June
[Send a photo.
Udah pada ngumpul. 5 menit lagi hanben otw menjemputmu]
[Yaa]
Dih. Sejak kapan Lisa menyimpan nomor June. Pasti Ros yang menyelipkan. Ah sudah. Tidak usah diambil pusing. Lisa mengumpulkan kembali kesadarannya lalu memilih pakaian apa yang akan dikenakannya. Yang terasa nyaman untuknya akan terlihat cocok baginya. Sweater hitam jaket loreng. Tidak jauh-jauh dari outfit harian Lisa.
***
"Udah beres nih Bang si Hanben?" tanya Bobbi ke Chano.
"Beres, sip. Lisa gimana? Masih dua part lagi dari target," Chano membuat Lisa makin ketara ngawur. "Grogi banget atau gimana, Lis?"
Ya bagaimana tidak grogi. Sedari tadi selain memaksa meneriakkan nada, Lisa juga terus terpikirkan jadwal manggungnya untuk pertama kali di kafe nanti malam. Kepercayaan dirinya sempat luntur di bangku sekarang ini. Layaknya hukum kehidupan. Saat ia mulai berani pada suatu sisi, sisi yang lain justru melemah, kehilangan keberaniannya.
Lisa sedikit banyak cemas jika penampilannya buruk, atau parahnya sampai memalukan Samyang, "Aku kan sudah bilang di awal. Tidak janji untuk menyelesaikannya sekarang ini," jelas Lisa.
Beberapa terlihat muak mendengarkan penjelasan Lisa. Astaga dia selalu saja membuat kesalahan, "Maaf," lanjutnya kemudian. Lisa baru merasakan kehadirannya memuat orang lain tak senyaman kala mereka belum mengenalnya.
"Ya sudah sekarang fokus dulu. Kita coba semaksimal mungkin. Buang dulu pikiran yang mengganggu konsentrasimu. Ayo semua semangat semangat!" Chano membangkitkan gairah para crew. Terlihat mereka kembali menyibukkan diri dengan tugas masing-masing.
Tapi part yang tengah digarap Lisa sekarang memang susah. Lisa tidak bisa berbicara terlalu cepat karena penguasaan speaking bahasa inggrisnya masih di bawah standar, tak sebagus dan seberirama Chano. Bahkan lebih rendah dibandingkan June. June dan Bobbi saja tidak habis tenaga mentertawainya yang terus disuruh mengulang oleh Hanben. Dasar perfecsionist. Yang namanya belajar wajar jika tidak langsung bisa. "Aku angkat tangan!" kata Lisa menyerah.
"Ya tidak bisa begitu," seru Hanben, "Catch, Lice. Tirukan aku, catch."