat kehebohan Lia.
"Jadi, kalian ini model?" Tanya mama Damian
"Yes that right aunty, kami model, dancer kecuali Lyra dengan predikatnya sebagai-" "ekhem…" ujar Lia dengan dialog yang terpotong oleh deheman seseorang.
Lia melihat ke sumber suara dan didapatinya gadis cantik dengan mini dress hitam berabsen pita putih serta rambut dibuat cempol. Lia tersenyum menunjukkan deretan putih giginya. Lalu menghampiri Lyra. Ekspresi Lyra hanya datar melihat Lia yang menghampirinya.
"Eh bebeb honey, udah siap? cus berangkat" ajak Lia.
"Hey tunggu, kau tidak bisa membawa Lyra, Lia." Cegah Aland.
"kenapa bang? kami sudah hampir terlambat. Bukannya ini pertemuan keluarga biasa? iya kan dad?" tanya Lia pada ayah Lyra.
Ayah Lyra menggelengkan kepala lalu tersenyum hangat. "Ini pertemuan keluarga untuk menjodohkan Lyra, Lia."