Pagi!
Cerah. Seperti biasa. Seperti kemarin. Tidak ada yang berubah semuanya sama. Busa persegi ini juga masih sama. Rasa nyamannya terus merayu mendayung lautan mimpi.
Jam berapa? Jarum jam berkata sekarang sudah pukul 6. Lisa mencoba membuatnya jujur, namun ia kekeh menunjuk angka itu.
Selanjutnya dentingan besi berumur setengah abad di ruang tamu menyapa semua orang. Begitu pula gadis itu yang kini tengah di laundry room, bergelut menyelesaikan tugas rutin tiap weekend. Gumpalan kapas bermekar ria di atas sana. Ya semoga saja cuciannya hari ini akan cepat kering.
Rupanya aroma rempah yang menguar kuat sejak tadi bukan sekadar haluan. Eomma telah menyajikan hidangan rumahan dan seorang gadis lain yang sudah rapi dengan seragam biru putihnya tengah menyantap sarapannya dengan lahap.
"Oh, hey, morning girl! Selamat menikmati makan pagimu, Eomma harus berangkat sekarang. See you," Eomma menyapa saat ekor matanya menangkap keberadaan Lisa.
"Morning, Mom," jawabnya dengan senyum sekenanya. "Morn, Cassy."
Gadis bernama Cassy yang merupakan adiknya itu menyahut, "Morn too, sist."
Hanya sebatas itu. Setiap orang di rumah ini adalah work human -em, maksudnya mereka selalu punya kesibukkan- yeah, semua orang memang mempunyai kesibukkan. Tapi yang dimaksud Lisa kesibukkan yang sengaja dibuat sibuk. Hingga mereka sampai gila kerja.
Terdengar deru mesin kendaraan, pasti Eomma akan memacu mobilnya kurang dari 1 menit lagi, juga Cassy yang telah lenyap dari pandangan.